Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Transisi Pemerintahan dan Faktor Sosial Budaya: Konflik atau Kesepakatan?

20 Oktober 2024   16:25 Diperbarui: 20 Oktober 2024   16:35 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesepakatan juga dapat terwujud jika pemerintahan baru menunjukkan komitmen yang kuat terhadap penghormatan terhadap keberagaman sosial dan budaya. Pengakuan terhadap hak-hak masyarakat adat, perlindungan terhadap minoritas, serta kebijakan yang inklusif merupakan langkah-langkah penting untuk mencegah konflik dan menciptakan kesepakatan.

Konflik atau Kesepakatan dalam Transisi Pemerintahan?

Transisi pemerintahan di Indonesia, seperti di banyak negara lain, selalu dihadapkan pada tantangan yang melibatkan faktor sosial dan budaya. Dalam beberapa kasus, perbedaan sosial dan budaya dapat menjadi sumber konflik, terutama jika tidak dikelola dengan baik. Namun, transisi pemerintahan juga dapat menjadi momen untuk menciptakan kesepakatan sosial yang lebih luas, jika pemerintah baru mampu menghormati keberagaman dan melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.

Pada akhirnya, apakah transisi pemerintahan membawa konflik atau kesepakatan sangat bergantung pada kemampuan pemerintah dan masyarakat untuk berkomunikasi dan bekerja sama. Dengan mengelola perbedaan sosial dan budaya dengan bijak, transisi pemerintahan dapat menjadi momen yang memperkuat kohesi sosial dan menciptakan kesepakatan yang lebih inklusif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun