Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Swasembada Pertanian dan Pangan (2) : Solusi Teknologi

21 November 2024   20:14 Diperbarui: 23 November 2024   08:53 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Swasembada pangan telah lama menjadi cita-cita nasional Indonesia, sebuah upaya untuk memastikan kebutuhan pangan seluruh rakyat terpenuhi tanpa bergantung pada impor. Namun, perjalanan menuju kemandirian pangan ini sering menghadapi tantangan besar, mulai dari keterbatasan lahan, perubahan iklim yang tidak menentu, hingga produktivitas pertanian yang stagnan. 

Di tengah situasi ini, teknologi pertanian muncul sebagai solusi yang menjanjikan. Dengan penerapan teknologi yang tepat, Indonesia memiliki peluang besar untuk tidak hanya mencapai swasembada pangan tetapi juga mempertahankan keberlanjutan sistem pangan nasional di masa depan.

Teknologi Pertanian: Definisi dan Ruang Lingkup

Teknologi pertanian mencakup berbagai inovasi, mulai dari alat mekanisasi modern, sistem irigasi berbasis sensor, hingga teknologi bioteknologi seperti penggunaan benih tahan hama dan pupuk organik berbasis mikroba. Lebih jauh lagi, teknologi informasi juga telah merambah dunia pertanian melalui aplikasi berbasis digital, drone untuk pemantauan lahan, hingga kecerdasan buatan (AI) yang mampu memprediksi hasil panen dan cuaca. 

Teknologi ini tidak hanya bertujuan meningkatkan produksi tetapi juga menciptakan efisiensi, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan kualitas hasil pertanian.

Tantangan yang Dihadapi Pertanian Tradisional

Sebelum membahas bagaimana teknologi dapat menjadi solusi, penting untuk memahami akar permasalahan dalam sistem pertanian tradisional Indonesia. Sebagian besar petani masih menggunakan metode konvensional yang diwariskan turun-temurun. 

Metode ini cenderung tidak efisien dalam penggunaan sumber daya, seperti air dan pupuk. Selain itu, keterbatasan akses terhadap informasi pasar membuat petani sulit menentukan harga yang kompetitif.

Sebagai contoh, petani padi di daerah Jawa Tengah sering menghadapi masalah kekeringan karena sistem irigasi yang tidak memadai. Tanpa teknologi yang mendukung, mereka harus bergantung pada curah hujan yang semakin tidak menentu akibat perubahan iklim. Kondisi ini membuat hasil panen tidak stabil dan menurunkan produktivitas secara keseluruhan.

Teknologi Pertanian: Katalis Swasembada Pangan

Penerapan teknologi modern dapat mengatasi berbagai tantangan ini. Salah satu contoh nyata adalah penggunaan drone untuk memantau kondisi lahan secara real-time. Teknologi ini telah diterapkan di beberapa daerah, seperti di Banyuwangi, di mana drone membantu petani mendeteksi serangan hama sejak dini, sehingga langkah penanganan bisa dilakukan dengan cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun