Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Swasembada Industri Pertahanan (63): Urgensi Industri Baja

14 November 2024   00:31 Diperbarui: 14 November 2024   01:06 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Industri baja nasional memegang peran penting sebagai tulang punggung sektor pertahanan dalam mencapai swasembada. Baja adalah bahan dasar utama yang digunakan dalam pembuatan berbagai peralatan dan infrastruktur militer, mulai dari kendaraan tempur, kapal perang, hingga berbagai komponen struktural lainnya. Ketergantungan terhadap impor baja dalam skala besar untuk memenuhi kebutuhan ini berpotensi menempatkan pertahanan nasional dalam posisi rentan, terutama saat terjadi krisis atau konflik internasional. Oleh karena itu, memperkuat kapasitas produksi baja dalam negeri bukan hanya langkah ekonomis, tetapi juga langkah strategis untuk memastikan kemandirian nasional di bidang pertahanan.

Signifikansi Baja dalam Industri Pertahanan

Dalam konteks pertahanan, baja memiliki kekuatan, daya tahan, dan fleksibilitas yang menjadikannya material unggul untuk perlindungan dan struktur. Baja yang berkualitas tinggi diperlukan untuk menghasilkan kendaraan lapis baja yang tahan terhadap berbagai kondisi medan tempur, dari serangan proyektil hingga perubahan iklim ekstrem. Tanpa adanya industri baja yang kuat di dalam negeri, Indonesia terpaksa bergantung pada impor material atau bahkan produk akhir dari luar negeri. Hal ini dapat menimbulkan risiko ketidakstabilan, khususnya dalam situasi geopolitik yang tidak terduga, ketika pasokan baja mungkin dibatasi atau dihentikan oleh negara pemasok.

Sebagai contoh, Amerika Serikat dan China telah menyadari pentingnya kemandirian dalam produksi baja untuk sektor pertahanan mereka. Kedua negara ini telah mengembangkan infrastruktur baja domestik yang kuat dan mandiri, sehingga tidak bergantung pada pasokan luar. Bagi Indonesia, yang memiliki potensi besar di sektor pertambangan, khususnya bijih besi, langkah serupa dalam membangun industri baja dalam negeri adalah kesempatan untuk mewujudkan swasembada dan memastikan bahwa pertahanan nasional dapat dipertahankan tanpa risiko ketergantungan.

Peran Industri Baja dalam Mendukung Swasembada Alutsista

Alat utama sistem senjata (alutsista) membutuhkan baja dengan kualitas dan spesifikasi tinggi untuk memastikan daya tahan, ketahanan, dan efektivitas di medan perang. Industri baja yang kuat mampu memenuhi kebutuhan ini dengan menyediakan baja berkualitas yang sesuai dengan standar militer dan keamanan. Selain itu, pengembangan alutsista yang diproduksi dengan baja dalam negeri akan mempercepat inovasi, karena proses desain dan manufaktur dapat dikendalikan sepenuhnya di dalam negeri.

Negara-negara maju telah menunjukkan bahwa kemampuan menghasilkan alutsista secara mandiri dapat meningkatkan otonomi pertahanan mereka. Misalnya, Turki dengan perusahaan baja dan industri pertahanannya, seperti Roketsan dan Aselsan, telah berhasil mengurangi ketergantungan pada impor. Ini adalah contoh konkret yang membuktikan bahwa negara dengan kapasitas baja mandiri akan lebih siap menghadapi tantangan global.

Manfaat Ekonomi dan Sosial dari Penguatan Industri Baja Nasional

Selain berperan dalam mendukung sektor pertahanan, industri baja yang kuat memberikan dampak ekonomi dan sosial yang luas. Industri baja adalah industri yang padat modal dan tenaga kerja, sehingga keberadaannya akan membuka lapangan pekerjaan baru di berbagai sektor terkait, termasuk penambangan, manufaktur, dan transportasi. Dengan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan, industri ini dapat mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan pendapatan domestik.

Lebih jauh lagi, penguatan industri baja juga membuka peluang bagi peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Program pelatihan dan peningkatan keterampilan untuk tenaga kerja dalam industri ini akan menumbuhkan SDM yang kompeten di bidang teknologi manufaktur dan metalurgi, yang kedepannya akan menjadi aset penting dalam pengembangan teknologi pertahanan. Hal ini juga akan mengurangi ketergantungan pada tenaga ahli asing, sehingga mendorong kemandirian secara berkelanjutan.

Tantangan dalam Pengembangan Industri Baja Nasional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun