Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Money

Swasembada Pertanian dan Pangan (70) : Kestabilan Harga.

25 Desember 2024   13:10 Diperbarui: 25 Desember 2024   13:10 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stabilitas harga komoditas pertanian merupakan kunci utama dalam mendukung ketahanan pangan di Indonesia. Dengan mengadopsi pendekatan yang holistik, termasuk intervensi kebijakan, penguatan infrastruktur, dan pemanfaatan teknologi, Indonesia dapat menciptakan sistem pertanian yang lebih tangguh dan berkelanjutan. Ketahanan pangan yang kuat tidak hanya menjamin kesejahteraan masyarakat tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai negara agraris yang berdaya saing di tingkat global.

Beberapa Pengalaman

Menjaga stabilitas harga komoditas pertanian merupakan salah satu tantangan besar dalam mendukung ketahanan pangan, terutama di negara agraris seperti Indonesia. Berbagai negara telah menerapkan strategi dan kebijakan yang beragam untuk mengatasi fluktuasi harga, memastikan kesejahteraan petani, dan menjaga akses masyarakat terhadap pangan. Berikut beberapa pengalaman dari Indonesia dan negara lain yang dapat menjadi pelajaran dalam upaya menjaga stabilitas harga komoditas pertanian.

Pengalaman di Indonesia

  1. Operasi Pasar oleh Bulog
    Peran Perum Bulog dalam menyerap hasil panen padi untuk menjaga stok beras nasional adalah contoh nyata upaya menjaga stabilitas harga. Ketika harga gabah anjlok saat panen raya, Bulog membeli gabah dari petani dengan harga pembelian pemerintah (HPP). Meski efektif dalam jangka pendek, pendekatan ini sering menghadapi kendala seperti kapasitas penyimpanan yang terbatas dan distribusi yang kurang efisien.
  2. Subsidi Pupuk dan Benih
    Subsidi pupuk dan benih telah menjadi kebijakan penting untuk membantu petani mengurangi biaya produksi. Namun, penyaluran subsidi ini terkadang menemui hambatan berupa distribusi yang tidak merata atau salah sasaran. Meski begitu, kebijakan ini berperan signifikan dalam meningkatkan produktivitas petani dan stabilitas harga.
  3. Harga Acuan Pemerintah
    Pemerintah menetapkan harga acuan untuk komoditas strategis seperti beras, jagung, dan cabai melalui Peraturan Menteri Perdagangan. Kebijakan ini bertujuan melindungi petani dan konsumen. Namun, keberhasilannya sering dipengaruhi oleh efektivitas pengawasan di lapangan.
  4. Digitalisasi Pasar Tani
    Inisiatif seperti Pasar Tani berbasis aplikasi digital mulai diterapkan di beberapa daerah untuk memotong rantai distribusi dan membantu petani menjual hasil panen langsung kepada konsumen. Contohnya adalah platform TaniHub, yang telah membantu petani kecil mendapatkan harga yang lebih baik dengan mengurangi ketergantungan pada tengkulak.

Pengalaman dari Negara Lain

  1. India: Sistem Minimum Support Price (MSP)
    India telah lama menerapkan kebijakan harga dukungan minimum (MSP) untuk melindungi petani dari fluktuasi harga pasar. Pemerintah membeli komoditas pertanian seperti padi dan gandum dengan harga yang telah ditetapkan sebelumnya. MSP telah memberikan jaminan pendapatan bagi petani, meskipun ada kritik terkait inefisiensi penyimpanan dan distribusi hasil panen.
  2. Thailand: Skema Jaminan Harga Beras
    Thailand menerapkan skema jaminan harga beras untuk melindungi petani dari anjloknya harga selama panen raya. Pemerintah membeli beras dari petani dengan harga premium dan menyimpannya sebagai cadangan nasional. Kebijakan ini sempat meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga menimbulkan kritik karena biaya yang tinggi dan pengelolaan stok yang kurang optimal.
  3. Cina: Stabilitas Harga dengan Subsidi Langsung
    Cina menggunakan mekanisme subsidi langsung kepada petani untuk menjaga stabilitas harga. Pemerintah juga mengontrol impor dan ekspor komoditas strategis untuk memastikan pasokan domestik mencukupi. Selain itu, pengembangan infrastruktur logistik membantu menekan biaya distribusi.
  4. Amerika Serikat: Program Asuransi Pertanian
    AS memiliki program asuransi pertanian yang memberikan kompensasi kepada petani jika terjadi penurunan harga atau kegagalan panen. Dengan demikian, petani tetap memiliki perlindungan finansial meskipun harga komoditas turun drastis. Program ini menjadi salah satu bentuk perlindungan risiko yang efektif dalam menjaga stabilitas harga di tingkat petani.

Pelajaran yang Dapat Diambil

  1. Pendekatan Holistik
    Stabilitas harga memerlukan pendekatan yang mencakup semua aspek rantai nilai, mulai dari produksi, distribusi, hingga konsumsi. Penguatan infrastruktur logistik, peningkatan akses pasar, dan pengelolaan stok yang efisien sangat penting.
  2. Pemberdayaan Teknologi
    Digitalisasi dapat membantu petani mengakses informasi harga secara real-time, memperluas pasar, dan mengurangi peran tengkulak. Di Indonesia, platform seperti e-tani dan TaniHub adalah contoh sukses penggunaan teknologi dalam mendukung stabilitas harga.
  3. Fleksibilitas Kebijakan
    Kebijakan seperti MSP di India atau subsidi langsung di Cina menunjukkan pentingnya fleksibilitas dalam menghadapi dinamika pasar. Namun, perlu memastikan bahwa kebijakan tersebut tidak membebani anggaran negara secara berlebihan.
  4. Kolaborasi antara Pemerintah dan Swasta
    Kemitraan dengan sektor swasta, seperti koperasi tani atau perusahaan teknologi agribisnis, dapat memperkuat efektivitas program pemerintah. Misalnya, Thailand bekerja sama dengan koperasi untuk memastikan keberlanjutan skema harga beras.

Pengalaman berbagai negara menunjukkan bahwa menjaga stabilitas harga komoditas pertanian adalah tantangan kompleks yang memerlukan pendekatan terpadu. Indonesia dapat memanfaatkan pengalaman ini untuk memperbaiki kebijakan harga pertanian, terutama melalui penguatan infrastruktur, pemberdayaan teknologi, dan kolaborasi antar sektor. Dengan langkah yang tepat, stabilitas harga dapat tercapai, mendukung kesejahteraan petani, dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun