Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

New World Pilihan

Society 5.0 : Menemukan Keseimbangan Antara Privasi dan Kemajuan Teknologi

23 Oktober 2024   11:04 Diperbarui: 23 Oktober 2024   12:01 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
New World. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Selain teknologi, salah satu aspek yang tidak kalah penting dalam Society 5.0 adalah etika. Bagaimana data digunakan, oleh siapa, dan untuk tujuan apa harus menjadi perhatian utama. Etika pemanfaatan data harus memastikan bahwa teknologi tidak menjadi alat yang merugikan privasi individu. Misalnya, perusahaan teknologi perlu memikirkan dampak jangka panjang dari penggunaan data konsumen. 

Pengumpulan data secara massal tanpa persetujuan yang jelas, atau penggunaan data untuk tujuan yang tidak diungkapkan sebelumnya, harus dianggap sebagai pelanggaran etika.

Kecerdasan buatan juga membawa tantangan etis tersendiri. AI yang mampu menganalisis perilaku konsumen dengan sangat detail dapat menciptakan sistem prediksi yang akurat, namun juga bisa memicu isu privasi yang serius. 

Bayangkan skenario di mana perusahaan asuransi menggunakan data AI untuk menilai kesehatan individu tanpa persetujuan mereka. Ini tidak hanya melanggar privasi, tetapi juga berpotensi menciptakan diskriminasi dalam pemberian layanan.

Keseimbangan antara inovasi dan privasi dalam era Society 5.0 hanya bisa tercapai jika ada kesadaran bersama akan pentingnya etika dalam penggunaan data. Transparansi dan akuntabilitas harus menjadi prinsip dasar dalam setiap teknologi yang melibatkan pengumpulan dan pemrosesan data pribadi.

Tantangan Keamanan dan Masa Depan

Selain isu privasi, keamanan data menjadi salah satu tantangan besar di era Society 5.0. Peretasan, pencurian identitas, dan pelanggaran data adalah risiko yang nyata dalam dunia yang semakin terhubung secara digital. Meningkatnya volume data yang dikumpulkan dan disimpan juga meningkatkan risiko kebocoran data yang dapat mengancam privasi individu.

Untuk mengatasi tantangan ini, perlu adanya pengembangan teknologi keamanan yang lebih canggih, serta peningkatan kesadaran akan pentingnya keamanan siber di kalangan masyarakat. 

Keamanan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau perusahaan, tetapi juga harus menjadi prioritas setiap individu yang berpartisipasi dalam ekosistem digital.

Di masa depan, teknologi keamanan berbasis AI dan blockchain diharapkan dapat menawarkan perlindungan yang lebih baik terhadap pelanggaran data. AI dapat digunakan untuk mendeteksi ancaman siber secara lebih cepat dan tepat, sementara blockchain menyediakan mekanisme yang lebih aman dalam mengelola data sensitif.

Menuju Society 5.0 yang Seimbang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun