Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Swasembada Pertanian dan Pangan (42): Potensi Pulau Terluar

5 Desember 2024   19:07 Diperbarui: 5 Desember 2024   19:10 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pulau-pulau terluar Indonesia menyimpan potensi besar untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Berikut beberapa contoh spesifik potensi yang dimiliki oleh beberapa pulau terluar:

1. Pulau Natuna (Kepulauan Riau)

  • Potensi:
    • Kaya akan hasil laut, terutama ikan pelagis seperti tuna, cakalang, dan tongkol.
    • Wilayah lautnya merupakan bagian dari fishing ground terbesar di Indonesia.
    • Tanah subur di beberapa bagian pulau dapat dimanfaatkan untuk hortikultura, seperti sayuran dan buah-buahan tropis.
  • Pemanfaatan:
    • Pengembangan industri perikanan terpadu, termasuk pengolahan hasil laut menjadi produk bernilai tambah.
    • Budidaya rumput laut untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal dan ekspor.

2. Pulau Morotai (Maluku Utara)

  • Potensi:
    • Sumber daya perikanan yang melimpah, termasuk ikan demersal seperti kakap merah dan kerapu.
    • Lahan luas untuk pengembangan tanaman pangan lokal seperti ubi kayu dan sagu.
  • Pemanfaatan:
    • Pendirian sentra perikanan modern untuk mendukung ekspor hasil laut.
    • Pemanfaatan tanaman sagu sebagai sumber pangan alternatif, sejalan dengan upaya diversifikasi pangan nasional.

3. Pulau Sebatik (Kalimantan Utara)

  • Potensi:
    • Lahan pertanian yang cocok untuk budidaya padi dan tanaman pangan lainnya.
    • Lokasinya di perbatasan Indonesia-Malaysia memberikan keunggulan strategis untuk distribusi pangan.
  • Pemanfaatan:
    • Pengembangan irigasi modern untuk mendukung produksi padi skala besar.
    • Pembangunan fasilitas pengolahan hasil panen untuk memperpanjang umur simpan produk pangan.

4. Pulau Rote (Nusa Tenggara Timur)

  • Potensi:
    • Produksi garam yang melimpah, berpotensi menjadi bahan baku industri pengawetan pangan.
    • Budidaya tanaman lokal seperti jagung, sorgum, dan lontar yang tahan terhadap kondisi kering.
  • Pemanfaatan:
    • Diversifikasi pangan dengan mengolah sorgum dan jagung menjadi produk siap konsumsi.
    • Pembangunan industri berbasis garam untuk kebutuhan lokal dan ekspor.

5. Pulau Miangas (Sulawesi Utara)

  • Potensi:
    • Kaya akan hasil laut, terutama ikan dan biota laut seperti teripang dan rumput laut.
    • Potensi pengembangan perikanan berbasis masyarakat.
  • Pemanfaatan:
    • Pengembangan perikanan tangkap dan budidaya rumput laut untuk meningkatkan ekonomi lokal.
    • Pendirian koperasi perikanan untuk mempermudah akses pasar dan pendanaan bagi nelayan lokal.

6. Pulau Enggano (Bengkulu)

  • Potensi:
    • Lahan subur yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya kopi, kelapa, dan tanaman rempah.
    • Perairan di sekitar pulau memiliki potensi perikanan yang baik.
  • Pemanfaatan:
    • Pengembangan agrowisata berbasis kopi dan tanaman rempah.
    • Integrasi sektor pertanian dan perikanan untuk mendukung kebutuhan pangan lokal dan regional.

Setiap pulau terluar memiliki karakteristik unik yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Dengan pengelolaan berbasis potensi lokal dan dukungan infrastruktur yang memadai, pulau-pulau ini dapat bertransformasi menjadi lumbung pangan yang berkontribusi signifikan terhadap kedaulatan pangan Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun