Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Tourism 5.0, Makhluk Apa Lagi Ini?

26 Oktober 2024   23:11 Diperbarui: 27 Oktober 2024   03:48 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat, dunia pariwisata terus bertransformasi mengikuti arus kemajuan zaman. Mulai dari pariwisata tradisional hingga kehadiran smart tourism, sektor ini telah mengalami banyak perubahan seiring dengan kebutuhan dan preferensi wisatawan yang semakin kompleks. 

Kini muncul istilah baru: Tourism 5.0. Apa yang sebenarnya dimaksud dengan Tourism 5.0, dan bagaimana dampaknya terhadap industri pariwisata? Mari kita telaah lebih dalam konsep yang disebut-sebut sebagai masa depan dunia pariwisata ini.

Dari Tourism 1.0 hingga Tourism 5.0

Sebelum memahami Tourism 5.0, penting untuk mengenal evolusi dari Tourism 1.0 hingga Tourism 4.0:

  1. Tourism 1.0: Pariwisata konvensional, di mana wisatawan melakukan perjalanan untuk melihat situs, budaya, atau alam tanpa banyak campur tangan teknologi.
  2. Tourism 2.0: Fokus pada koneksi sosial dan interaksi, dengan penekanan pada pengalaman budaya lokal dan pariwisata yang berbasis komunitas.
  3. Tourism 3.0: Pengenalan teknologi seperti internet dalam pemasaran dan pengelolaan destinasi, memungkinkan kemudahan akses informasi dan promosi digital.
  4. Tourism 4.0: Era smart tourism dengan integrasi teknologi tinggi seperti Internet of Things (IoT), big data, dan artificial intelligence (AI) untuk pengalaman wisata yang lebih personal, aman, dan mudah diakses.

Lalu apa yang dimaksud dengan Tourism 5.0?

Tourism 5.0: Pariwisata Berbasis Kemanusiaan dan Keberlanjutan

Tourism 5.0 melangkah lebih jauh dari sekadar memanfaatkan teknologi. Fokus utamanya bukan hanya pada smart tourism, tetapi pada pariwisata yang lebih berkelanjutan dan humanis, yang bertujuan menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Konsep ini berusaha menggabungkan teknologi canggih dengan nilai kemanusiaan dan keberlanjutan, sehingga pariwisata tidak hanya menjadi pengalaman untuk wisatawan tetapi juga bermanfaat bagi komunitas lokal dan lingkungan.

Tiga Pilar Utama Tourism 5.0:

  1. Teknologi Canggih untuk Keberlanjutan: Penggunaan teknologi seperti blockchain, AI, dan IoT bukan hanya untuk kenyamanan wisatawan, tetapi juga untuk memonitor dan menjaga keberlanjutan lingkungan, seperti melacak emisi karbon atau mengurangi jejak ekologi pariwisata.
  2. Pemberdayaan Komunitas Lokal: Salah satu ciri khas Tourism 5.0 adalah partisipasi aktif dari masyarakat setempat. Melalui model ini, pariwisata bukan hanya mendatangkan wisatawan tetapi juga mengembangkan ekonomi lokal dengan melibatkan penduduk dalam pengelolaan destinasi dan memberikan peluang untuk memperoleh manfaat ekonomi yang berkelanjutan.
  3. Pengalaman Wisata yang Transformatif dan Inklusif: Dalam Tourism 5.0, pariwisata harus memberikan pengalaman yang bermakna dan transformatif, bukan hanya rekreasi. Artinya, setiap perjalanan harus memberikan dampak positif pada pribadi wisatawan dan juga komunitas yang dikunjungi. Inklusivitas menjadi kunci, dengan menyediakan aksesibilitas bagi semua orang, termasuk bagi penyandang disabilitas.

Implementasi Teknologi dalam Tourism 5.0

Tourism 5.0 memperkenalkan penggunaan teknologi yang canggih untuk menciptakan pengalaman yang lebih dalam dan bermakna:

  • Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR): Teknologi AR dan VR memungkinkan wisatawan untuk merasakan destinasi sebelum berkunjung secara fisik, atau membantu mereka mengeksplorasi sejarah dan budaya suatu tempat dengan lebih mendalam.

  • Blockchain untuk Keamanan Data dan Transparansi: Blockchain digunakan untuk melacak dan menjamin transparansi transaksi, seperti penjualan tiket atau pengelolaan pendapatan dari kegiatan wisata. Dengan sistem ini, transparansi keuangan meningkat dan penipuan dapat diminimalisir.

  • Artificial Intelligence untuk Pelayanan yang Lebih Personal: AI digunakan untuk memberikan layanan wisata yang sesuai dengan preferensi individu wisatawan, seperti rekomendasi tempat yang sesuai minat atau pengaturan waktu kunjungan untuk menghindari keramaian.

  • IoT untuk Manajemen Lingkungan: Sensor IoT dapat digunakan untuk memantau kualitas udara, polusi, dan kondisi lingkungan destinasi wisata. Informasi ini penting bagi pengelola untuk mengambil langkah proaktif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

Manfaat Tourism 5.0 bagi Indonesia

Sebagai negara dengan kekayaan alam dan budaya yang sangat beragam, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengadopsi konsep Tourism 5.0. Berikut beberapa manfaat yang bisa diperoleh Indonesia dari penerapan model ini:

  1. Peningkatan Pariwisata yang Berkelanjutan: Dengan mengintegrasikan teknologi dalam pengelolaan destinasi, Indonesia dapat meminimalisir dampak lingkungan dan memastikan bahwa pariwisata berjalan secara berkelanjutan tanpa merusak aset alam dan budaya yang dimiliki.
  2. Peningkatan Kesejahteraan Komunitas Lokal: Dengan memberdayakan masyarakat setempat dalam kegiatan pariwisata, Indonesia dapat memastikan bahwa manfaat ekonomi dari sektor ini tersebar merata dan tidak hanya dinikmati oleh segelintir pihak. Tourism 5.0 mendorong keterlibatan komunitas dan membuka peluang ekonomi baru di daerah wisata.
  3. Penguatan Identitas Budaya: Dalam era globalisasi, banyak budaya lokal yang berisiko tersingkirkan. Namun, Tourism 5.0 memungkinkan Indonesia untuk memperkenalkan budaya lokal kepada dunia dalam bentuk yang autentik, melestarikan tradisi dan identitas budaya bangsa.
  4. Menciptakan Wisata yang Lebih Ramah bagi Semua: Tourism 5.0 menekankan pentingnya inklusivitas, yang berarti bahwa sektor pariwisata akan semakin ramah bagi semua orang, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus. Hal ini membuka pasar wisata yang lebih luas, sekaligus mencerminkan nilai kemanusiaan yang tinggi.

Tantangan Penerapan Tourism 5.0

Meski menawarkan banyak manfaat, penerapan Tourism 5.0 di Indonesia juga dihadapkan pada beberapa tantangan:

  • Keterbatasan Infrastruktur Teknologi: Sebagian besar daerah wisata di Indonesia masih terkendala dengan infrastruktur teknologi yang belum memadai. Investasi besar diperlukan untuk mengembangkan teknologi seperti IoT, AI, dan blockchain dalam sektor ini.

  • Edukasi Masyarakat dan Wisatawan: Edukasi penting untuk memastikan bahwa wisatawan maupun masyarakat lokal memahami konsep pariwisata berkelanjutan dan turut serta dalam menjaga lingkungan.

  • Pentingnya Kolaborasi Pemerintah dan Swasta: Pemerintah perlu berkolaborasi dengan sektor swasta dalam mewujudkan Tourism 5.0, karena implementasi teknologi canggih memerlukan investasi yang besar serta dukungan regulasi yang komprehensif.

Arah Kebijakan untuk Mendorong Tourism 5.0 di Indonesia

Untuk memaksimalkan potensi Tourism 5.0, pemerintah dan pemangku kepentingan perlu mengambil langkah kebijakan yang proaktif:

  1. Pengembangan Infrastruktur Digital di Destinasi Wisata: Pemerintah harus mempercepat pembangunan infrastruktur digital yang mendukung penggunaan teknologi di sektor pariwisata, khususnya di destinasi wisata utama dan daerah terpencil.
  2. Pelatihan dan Edukasi Bagi Komunitas Lokal: Komunitas lokal perlu diberikan pelatihan agar mampu terlibat secara efektif dalam pengelolaan destinasi wisata berbasis teknologi. Ini juga mencakup pemahaman tentang keberlanjutan dan cara melestarikan lingkungan.
  3. Kolaborasi dengan Teknologi Startup: Startup teknologi lokal dan internasional dapat menjadi mitra strategis dalam mengembangkan dan menerapkan solusi inovatif untuk pariwisata berkelanjutan. Kolaborasi ini akan membantu mendorong Tourism 5.0 lebih cepat ke berbagai destinasi.
  4. Insentif untuk Pariwisata Berkelanjutan: Pemerintah dapat memberikan insentif bagi pelaku industri pariwisata yang mengadopsi praktik berkelanjutan, seperti pengelolaan limbah yang ramah lingkungan atau penggunaan energi terbarukan.

Tourism 5.0: Masa Depan Pariwisata Indonesia yang Humanis dan Berkelanjutan

Tourism 5.0 bukan hanya soal teknologi canggih, tetapi tentang bagaimana teknologi bisa mengangkat kualitas kehidupan masyarakat dan menjaga keberlanjutan alam. Konsep ini menawarkan solusi untuk menciptakan pariwisata yang lebih berkelanjutan, inklusif, dan bermakna bagi semua pihak yang terlibat. 

Bagi Indonesia, ini adalah kesempatan untuk menjadi pionir di kawasan Asia dalam mengembangkan pariwisata yang tidak hanya memanjakan wisatawan, tetapi juga memperkaya komunitas lokal dan menjaga kelestarian alam.

Dengan dukungan yang kuat dari pemerintah dan keterlibatan aktif dari masyarakat serta pelaku industri, Indonesia dapat mewujudkan Tourism 5.0 sebagai model pariwisata masa depan yang mengedepankan nilai kemanusiaan dan keberlanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun