Tiongkok: Swasembada Ekonomi Digital dan Manufaktur
Salah satu capaian terbesar Tiongkok dalam beberapa dekade terakhir adalah swasembada di sektor manufaktur dan teknologi digital. Tiongkok telah berhasil membangun ekosistem manufaktur yang komprehensif, dari produksi bahan baku hingga produk akhir.Â
Selain itu, dukungan pemerintah terhadap perusahaan teknologi lokal memungkinkan Tiongkok untuk menjadi pemimpin global dalam ekonomi digital, khususnya dalam e-commerce, teknologi kecerdasan buatan, dan jaringan 5G.
Pembangunan infrastruktur digital Tiongkok, seperti jaringan internet cepat dan kebijakan industri yang protektif, memungkinkan negara ini untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi impor.Â
Dari Tiongkok, Indonesia dapat belajar mengenai pentingnya investasi dalam pengembangan sektor teknologi dan manufaktur domestik. Kebijakan proteksi pasar yang seimbang dapat membantu perusahaan lokal untuk tumbuh, sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi dalam menghadapi persaingan global.
Amerika Serikat: Swasembada Energi dan Inovasi Teknologi
Amerika Serikat adalah salah satu negara dengan tingkat swasembada energi yang tinggi, terutama setelah mengembangkan teknologi fracking yang memungkinkan eksploitasi gas alam dan minyak serpih secara masif.Â
Pengembangan ini tidak hanya menurunkan ketergantungan AS pada impor energi, tetapi juga menempatkan negara tersebut sebagai salah satu produsen energi terbesar di dunia. Selain itu, sektor teknologi AS yang inovatif di bidang energi terbarukan, seperti tenaga surya dan angin, turut memperkuat swasembada energi negara ini.
Bagi Indonesia, pengembangan energi terbarukan dapat menjadi fokus utama dalam mencapai swasembada energi, terutama mengingat potensi besar yang dimiliki oleh energi panas bumi dan tenaga air.Â
Dukungan terhadap riset dan teknologi lokal, serta investasi dalam energi terbarukan, akan memperkuat ketahanan energi nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor energi fosil.
Denmark: Swasembada Energi Terbarukan