Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Swasembada Industri Pertahanan (69): Transformasi Menyongsong Ancaman Non-Tradisional

15 November 2024   11:29 Diperbarui: 15 November 2024   12:12 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Seperti dalam konsep keamanan nasional yang diusung oleh beberapa negara Skandinavia, pertahanan tidak hanya berfokus pada kekuatan militer tetapi juga pada ketahanan sosial dan ekonomi. Ketika masyarakat merasa aman secara ekonomi dan sosial, mereka cenderung lebih resilient dalam menghadapi ancaman non-tradisional. Dengan mengombinasikan pendekatan keamanan siber, ketahanan ekonomi, serta sinergi antaraktor, diharapkan industri pertahanan di berbagai negara akan mampu menghadapi tantangan global yang semakin kompleks ini.

Ancaman non-tradisional telah mengubah lanskap pertahanan global, menuntut transformasi yang tidak hanya mengedepankan kekuatan militer tradisional tetapi juga teknologi, kolaborasi, dan adaptasi kebijakan. Melalui pemanfaatan teknologi mutakhir, pelibatan sektor swasta, pengembangan sumber daya manusia yang beragam, dan kesiapan kebijakan, industri pertahanan akan lebih siap dalam mengantisipasi dan merespons ancaman non-tradisional. 

Meski menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan anggaran dan kebutuhan regulasi internasional yang lebih baik, transformasi ini tetap merupakan langkah esensial menuju pertahanan yang lebih adaptif dan tangguh. Hanya dengan pendekatan multidimensi inilah, negara-negara dapat menghadapi ancaman non-tradisional secara efektif dan menjaga stabilitas serta keamanan nasional mereka di tengah perubahan global yang semakin dinamis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun