Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Swasembada Industri Pertahanan (77): Pengembangan Kendaraan Lapir Baja Lokal

17 November 2024   05:53 Diperbarui: 17 November 2024   07:45 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Selain itu, pengembangan industri pertahanan dapat meningkatkan reputasi internasional Indonesia. Produk berkualitas tinggi yang mampu bersaing di pasar global, seperti panser Anoa yang telah diekspor ke beberapa negara, menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki kapasitas untuk menjadi pemain utama di sektor ini.

Pelajaran dari Negara Lain

Belajar dari Turki, yang kini menjadi salah satu eksportir alutsista terkemuka di dunia, ada beberapa hal yang dapat diadaptasi oleh Indonesia. Turki, melalui perusahaan seperti ASELSAN dan Otokar, berhasil mengembangkan produk seperti tank Altay dan kendaraan lapis baja Arma. Keberhasilan ini didukung oleh kebijakan pemerintah yang konsisten dalam mendukung industri lokal, baik melalui investasi maupun regulasi.

Sebagai perbandingan, Indonesia dapat mengadopsi pendekatan yang serupa dengan menyesuaikan pada konteks lokal. Langkah ini mencakup penguatan ekosistem industri pertahanan, dari hulu ke hilir, serta mempercepat proses sertifikasi dan standarisasi produk lokal agar sesuai dengan kebutuhan TNI maupun pasar internasional.

Tantangan yang Harus Diatasi

Meskipun peluangnya besar, tantangan yang dihadapi juga tidak kalah signifikan. Salah satu hambatan utama adalah minimnya investasi jangka panjang dalam sektor pertahanan. Selain itu, birokrasi yang kompleks sering kali menjadi penghalang dalam proses pengadaan dan pengembangan alutsista.

Di sisi lain, pasar global untuk kendaraan lapis baja sangat kompetitif. Negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Rusia mendominasi pasar ini dengan produk-produk yang telah teruji di medan perang. Oleh karena itu, Indonesia perlu berfokus pada pengembangan kendaraan lapis baja yang memiliki keunggulan kompetitif, misalnya dalam hal adaptasi untuk kondisi geografis tropis atau kemampuan multi-fungsi.

Mengembangkan kapabilitas kendaraan lapis baja lokal adalah langkah strategis yang sejalan dengan visi Indonesia untuk mencapai swasembada pertahanan. Upaya ini tidak hanya meningkatkan kemandirian militer, tetapi juga membawa dampak positif bagi perekonomian nasional dan reputasi internasional. Namun, untuk mencapai tujuan ini, diperlukan komitmen yang kuat dari semua pihak, termasuk pemerintah, industri, dan akademisi.

Dengan strategi yang tepat, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam industri pertahanan global, sekaligus memastikan bahwa kebutuhan pertahanan negara terpenuhi secara mandiri dan berkelanjutan. Investasi dalam sektor ini bukan hanya investasi untuk keamanan, tetapi juga untuk masa depan bangsa yang lebih mandiri dan bermartabat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun