Brasil juga memberikan alokasi anggaran besar untuk riset dan pengembangan (R&D) di bidang pertanian, melalui institusi seperti Brazilian Agricultural Research Corporation (EMBRAPA). Investasi ini memungkinkan pengembangan teknologi unggul, seperti bibit tahan hama dan irigasi hemat air, yang mendukung swasembada dan daya saing internasional.
5. Jepang: Perlindungan Produk Domestik
Jepang memiliki kebijakan fiskal yang fokus pada perlindungan produk domestik. Dalam sektor pangan, Jepang menerapkan tarif tinggi pada produk impor, seperti beras, untuk melindungi petani lokal. Selain itu, pemerintah memberikan subsidi langsung kepada petani untuk mempertahankan produksi lokal di tengah persaingan pasar global.
Pengalaman Jepang menunjukkan bahwa kebijakan fiskal yang melindungi pasar domestik dapat mendukung swasembada, asalkan diimbangi dengan program modernisasi dan peningkatan produktivitas.
6. Uni Eropa: Kebijakan Fiskal untuk Swasembada Energi dan Lingkungan
Uni Eropa (UE) menggunakan kebijakan fiskal yang inovatif untuk mendukung swasembada energi, khususnya energi terbarukan. Melalui Green Deal, UE mengalokasikan anggaran besar untuk mendukung transisi energi. Negara-negara anggota UE memberikan subsidi untuk instalasi energi terbarukan, seperti panel surya dan turbin angin, serta mengurangi pajak pada produk yang ramah lingkungan.
Di beberapa negara, seperti Jerman dan Denmark, subsidi ini memungkinkan masyarakat dan perusahaan untuk berinvestasi pada energi terbarukan, sehingga mengurangi ketergantungan pada bahan bakar impor.
Pelajaran yang Dapat Diambil
Dari berbagai pengalaman di atas, beberapa pelajaran penting yang dapat diambil adalah:
- Desain Kebijakan yang Tepat Sasaran: Subsidi dan insentif harus diarahkan kepada pihak yang benar-benar membutuhkan, seperti petani kecil, produsen lokal, atau perusahaan berbasis teknologi.
- Dukungan pada Riset dan Inovasi: Kebijakan fiskal harus mencakup alokasi anggaran untuk pengembangan teknologi yang mendukung produktivitas dan efisiensi.
- Stabilitas Makroekonomi: Kebijakan fiskal yang efektif memerlukan pengelolaan anggaran yang berkelanjutan agar tidak menciptakan beban utang yang berlebihan.
- Kombinasi Perlindungan dan Kompetisi: Proteksi terhadap produk domestik perlu diimbangi dengan program peningkatan daya saing dan efisiensi produksi.
- Keberlanjutan dan Adaptabilitas: Program swasembada harus didukung oleh kebijakan fiskal yang adaptif terhadap perubahan kondisi ekonomi dan lingkungan.
Kebijakan fiskal adalah instrumen penting dalam mendukung program swasembada di berbagai sektor strategis. Pengalaman dari Indonesia, India, Tiongkok, Brasil, Jepang, dan Uni Eropa menunjukkan bahwa pendekatan yang terintegrasi antara subsidi, insentif pajak, investasi infrastruktur, dan dukungan riset dapat memberikan hasil yang optimal. Dengan mengadopsi praktik terbaik ini, negara-negara lain, termasuk Indonesia, dapat lebih efektif dalam mencapai kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H