Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Swasembada Industri Pertahanan (21): Poros Maritim Dunia dan Kedaulatan Maritim Indonesia

5 November 2024   17:24 Diperbarui: 5 November 2024   17:25 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Tantangan Global dan Keamanan Maritim Regional

Selain tantangan internal, Indonesia juga menghadapi tekanan dari luar terkait keamanan maritim. Wilayah Laut Cina Selatan, yang berbatasan langsung dengan Indonesia di Kepulauan Natuna, merupakan titik panas konflik antara beberapa negara, termasuk Cina, Vietnam, dan Filipina. Meski Indonesia bukan pihak yang terlibat langsung dalam klaim wilayah, ketegangan yang terjadi di wilayah tersebut bisa berdampak langsung pada stabilitas dan keamanan maritim Indonesia.

Dengan menguatnya pengaruh Cina di kawasan, Indonesia perlu memperkuat kerjasama keamanan maritim dengan negara-negara di ASEAN serta negara-negara besar lainnya seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Australia. Kerjasama ini dapat berupa latihan militer bersama, pertukaran informasi intelijen, serta pelatihan untuk memperkuat kapasitas penjaga pantai dan angkatan laut Indonesia. Meski demikian, Indonesia perlu mempertahankan prinsip politik luar negeri bebas aktif yang tidak berpihak, agar dapat menjaga kedaulatan dan tidak terjebak dalam konflik kekuatan besar.

Inisiatif Indonesia dalam Diplomasi Maritim

Di bawah visi Indonesia sebagai poros maritim dunia, diplomasi maritim menjadi salah satu langkah strategis dalam memperkuat posisi Indonesia. Diplomasi maritim bertujuan untuk memperkuat posisi Indonesia di kawasan dan dunia dengan menjadi aktor utama dalam menjaga keamanan maritim, pelestarian lingkungan laut, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir. Indonesia telah memprakarsai berbagai forum internasional, seperti Bali Process dan IORA (Indian Ocean Rim Association), untuk mempromosikan kerjasama dalam penanganan ancaman maritim non-tradisional, seperti perompakan, perdagangan manusia, dan pencurian ikan.

Indonesia juga memainkan peran penting dalam memperjuangkan hak-hak negara kepulauan di berbagai forum internasional. Sebagai contoh, Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) memberikan hak kepada Indonesia untuk mengontrol zona ekonomi eksklusif sejauh 200 mil dari garis pantai. Hak ini memungkinkan Indonesia untuk memanfaatkan sumber daya laut secara optimal, asalkan disertai kemampuan pertahanan yang memadai untuk mengamankan wilayah tersebut.

Mewujudkan Poros Maritim Dunia Melalui Pendekatan Ekonomi dan Keamanan

Indonesia sebagai poros maritim dunia tidak hanya berarti kekuatan militer, tetapi juga penguatan ekonomi berbasis maritim. Dengan mengembangkan industri perikanan, pelabuhan, dan pariwisata bahari, Indonesia bisa menjadikan sektor maritim sebagai pilar utama perekonomian. Potensi ekonomi maritim ini diperkirakan mencapai 1,33 triliun dolar AS per tahun, yang mencakup sektor perikanan, transportasi laut, energi laut, dan pariwisata. Namun, untuk mewujudkan potensi ini, Indonesia memerlukan infrastruktur yang memadai, baik dari segi pelabuhan, kapal logistik, hingga teknologi transportasi laut yang efisien.

Selain itu, integrasi antara sektor pertahanan dan ekonomi maritim akan memperkuat ketahanan nasional secara keseluruhan. Misalnya, pengembangan kawasan industri maritim yang didukung oleh pelabuhan internasional dan infrastruktur penunjang dapat meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global. Dukungan terhadap nelayan lokal, usaha mikro kecil menengah (UMKM) maritim, dan pemberdayaan masyarakat pesisir juga menjadi langkah konkret untuk membangun kekuatan ekonomi maritim yang berkelanjutan.

Tantangan dan Harapan

Sebagai negara kepulauan yang bercita-cita menjadi poros maritim dunia, Indonesia memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga kedaulatan maritim dan memperkuat industri pertahanan. Langkah-langkah strategis seperti alih teknologi, penguatan industri pertahanan dalam negeri, diplomasi maritim, serta integrasi ekonomi maritim merupakan fondasi yang perlu diperkuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun