Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Agrikultur 4.0 dan 5.0: Bisakah Jadi Solusi Swasembada Pangan?

27 Oktober 2024   13:02 Diperbarui: 27 Oktober 2024   13:03 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teknologi mendukung manusia, bukan menggantikan

Aksesibilitas

Lebih untuk pertanian skala besar

Lebih inklusif untuk petani kecil

Tantangan dan Peluang Penerapan Agrikultur 5.0 di Indonesia

Indonesia memiliki tantangan besar dan sekaligus peluang untuk mengimplementasikan Agrikultur 5.0. Sebagai negara agraris dengan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia memiliki potensi untuk menerapkan teknologi berkelanjutan yang dapat menjaga keanekaragaman hayati dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Tantangan

  1. Infrastruktur Digital yang Terbatas: Di beberapa daerah, akses terhadap internet masih sulit. Infrastruktur yang belum merata membuat penerapan teknologi Agrikultur 5.0 memerlukan waktu dan investasi besar.
  2. Literasi Digital Petani: Banyak petani di Indonesia yang belum terbiasa menggunakan teknologi. Pelatihan intensif dibutuhkan agar para petani dapat memanfaatkan teknologi Agrikultur 5.0 dengan efektif.
  3. Pendanaan dan Kebijakan Pemerintah: Diperlukan dukungan kebijakan dan pendanaan dari pemerintah untuk mendorong adopsi teknologi ramah lingkungan yang berorientasi pada keberlanjutan.

Peluang

  1. Potensi Inovasi Lokal: Dengan dukungan pemerintah dan sektor swasta, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan inovasi lokal yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik iklim tropis.
  2. Dukungan Ekosistem Pertanian Berkelanjutan: Banyak komunitas di Indonesia yang mulai beralih ke pertanian organik dan agroekologi. Ini adalah langkah awal untuk mendorong implementasi Agrikultur 5.0 dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan lokal.
  3. Potensi Pasar Pangan Organik: Agrikultur 5.0 dapat meningkatkan produksi pangan organik yang diminati baik di pasar lokal maupun internasional. Hal ini membuka peluang untuk ekspor produk pertanian Indonesia yang lebih ramah lingkungan.

Peralihan dari Agrikultur 4.0 ke Agrikultur 5.0 menandai perubahan paradigma besar di sektor pertanian. Dari fokus yang semula lebih pada produktivitas dan efisiensi menuju pada orientasi yang berpusat pada manusia dan keberlanjutan lingkungan. Indonesia sebagai negara agraris dapat mengambil manfaat besar dari Agrikultur 5.0, dengan catatan bahwa tantangan-tantangan yang ada dapat diatasi melalui kerjasama pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Implementasi Agrikultur 5.0 di Indonesia tidak hanya akan memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga menciptakan sistem pertanian yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis teknologi yang bermanfaat bagi seluruh rakyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun