Kesepakatan juga dapat terwujud jika pemerintahan baru menunjukkan komitmen yang kuat terhadap penghormatan terhadap keberagaman sosial dan budaya. Pengakuan terhadap hak-hak masyarakat adat, perlindungan terhadap minoritas, serta kebijakan yang inklusif merupakan langkah-langkah penting untuk mencegah konflik dan menciptakan kesepakatan.
Konflik atau Kesepakatan dalam Transisi Pemerintahan?
Transisi pemerintahan di Indonesia, seperti di banyak negara lain, selalu dihadapkan pada tantangan yang melibatkan faktor sosial dan budaya. Dalam beberapa kasus, perbedaan sosial dan budaya dapat menjadi sumber konflik, terutama jika tidak dikelola dengan baik. Namun, transisi pemerintahan juga dapat menjadi momen untuk menciptakan kesepakatan sosial yang lebih luas, jika pemerintah baru mampu menghormati keberagaman dan melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.
Pada akhirnya, apakah transisi pemerintahan membawa konflik atau kesepakatan sangat bergantung pada kemampuan pemerintah dan masyarakat untuk berkomunikasi dan bekerja sama. Dengan mengelola perbedaan sosial dan budaya dengan bijak, transisi pemerintahan dapat menjadi momen yang memperkuat kohesi sosial dan menciptakan kesepakatan yang lebih inklusif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H