Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Swesembada Pertanian dan Pangan (59) : Pemberdayaan Perempuan.

19 Desember 2024   06:10 Diperbarui: 19 Desember 2024   06:10 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Strategi Pemberdayaan Perempuan dalam Swasembada Pertanian

  1. Penguatan Kelembagaan Lokal
    Membentuk kelompok tani perempuan yang difasilitasi oleh pemerintah atau LSM dapat menjadi langkah awal untuk mendorong pemberdayaan. Kelompok ini dapat berfungsi sebagai wadah pelatihan, berbagi pengalaman, dan memperjuangkan hak perempuan di sektor pertanian.
  2. Akses Modal dan Kredit Mikro
    Program kredit mikro seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dapat diperluas untuk menjangkau lebih banyak perempuan petani. Dengan akses modal yang lebih baik, perempuan dapat berinvestasi dalam benih unggul, alat pertanian, dan teknologi modern.
  3. Pendidikan dan Pelatihan
    Pemerintah perlu meningkatkan program pelatihan berbasis gender untuk perempuan petani. Pelatihan ini dapat mencakup teknik bercocok tanam modern, pengelolaan keuangan, dan pemasaran digital.
  4. Pemanfaatan Teknologi Digital
    Dengan semakin berkembangnya teknologi, perempuan dapat diberdayakan melalui aplikasi digital seperti platform e-commerce pertanian, pelatihan daring, dan akses pasar secara langsung.
  5. Kolaborasi Multi-Stakeholder
    Pemerintah, sektor swasta, dan komunitas lokal perlu bekerja sama untuk menciptakan ekosistem pemberdayaan perempuan di sektor pertanian. Program kemitraan seperti pendampingan agribisnis atau penguatan koperasi dapat menjadi solusi yang efektif.

Pengalaman-pengalaman di berbagai daerah menunjukkan bahwa perempuan memiliki potensi besar dalam mendukung swasembada pangan di Indonesia. Dengan pemberdayaan yang tepat, perempuan tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang luas bagi komunitas mereka.

Melalui strategi yang inklusif dan berkelanjutan, pemberdayaan perempuan di sektor pertanian dapat menjadi kunci untuk mencapai ketahanan pangan yang lebih kuat dan Indonesia yang lebih mandiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun