Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Swasembada Pertanian dan Pangan (17), Diversifikasi Tanaman

26 November 2024   10:34 Diperbarui: 26 November 2024   11:52 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu kisah inspiratif datang dari sebuah kelompok tani di Palangka Raya, yang berhasil mengembangkan sistem ini dengan dukungan pemerintah daerah. Agroforestri tidak hanya menyediakan pendapatan tambahan dari karet, tetapi juga menjaga kualitas tanah dan mencegah deforestasi.

6. Sulawesi Selatan: Kakao dan Tanaman Pendamping

Sulawesi Selatan dikenal sebagai salah satu penghasil kakao terbesar di Indonesia. Untuk menjaga produktivitas, petani di daerah ini mulai menerapkan diversifikasi dengan menanam pisang, kopi, dan kelapa sebagai tanaman pendamping kakao.

Salah satu desa di Luwu berhasil meningkatkan pendapatan mereka hingga 40% karena hasil dari tanaman pendamping ini dapat dipasarkan sepanjang tahun, sementara kakao tetap menjadi komoditas utama. Kombinasi ini juga meningkatkan ketahanan petani terhadap fluktuasi harga kakao di pasar global.

7. Vietnam: Model Pola Tiga Tanaman

Di Delta Mekong, Vietnam, petani mengembangkan pola tanam tiga musim dengan kombinasi padi, ikan, dan sayuran. Sistem ini disebut sebagai rice-fish-vegetable model dan menjadi solusi untuk lahan basah yang sering terendam air.

Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan produksi pangan, tetapi juga menyediakan protein dari ikan dan serat dari sayuran, mendukung pola makan sehat bagi masyarakat. Kisah sukses ini telah direplikasi di banyak wilayah di Asia Tenggara.

Faktor Kunci Keberhasilan Diversifikasi Tanaman

  1. Dukungan Kebijakan: Dukungan dari pemerintah melalui program penyuluhan, subsidi, dan akses ke pasar sangat penting.
  2. Partisipasi Masyarakat Lokal: Melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan penerapan diversifikasi memastikan keberlanjutan program.
  3. Inovasi Teknologi: Pengenalan teknik baru, seperti pemanfaatan irigasi tetes atau pupuk organik, meningkatkan efisiensi produksi.
  4. Kerjasama Multisektor: Kolaborasi antara petani, pemerintah, LSM, dan sektor swasta memperluas dampak positif diversifikasi tanaman.

Kisah sukses dari berbagai negara dan daerah di Indonesia menunjukkan bahwa diversifikasi tanaman adalah solusi yang efektif untuk mengurangi risiko dan mendukung ketahanan pangan. 

Dengan pendekatan yang tepat, strategi ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga menjaga keberlanjutan lingkungan dan memenuhi kebutuhan pangan global. Melalui sinergi antara kebijakan, inovasi, dan kolaborasi, diversifikasi tanaman dapat menjadi kunci keberhasilan pembangunan pertanian di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun