Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Suku Bunga Acuan, Stabilitas Ekonomi dan Pertumbuhan Inklusif

17 Oktober 2024   07:09 Diperbarui: 17 Oktober 2024   07:12 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Mengatasi Tantangan: Kebijakan Terpadu

Untuk mencapai stabilitas ekonomi dan pertumbuhan inklusif, bank sentral perlu mengadopsi kebijakan terpadu yang tidak hanya berfokus pada suku bunga acuan, tetapi juga pada faktor-faktor lain yang mempengaruhi perekonomian. Ini termasuk kebijakan fiskal, investasi dalam infrastruktur, pendidikan, dan pelatihan keterampilan.

Investasi dalam pendidikan dan pelatihan keterampilan sangat penting untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Ketika masyarakat memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar, mereka akan lebih mampu berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi. Selain itu, dukungan untuk usaha kecil dan menengah (UKM) juga menjadi kunci dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan inklusi ekonomi.

Suku bunga acuan memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan inklusif. Namun, pengaturan suku bunga tidak dapat dilakukan secara terpisah dari konteks sosial dan ekonomi yang lebih luas. Pendekatan yang terintegrasi, yang menggabungkan pengaturan suku bunga dengan kebijakan fiskal dan investasi dalam sumber daya manusia, akan menjadi kunci untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif.

Di tengah tantangan global yang semakin kompleks, Indonesia perlu mampu mengelola kebijakan suku bunga acuan dengan bijaksana, sehingga dapat meminimalkan dampak negatif dari ketidakpastian ekonomi. Keseimbangan antara stabilitas ekonomi dan pertumbuhan inklusif harus menjadi prioritas utama bagi para pembuat kebijakan di masa depan. Dengan pendekatan yang komprehensif dan kebijakan yang terintegrasi, kita dapat menciptakan perekonomian yang tidak hanya tumbuh, tetapi juga adil dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat.

Suku bunga acuan, stabilitas ekonomi, dan pertumbuhan inklusif adalah tiga elemen yang saling terkait dalam membangun perekonomian yang sehat. Melalui komparasi antara negara maju, negara-negara ASEAN, dan kasus Indonesia, kita dapat melihat bahwa setiap negara memiliki tantangan dan peluang yang berbeda dalam mengelola kebijakan suku bunga.

Bagi Indonesia, penting untuk mengembangkan kebijakan yang responsif dan inklusif dalam menghadapi tantangan ekonomi global. Dengan pendekatan yang komprehensif dan integratif, kita dapat menciptakan perekonomian yang tidak hanya tumbuh, tetapi juga adil dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat. Ke depannya, pemahaman yang mendalam tentang dinamika suku bunga acuan dan dampaknya akan menjadi kunci dalam mencapai tujuan pertumbuhan inklusif yang diharapkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun