Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Swasembada Pertanian dan Pangan (65) : Peran Kebijakan Fiskal.

22 Desember 2024   18:37 Diperbarui: 22 Desember 2024   18:37 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Brasil juga memberikan alokasi anggaran besar untuk riset dan pengembangan (R&D) di bidang pertanian, melalui institusi seperti Brazilian Agricultural Research Corporation (EMBRAPA). Investasi ini memungkinkan pengembangan teknologi unggul, seperti bibit tahan hama dan irigasi hemat air, yang mendukung swasembada dan daya saing internasional.

5. Jepang: Perlindungan Produk Domestik

Jepang memiliki kebijakan fiskal yang fokus pada perlindungan produk domestik. Dalam sektor pangan, Jepang menerapkan tarif tinggi pada produk impor, seperti beras, untuk melindungi petani lokal. Selain itu, pemerintah memberikan subsidi langsung kepada petani untuk mempertahankan produksi lokal di tengah persaingan pasar global.

Pengalaman Jepang menunjukkan bahwa kebijakan fiskal yang melindungi pasar domestik dapat mendukung swasembada, asalkan diimbangi dengan program modernisasi dan peningkatan produktivitas.

6. Uni Eropa: Kebijakan Fiskal untuk Swasembada Energi dan Lingkungan

Uni Eropa (UE) menggunakan kebijakan fiskal yang inovatif untuk mendukung swasembada energi, khususnya energi terbarukan. Melalui Green Deal, UE mengalokasikan anggaran besar untuk mendukung transisi energi. Negara-negara anggota UE memberikan subsidi untuk instalasi energi terbarukan, seperti panel surya dan turbin angin, serta mengurangi pajak pada produk yang ramah lingkungan.

Di beberapa negara, seperti Jerman dan Denmark, subsidi ini memungkinkan masyarakat dan perusahaan untuk berinvestasi pada energi terbarukan, sehingga mengurangi ketergantungan pada bahan bakar impor.

Pelajaran yang Dapat Diambil

Dari berbagai pengalaman di atas, beberapa pelajaran penting yang dapat diambil adalah:

  1. Desain Kebijakan yang Tepat Sasaran: Subsidi dan insentif harus diarahkan kepada pihak yang benar-benar membutuhkan, seperti petani kecil, produsen lokal, atau perusahaan berbasis teknologi.
  2. Dukungan pada Riset dan Inovasi: Kebijakan fiskal harus mencakup alokasi anggaran untuk pengembangan teknologi yang mendukung produktivitas dan efisiensi.
  3. Stabilitas Makroekonomi: Kebijakan fiskal yang efektif memerlukan pengelolaan anggaran yang berkelanjutan agar tidak menciptakan beban utang yang berlebihan.
  4. Kombinasi Perlindungan dan Kompetisi: Proteksi terhadap produk domestik perlu diimbangi dengan program peningkatan daya saing dan efisiensi produksi.
  5. Keberlanjutan dan Adaptabilitas: Program swasembada harus didukung oleh kebijakan fiskal yang adaptif terhadap perubahan kondisi ekonomi dan lingkungan.

Kebijakan fiskal adalah instrumen penting dalam mendukung program swasembada di berbagai sektor strategis. Pengalaman dari Indonesia, India, Tiongkok, Brasil, Jepang, dan Uni Eropa menunjukkan bahwa pendekatan yang terintegrasi antara subsidi, insentif pajak, investasi infrastruktur, dan dukungan riset dapat memberikan hasil yang optimal. Dengan mengadopsi praktik terbaik ini, negara-negara lain, termasuk Indonesia, dapat lebih efektif dalam mencapai kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun