Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Money

Masa Depan Industri Hijau Indonesia

19 Oktober 2024   04:04 Diperbarui: 19 Oktober 2024   04:07 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Penerapan industri hijau menjadi solusi untuk mengatasi masalah ini. Pertama, industri hijau mampu mengurangi ketergantungan pada energi fosil dengan mengadopsi energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan biomassa. 

Penggunaan energi terbarukan tidak hanya mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga memberikan stabilitas ekonomi jangka panjang dengan mengurangi volatilitas harga energi.

Kedua, industri hijau mendorong efisiensi dalam penggunaan sumber daya. Banyak industri di Indonesia masih beroperasi dengan efisiensi rendah, baik dalam penggunaan air, bahan baku, maupun energi. 

Dengan menerapkan teknologi yang lebih efisien, industri dapat mengurangi limbah, meningkatkan produktivitas, dan menekan biaya produksi. Hal ini, pada gilirannya, meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global.

Dampak Ekonomi dan Keberlanjutan

Salah satu kesalahpahaman umum tentang industri hijau adalah anggapan bahwa investasi dalam teknologi hijau hanya akan menambah beban biaya. Padahal, dalam jangka panjang, industri hijau justru dapat menciptakan keuntungan ekonomi yang signifikan. 

Dengan mengurangi konsumsi energi dan sumber daya, biaya operasional industri bisa berkurang secara drastis. Selain itu, dengan meningkatnya permintaan global untuk produk ramah lingkungan, industri hijau menawarkan peluang ekspor yang menggiurkan.

Sebagai contoh, permintaan global terhadap produk yang dihasilkan dari sumber daya berkelanjutan atau diproduksi dengan standar emisi rendah terus meningkat.

 Pasar-pasar seperti Uni Eropa dan Amerika Serikat kini lebih selektif dalam mengimpor barang-barang, dengan memberikan preferensi kepada produk-produk hijau. Ini menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor dan mendiversifikasi pasarnya.

Selain dampak ekonomi langsung, industri hijau juga mendukung tercapainya target pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals, SDGs) yang ditetapkan oleh PBB. Salah satu target utama SDGs adalah mengurangi emisi karbon dan menjaga keberlanjutan lingkungan. 

Industri hijau merupakan jalan bagi Indonesia untuk berkontribusi secara signifikan terhadap pencapaian target ini, sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun