Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Apa Kabar Ekonomi Pasca Cerita Pandemi?

16 Oktober 2024   10:57 Diperbarui: 16 Oktober 2024   11:31 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pandemi COVID-19 membawa dampak besar terhadap ekonomi global, termasuk Indonesia. Meski tantangan yang dihadapi sangat signifikan, dari penurunan pertumbuhan ekonomi hingga meningkatnya angka pengangguran, krisis ini juga membuka jendela kesempatan yang tak terduga. Seiring dengan pulihnya berbagai sektor ekonomi, Indonesia memiliki peluang besar untuk membangun fondasi yang lebih kuat dan merespon tantangan struktural yang sebelumnya diabaikan. Kebijakan ekonomi pascapandemi perlu difokuskan pada bagaimana memanfaatkan krisis ini sebagai peluang untuk mempercepat transformasi ekonomi menuju keberlanjutan dan inklusivitas yang lebih besar.

Memahami Dampak Ekonomi Pascapandemi

Pandemi telah memperlemah daya tahan ekonomi Indonesia. Penurunan permintaan global, pembatasan sosial, serta terganggunya rantai pasokan global berdampak pada berbagai sektor, terutama sektor pariwisata, manufaktur, dan perdagangan. Angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 tercatat mengalami kontraksi, dengan banyak perusahaan, terutama UMKM, mengalami kesulitan bertahan.

Namun, krisis ini juga mendorong percepatan digitalisasi. Peningkatan aktivitas digital di berbagai sektor ekonomi---dari e-commerce hingga layanan kesehatan dan pendidikan online---telah menciptakan ekosistem baru yang berpotensi untuk terus berkembang di masa depan. Situasi ini menunjukkan bahwa, di tengah tantangan besar, ada peluang untuk menciptakan transformasi yang berkelanjutan.

Peluang yang Bisa Dimanfaatkan Pascapandemi

  1. Memperkuat Ekonomi Digital
    Salah satu peluang terbesar yang muncul dari krisis ini adalah percepatan adopsi teknologi digital. Pandemi memaksa masyarakat dan bisnis untuk beralih ke platform digital, dan ini membuka peluang bagi Indonesia untuk memperkuat infrastruktur ekonomi digital. Dengan jumlah pengguna internet yang terus meningkat, ekonomi digital Indonesia memiliki potensi besar untuk tumbuh pesat, terutama dalam sektor e-commerce, fintech, dan layanan digital lainnya.

Pemerintah perlu terus mendukung pengembangan ekosistem digital ini dengan investasi dalam infrastruktur teknologi, peningkatan literasi digital, dan regulasi yang mendukung inovasi. Penguatan ekonomi digital bukan hanya akan menciptakan lapangan kerja baru, tetapi juga memungkinkan UMKM untuk terintegrasi ke dalam ekonomi global.

  1. Mendorong Diversifikasi Ekonomi
    Pandemi memperlihatkan ketergantungan Indonesia pada sektor-sektor tertentu, seperti komoditas dan manufaktur, yang rentan terhadap gangguan eksternal. Di era pascapandemi, Indonesia memiliki peluang untuk mendorong diversifikasi ekonomi dengan memperkuat sektor-sektor baru, seperti energi terbarukan, teknologi hijau, dan industri kreatif. Diversifikasi ini penting untuk meningkatkan ketahanan ekonomi terhadap krisis di masa depan.

Kebijakan pemerintah yang mendukung investasi dalam sektor-sektor ini akan sangat penting. Misalnya, dengan mendukung inisiatif energi bersih dan keberlanjutan lingkungan, Indonesia dapat memanfaatkan tren global menuju pembangunan berkelanjutan, sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

  1. Reformasi Kebijakan Tenaga Kerja
    Pandemi juga memperlihatkan kelemahan dalam pasar tenaga kerja Indonesia, terutama dalam hal perlindungan sosial dan ketidakpastian kerja. Banyak pekerja di sektor informal kehilangan pekerjaan tanpa jaminan yang memadai, memperlihatkan perlunya reformasi yang lebih luas dalam sistem tenaga kerja.

Pemerintah perlu memanfaatkan momen ini untuk mereformasi kebijakan tenaga kerja, termasuk memperluas cakupan perlindungan sosial bagi pekerja informal dan meningkatkan akses ke pelatihan dan pendidikan vokasional. Ini akan membantu menciptakan tenaga kerja yang lebih fleksibel dan terampil, yang siap beradaptasi dengan perubahan teknologi dan kebutuhan pasar.

  1. Meningkatkan Kedaulatan Pangan dan Kesehatan
    Krisis COVID-19 juga mengingatkan pentingnya kedaulatan pangan dan kesehatan. Ketergantungan pada impor bahan pangan dan obat-obatan membuat Indonesia rentan terhadap guncangan global. Dalam konteks ini, mendorong swasembada pangan dan pengembangan industri farmasi dalam negeri menjadi langkah strategis untuk memperkuat ketahanan nasional.

Dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang melimpah, Indonesia dapat mengembangkan sektor pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat riset dan inovasi dalam sektor kesehatan. Investasi dalam teknologi pertanian dan industri farmasi dapat menciptakan lapangan kerja baru serta mengurangi ketergantungan pada impor.

Strategi Kebijakan Ekonomi Pascapandemi

Untuk memanfaatkan peluang yang muncul dari krisis, pemerintah Indonesia harus menerapkan strategi kebijakan ekonomi yang progresif dan berfokus pada tiga pilar utama: digitalisasi, inklusivitas, dan keberlanjutan. Beberapa langkah strategis yang dapat diambil adalah:

  1. Investasi dalam Infrastruktur Digital
    Pemerintah harus terus meningkatkan investasi dalam infrastruktur digital, terutama di daerah-daerah terpencil yang selama ini belum terjangkau teknologi modern. Perluasan akses internet cepat akan membuka peluang ekonomi baru dan mengurangi kesenjangan digital antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Selain itu, dukungan terhadap UMKM untuk terintegrasi dalam ekosistem digital sangat penting untuk memperkuat daya saing mereka di pasar global.
  2. Pengembangan Ekonomi Berkelanjutan
    Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, namun eksploitasinya sering kali tidak berkelanjutan. Dalam konteks pascapandemi, pemerintah dapat memanfaatkan krisis ini untuk mendorong pembangunan ekonomi yang lebih hijau dan berkelanjutan. Kebijakan fiskal yang mendukung investasi dalam energi terbarukan, pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana, serta inovasi dalam teknologi hijau akan menjadi kunci untuk mewujudkan ekonomi yang lebih tahan terhadap perubahan iklim dan krisis lingkungan di masa depan.
  3. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
    Sumber daya manusia yang terampil dan fleksibel akan menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan pascapandemi. Program pelatihan dan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan industri digital dan sektor-sektor baru sangat penting untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia. Pemerintah juga perlu mendorong kolaborasi antara sektor swasta dan pendidikan tinggi untuk menciptakan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja modern.
  4. Reformasi Kebijakan Fiskal dan Moneter
    Pemulihan ekonomi pascapandemi membutuhkan kebijakan fiskal yang ekspansif dan fleksibel. Pemerintah perlu melanjutkan program stimulus ekonomi, terutama untuk sektor-sektor yang paling terdampak pandemi, seperti pariwisata dan manufaktur. Di sisi lain, kebijakan moneter yang mendukung stabilitas harga dan likuiditas di pasar keuangan akan menjadi penentu dalam menjaga daya beli masyarakat dan keberlangsungan usaha kecil dan menengah.
  5. Mendorong Inovasi dan Teknologi
    Inovasi adalah kunci untuk menciptakan daya saing jangka panjang di era pascapandemi. Pemerintah perlu mendorong investasi dalam riset dan pengembangan, terutama di sektor-sektor yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi, seperti teknologi digital, kesehatan, dan energi terbarukan. Dengan memberikan insentif bagi perusahaan yang berinvestasi dalam inovasi, Indonesia dapat memanfaatkan peluang yang ada untuk menjadi pemain utama di panggung ekonomi global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun