Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Swasembada Pertanian dan Pangan (25): Aspek Teknologi

28 November 2024   09:19 Diperbarui: 28 November 2024   09:24 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam beberapa dekade terakhir, sektor pertanian Indonesia menghadapi berbagai tantangan besar, mulai dari penurunan luas lahan subur, perubahan iklim, hingga fluktuasi harga yang tidak menentu. Meskipun sektor ini merupakan penyumbang utama pangan nasional dan mata pencaharian bagi sebagian besar penduduk, produktivitas pertanian Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Oleh karena itu, solusi yang paling relevan untuk meningkatkan efisiensi pertanian adalah dengan mengintegrasikan teknologi modern yang dapat mendukung setiap aspek dalam produksi pertanian. Pada kesempatan ini Kita akan membahas berbagai strategi dalam penerapan teknologi modern untuk meningkatkan efisiensi sektor pertanian Indonesia.

1. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Internet of Things (IoT) dalam Pertanian

Salah satu teknologi modern yang dapat diterapkan untuk meningkatkan efisiensi pertanian adalah pemanfaatan teknologi informasi dan Internet of Things (IoT). Teknologi IoT memungkinkan petani untuk memantau kondisi lahan secara real-time melalui sensor yang terpasang di lahan pertanian. Sensor ini dapat mendeteksi berbagai parameter penting seperti kelembaban tanah, suhu, curah hujan, dan tingkat pH tanah. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis untuk memberikan rekomendasi pengelolaan yang lebih tepat, mulai dari waktu irigasi yang optimal hingga pemupukan yang efisien. Dengan teknologi ini, petani dapat membuat keputusan berbasis data yang lebih akurat, mengurangi pemborosan sumber daya, dan meningkatkan hasil panen.

Sebagai contoh, beberapa perusahaan di Indonesia telah mengembangkan aplikasi pertanian berbasis IoT yang memungkinkan petani untuk memonitor kondisi tanaman dari jarak jauh. Ini akan sangat membantu, terutama bagi petani di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh ahli pertanian.

2. Penggunaan Teknologi Drone untuk Pemantauan dan Penyemprotan Pupuk atau Pestisida

Penggunaan drone dalam sektor pertanian semakin populer di Indonesia. Teknologi drone memberikan solusi efisien dalam pemantauan tanaman serta penyemprotan pupuk dan pestisida secara presisi. Dengan kemampuan drone untuk terbang di atas lahan pertanian, petani dapat dengan mudah melakukan pemantauan terhadap kondisi tanaman tanpa harus turun ke lapangan. Lebih lanjut, drone dapat digunakan untuk penyemprotan pestisida yang lebih merata, mengurangi penggunaan bahan kimia berlebihan, serta meningkatkan keamanan kerja petani.

Penyemprotan pupuk atau pestisida dengan drone juga mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tugas ini, sehingga efisiensi biaya dan tenaga kerja dapat dicapai. Misalnya, pengoperasian drone bisa mencakup area yang lebih luas dalam waktu yang lebih singkat, memungkinkan petani untuk fokus pada tugas lainnya dalam proses pertanian.

3. Teknologi Pertanian Presisi (Precision Agriculture)

Teknologi pertanian presisi atau precision agriculture (PA) menjadi salah satu tren terbaru yang mampu meningkatkan efisiensi produksi pertanian. PA menggunakan berbagai teknologi seperti GPS, sensor tanah, dan citra satelit untuk mengumpulkan data yang lebih terperinci mengenai kondisi tanah, tanaman, dan iklim. Dengan informasi yang sangat terperinci ini, petani dapat memutuskan kapan dan di mana mereka harus menanam, memberi pupuk, atau menyiram tanaman dengan lebih tepat.

Salah satu contoh penerapan PA adalah penggunaan traktor otomatis yang dilengkapi dengan sistem GPS. Traktor ini dapat bekerja secara mandiri, menghindari area yang sudah digarap atau mengoptimalkan pemanfaatan bahan bakar serta input lainnya. Teknologi ini juga memungkinkan untuk mengurangi limbah dan meningkatkan hasil panen.

4. Pengolahan Hasil Pertanian Menggunakan Teknologi Pasca-Panen

Selain dalam proses produksi, teknologi juga dapat diterapkan dalam fase pasca-panen untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi pemborosan. Teknologi pasca-panen seperti sistem penyimpanan yang terkontrol suhu atau sistem pengolahan yang lebih efisien sangat penting untuk mengurangi kerugian hasil pertanian. Di Indonesia, kerugian hasil pertanian akibat pembusukan atau penanganan yang tidak tepat sangat tinggi, terutama untuk komoditas seperti padi, sayuran, dan buah-buahan.

Inovasi dalam teknologi pengolahan seperti mesin pengering otomatis dan penyimpanan berbasis sensor yang dapat memonitor kadar kelembaban dapat meningkatkan daya tahan hasil pertanian, memperpanjang umur simpan, dan mengurangi kerugian. Teknologi ini juga memberikan keuntungan ekonomi dengan mengurangi jumlah produk yang rusak, sehingga hasil pertanian dapat dipasarkan lebih luas.

5. Penerapan Bioteknologi dalam Pengembangan Varietas Tanaman Unggul

Bioteknologi menjadi salah satu teknologi yang menjanjikan untuk meningkatkan produktivitas pertanian di masa depan. Melalui rekayasa genetika, bioteknologi dapat menghasilkan varietas tanaman unggul yang lebih tahan terhadap penyakit, hama, dan perubahan iklim, serta memiliki potensi hasil yang lebih tinggi. Dalam konteks Indonesia, pengembangan varietas tanaman padi yang lebih tahan terhadap banjir atau kekeringan sangat relevan, mengingat tantangan iklim yang semakin tidak menentu.

Dengan penerapan bioteknologi yang tepat, sektor pertanian dapat menghasilkan produk yang lebih berkualitas dengan waktu yang lebih singkat, serta meningkatkan ketahanan pangan di tingkat nasional. Sebagai contoh, bibit unggul padi yang dapat beradaptasi dengan kondisi tanah yang kurang subur atau tahan terhadap hama penyakit akan meningkatkan efisiensi produksi pertanian secara keseluruhan.

6. Pelatihan dan Edukasi Teknologi untuk Petani

Namun, penerapan teknologi modern dalam pertanian Indonesia tidak akan berhasil tanpa adanya edukasi dan pelatihan yang memadai untuk petani. Oleh karena itu, strategi peningkatan efisiensi pertanian juga harus mencakup program pelatihan yang menyeluruh bagi petani mengenai cara penggunaan teknologi tersebut. Dengan adanya pemahaman yang cukup tentang teknologi yang digunakan, petani akan lebih siap untuk mengimplementasikan inovasi-inovasi tersebut dan merasakan manfaatnya secara langsung.

Pemerintah, lembaga pendidikan, dan perusahaan teknologi perlu bekerja sama dalam menyediakan pelatihan yang berkelanjutan dan akses ke teknologi yang lebih terjangkau. Ini penting agar teknologi modern tidak hanya digunakan oleh petani besar, tetapi juga petani kecil yang menjadi tulang punggung pertanian Indonesia.

Peningkatan efisiensi pertanian dengan teknologi modern adalah langkah yang tak terelakkan untuk menghadapi tantangan sektor pertanian Indonesia yang semakin kompleks. Dengan penerapan teknologi seperti IoT, drone, pertanian presisi, bioteknologi, dan teknologi pasca-panen, sektor pertanian dapat menjadi lebih efisien, berkelanjutan, dan mampu meningkatkan ketahanan pangan nasional. Namun, keberhasilan strategi ini sangat bergantung pada kesiapan petani, dukungan pemerintah, dan kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam memberikan akses terhadap teknologi yang relevan. Dengan upaya bersama, Indonesia dapat mencapai transformasi pertanian yang lebih maju dan berkelanjutan, serta mendukung pemenuhan kebutuhan pangan masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun