a. Platform Online
- Anak muda dapat mempelajari keterampilan bertani melalui kursus online, webinar, atau aplikasi pertanian. Pengetahuan ini dapat diterapkan baik di desa maupun di kota.
- Startup pertanian digital seperti TaniHub di Indonesia memanfaatkan teknologi untuk menghubungkan petani dengan pasar tanpa batasan lokasi.
b. Magang dan Inkubator Agribisnis
- Banyak negara maju memiliki program inkubator agribisnis yang mendukung anak muda mengembangkan usaha tani, tanpa harus berada di pedesaan.
5. Perubahan Citra Pertanian: Tidak Harus Kotor dan Tradisional
a. Pertanian sebagai Industri Modern
- Dengan adanya teknologi modern, profesi petani dapat menjadi pekerjaan yang bersih, berbasis data, dan berbasis inovasi.
- Petani muda dapat menjadi agri-entrepreneur yang tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga pemasaran global dan pengelolaan rantai pasok.
b. Inspirasi Global
- Di Jepang, pertanian modern menggunakan robot dan otomatisasi sehingga menarik bagi generasi muda yang tinggal di daerah urban maupun rural.
6. Kebijakan dan Dukungan Pemerintah
a. Pengembangan Kawasan Pertanian Terpadu
- Pemerintah dapat mengembangkan kawasan pertanian yang mendukung kolaborasi rural-urban, seperti agricultural hubs di pinggiran kota.
- Kebijakan seperti subsidi teknologi pertanian dan akses pasar digital membantu anak muda terlibat tanpa harus terikat lokasi.
b. Promosi Pertanian Urban dan Suburban
- Dukungan terhadap pertanian urban di kota besar membantu menciptakan lapangan kerja baru di sektor ini.
Pertanian tidak harus selalu identik dengan kehidupan rural dan desa. Dengan perkembangan teknologi, pertanian urban, dan inovasi agribisnis, anak muda dapat berkontribusi di sektor ini dari mana saja, baik di desa maupun kota. Namun, desa tetap memiliki potensi besar sebagai pusat produksi, sementara kota dapat menjadi pusat inovasi dan distribusi. Keseimbangan antara rural dan urban dalam sektor pertanian adalah kunci untuk menarik lebih banyak anak muda dan memastikan keberlanjutan sektor ini di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H