Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Swasembada Pertanian dan Pangan (30): Peran Pemda

29 November 2024   06:18 Diperbarui: 29 November 2024   06:29 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Di Kabupaten Ende, Flores, pemerintah daerah bekerja sama dengan masyarakat lokal untuk menggali potensi tanaman pangan lokal sebagai bagian dari upaya mencapai ketahanan pangan. Program ini fokus pada pengembangan berbagai jenis pangan lokal yang tidak hanya bergizi tinggi tetapi juga mudah tumbuh di daerah tersebut, seperti ubi jalar, jagung, dan ketela pohon.

Melalui penyuluhan dan pendampingan kepada petani, pemerintah daerah berhasil mengoptimalkan penggunaan lahan untuk menanam berbagai jenis tanaman pangan lokal. Selain itu, program ini juga mengajak masyarakat untuk mengolah hasil pertanian mereka menjadi produk olahan yang bernilai jual tinggi. Dengan demikian, masyarakat tidak hanya mendapatkan ketahanan pangan, tetapi juga meningkatkan pendapatan melalui pengolahan produk pangan lokal.

6. Kawasan Ketahanan Pangan di Kabupaten Blitar

Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mengembangkan konsep kawasan ketahanan pangan berbasis pertanian organik. Program ini bertujuan untuk menciptakan kawasan yang mandiri dalam hal pangan dengan melibatkan seluruh masyarakat dalam pengelolaan pertanian organik. Pemerintah daerah Blitar menyediakan fasilitas pelatihan dan bantuan berupa alat pertanian organik serta bibit unggul.

Masyarakat di Blitar diajak untuk berpartisipasi dalam kegiatan pertanian dengan menggunakan metode yang ramah lingkungan, seperti pengendalian hama secara alami dan penggunaan pupuk organik. Program ini juga dilengkapi dengan penguatan akses pasar untuk produk pertanian organik. Sebagai hasilnya, Blitar berhasil meningkatkan ketahanan pangan lokal dan menciptakan produk pertanian yang diminati di pasar lokal dan luar daerah.

Kisah sukses dan pengalaman baik yang telah dijalankan oleh beberapa daerah di Indonesia menunjukkan bahwa ketahanan pangan di tingkat lokal dapat dicapai melalui kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta. Pendekatan yang berbasis pada pemberdayaan petani, inovasi teknologi, pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, serta pemanfaatan produk pangan lokal menjadi kunci dalam memperkuat ketahanan pangan di tingkat lokal. Keberhasilan-keberhasilan ini dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi daerah lain untuk terus berinovasi dan memperkuat ketahanan pangan mereka demi kesejahteraan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun