Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Swasembada Pertanian dan Pangan (77) : Peran Media dalam Edukasi Swasembada.

26 Desember 2024   13:17 Diperbarui: 26 Desember 2024   13:17 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar yang menjadi fondasi keberlangsungan hidup manusia. Ketersediaan pangan yang cukup, baik secara kuantitas maupun kualitas, menjadi prasyarat penting bagi terwujudnya ketahanan nasional. Dalam konteks Indonesia, sebagai negara agraris dengan populasi yang besar, upaya mencapai swasembada pangan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat luas. Di sinilah media memainkan peran strategis sebagai jembatan informasi, edukasi, dan advokasi yang efektif.

Media sebagai Jembatan Pengetahuan

Peran media dalam edukasi swasembada pangan diawali dengan fungsi penyebaran informasi yang akurat dan relevan. Media, baik cetak, digital, maupun elektronik, memiliki kemampuan untuk menyampaikan informasi mengenai teknologi pertanian modern, praktik keberlanjutan, dan kebijakan pangan nasional. Melalui pemberitaan yang komprehensif, masyarakat, terutama petani, dapat memahami teknik bercocok tanam yang lebih efisien, penggunaan pupuk yang tepat, hingga manajemen hasil panen yang optimal.

Salah satu contoh nyata adalah kampanye tentang diversifikasi pangan. Media dapat mengedukasi masyarakat untuk mengurangi ketergantungan pada beras dengan memanfaatkan potensi lokal seperti singkong, sagu, dan jagung. Kampanye ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan masyarakat tetapi juga membuka peluang pengembangan ekonomi daerah yang berbasis kearifan lokal.

Media Digital dan Akses Informasi yang Merata

Revolusi digital memberikan ruang bagi media untuk memperluas jangkauan edukasi swasembada pangan. Platform seperti YouTube, podcast, dan media sosial telah menjadi alat yang efektif dalam menyampaikan pesan-pesan edukatif. Konten visual seperti tutorial bercocok tanam, pemanfaatan teknologi IoT dalam pertanian, atau diskusi panel dengan pakar pangan dapat diakses dengan mudah oleh berbagai lapisan masyarakat.

Media sosial juga menjadi sarana interaktif yang memungkinkan masyarakat berbagi pengalaman dan belajar dari praktik terbaik di daerah lain. Misalnya, seorang petani di Jawa Tengah dapat berbagi teknik penanaman padi organik dengan petani di Sulawesi melalui grup komunitas daring. Interaksi semacam ini memperkuat jejaring informasi dan mempercepat adopsi teknologi baru di sektor pertanian.

Membangun Kesadaran Publik melalui Kampanye

Media memiliki kekuatan untuk membangun opini publik melalui kampanye yang konsisten dan terarah. Dalam isu swasembada pangan, kampanye bertema "Bangga Produk Lokal" atau "Petani adalah Pahlawan Pangan" dapat membangkitkan semangat nasionalisme masyarakat terhadap produk pangan lokal. Kampanye semacam ini tidak hanya meningkatkan permintaan terhadap hasil tani lokal, tetapi juga memberikan penghargaan sosial kepada para petani.

Sebagai contoh, melalui kerja sama antara media dan pemerintah, kampanye besar-besaran tentang Hari Pangan Nasional dapat diisi dengan program edukasi, seperti pameran teknologi pertanian, seminar daring, atau lomba inovasi pangan. Dengan pendekatan semacam ini, pesan-pesan swasembada pangan tidak hanya sampai ke masyarakat luas tetapi juga membangkitkan kesadaran kolektif akan pentingnya ketahanan pangan.

Tantangan dalam Penyampaian Informasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun