Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Bagaimana Kalau Pengelola Negara (Cukup) Urus 3 Hal ini Saja?

16 Oktober 2024   00:35 Diperbarui: 16 Oktober 2024   01:21 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tantangan Global: Perubahan Iklim dan Urbanisasi

Selain kebutuhan dasar, ada pula tantangan-tantangan global yang tidak bisa diabaikan, seperti perubahan iklim dan urbanisasi. Dalam dekade terakhir, perubahan iklim telah membawa dampak besar terhadap ketahanan pangan, tempat tinggal, dan industri sandang. Bencana alam yang semakin sering terjadi mengancam keberlanjutan produksi pangan dan keamanan tempat tinggal. Jika pemerintah hanya fokus pada aspek sandang, pangan, dan papan tanpa memperhitungkan perubahan iklim, maka kita hanya akan memperbesar masalah di masa depan.

Urbanisasi juga menambah tantangan dalam menyediakan perumahan yang layak bagi penduduk kota yang terus bertambah. Kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung menghadapi masalah serius terkait perumahan yang mahal dan akses terhadap layanan dasar yang memadai. Mengatasi masalah ini memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan perencanaan kota yang cerdas, pembangunan berkelanjutan, dan pengelolaan sumber daya yang efisien.

Jalan Tengah: Pemenuhan Kebutuhan Dasar sebagai Prioritas, Bukan Satu-satunya

Sebagai solusi, mungkin pemerintah bisa menjadikan pemenuhan sandang, pangan, dan papan sebagai prioritas utama dalam kebijakan mereka, namun tanpa mengabaikan sektor lain yang mendukung. Sebuah pendekatan "prioritas tanpa pengabaian" ini memungkinkan pemerintah untuk fokus pada kebutuhan mendasar tanpa mengorbankan sektor lain yang sama pentingnya.

Pemerintah bisa memulai dengan memastikan bahwa kebutuhan dasar setiap warga negara terpenuhi melalui program-program sosial yang lebih terstruktur. Subsidi pangan, perumahan, dan bantuan sandang bisa diberikan kepada mereka yang paling membutuhkan, namun tetap dalam kerangka pembangunan berkelanjutan. Pada saat yang sama, investasi dalam sektor kesehatan, pendidikan, dan teknologi harus terus berjalan untuk memastikan bahwa pemenuhan kebutuhan dasar tersebut tidak terpisah dari perkembangan ekonomi yang lebih luas.

Pemerintahan yang Seimbang

Gagasan bahwa pemerintah hanya mengurus tiga hal saja---sandang, pangan, dan papan---adalah sebuah gagasan menarik yang memicu diskusi lebih lanjut tentang prioritas dalam pembangunan nasional. Di satu sisi, fokus pada kebutuhan dasar ini bisa menciptakan kesejahteraan jangka pendek bagi rakyat, namun di sisi lain, terlalu menyederhanakan tugas pemerintahan bisa berdampak negatif dalam jangka panjang.

Pengelola negara perlu menjalankan peran mereka dengan pandangan yang lebih holistik. Pemenuhan sandang, pangan, dan papan memang sangat penting, namun sektor-sektor pendukung seperti kesehatan, pendidikan, teknologi, dan lingkungan juga harus mendapatkan perhatian yang setara. Kesejahteraan masyarakat bukanlah hasil dari satu kebijakan tunggal, melainkan dari kerja sama berbagai sektor yang saling mendukung.

Pada akhirnya, pemerintahan yang ideal adalah pemerintahan yang tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar, tetapi juga pada upaya menciptakan masyarakat yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi di era global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun