Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Pasar Karbon: Mekanisme Pasar atau (Butuh) Intervensi Pemerintah?

13 Oktober 2024   20:22 Diperbarui: 13 Oktober 2024   20:30 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasar Karbon dan Masa Depan Ekonomi Hijau

Pasar karbon adalah instrumen ekonomi yang inovatif dalam upaya global mengurangi emisi karbon. Dari perspektif ilmu ekonomi, pasar ini menawarkan solusi berbasis pasar yang efisien, namun tetap membutuhkan intervensi dan regulasi yang kuat dari pemerintah untuk memastikan efektivitas dan keadilan dalam pelaksanaannya.

Indonesia, sebagai negara dengan potensi besar dalam sektor ini, dapat memanfaatkan pasar karbon sebagai bagian dari strategi ekonomi hijau. Dengan kebijakan yang tepat, pasar karbon dapat mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus berkontribusi pada upaya global untuk mengatasi perubahan iklim.

Namun, tantangan tetap ada, baik dalam hal penetapan harga yang optimal, verifikasi emisi, maupun masalah distribusi keuntungan. Oleh karena itu, pasar karbon tidak bisa berjalan sendiri sebagai mekanisme pasar murni, melainkan harus menjadi bagian dari kebijakan ekonomi dan lingkungan yang lebih luas.

Pasar Karbon: Mekanisme Pasar atau Butuh Intervensi Pemerintah?

Perubahan iklim telah menjadi tantangan global yang menuntut langkah konkret dari berbagai sektor. Salah satu upaya yang terus berkembang adalah penerapan pasar karbon, sebuah mekanisme di mana emisi karbon dioksida (CO) dan gas rumah kaca lainnya dapat diperjualbelikan sebagai komoditas. Dalam skema ini, entitas yang mampu mengurangi emisinya di bawah batas yang telah ditentukan dapat menjual kelebihan emisi yang berhasil dihindari kepada pihak lain yang masih menghasilkan emisi melebihi batas tersebut. Namun, pertanyaan yang muncul kemudian adalah, apakah mekanisme pasar ini dapat berjalan secara efisien tanpa campur tangan pemerintah, atau justru membutuhkan regulasi dan intervensi yang kuat?

Mekanisme Pasar Karbon: Kekuatan Pasar dalam Mengurangi Emisi

Secara prinsip, pasar karbon dibangun atas dasar mekanisme ekonomi yang sangat dasar: penawaran dan permintaan. Setiap ton karbon yang berhasil dihindari atau diserap oleh pihak yang terlibat, baik perusahaan atau negara, dapat menjadi barang dagangan dalam bentuk kredit karbon. Kredit ini kemudian dijual kepada perusahaan lain yang tidak mampu memenuhi target pengurangan emisi.

Mekanisme pasar ini memiliki potensi besar dalam mendorong efisiensi. Perusahaan yang mampu melakukan inovasi dalam mengurangi emisi dengan biaya yang lebih rendah memiliki insentif untuk terus meningkatkan kapasitasnya, sementara perusahaan yang belum memiliki teknologi atau infrastruktur yang mendukung pengurangan emisi dapat membeli kredit karbon sebagai alternatif yang lebih murah dalam jangka pendek.

Namun, efektivitas pasar karbon sebagai instrumen pengurangan emisi sangat bergantung pada seberapa baik pasar ini diatur dan dimonitor. Tanpa pengawasan yang ketat, potensi manipulasi data, spekulasi, dan pembentukan harga yang tidak wajar dapat terjadi. Selain itu, tanpa insentif tambahan, perusahaan mungkin lebih memilih untuk terus membeli kredit daripada berinvestasi dalam inovasi yang lebih ramah lingkungan.

Kebutuhan Intervensi Pemerintah: Melampaui Mekanisme Pasar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun