Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Ekonomi di Era Presidensial Prabowo: Kebijakan Lingkungan

9 Oktober 2024   07:33 Diperbarui: 9 Oktober 2024   07:33 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dalam beberapa dekade terakhir, dunia telah menghadapi tekanan yang semakin besar terkait isu keberlanjutan lingkungan dan dampaknya terhadap perekonomian. Fenomena perubahan iklim, degradasi lingkungan, dan hilangnya keanekaragaman hayati semakin menggerakkan pemerintah dan sektor swasta untuk memikirkan ulang cara-cara konvensional dalam mengelola pertumbuhan ekonomi. Pemerintahan di seluruh dunia mulai menyadari bahwa ekonomi dan lingkungan tidak dapat dipisahkan; pembangunan ekonomi yang berkelanjutan harus seiring dengan perlindungan terhadap sumber daya alam dan ekosistem. Di era pemerintahan Presiden Prabowo, sinergi antara kebijakan ekonomi dan kebijakan lingkungan diperkirakan akan menjadi perhatian utama dalam upaya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan.

Tantangan Lingkungan di Indonesia: Sebuah Gambaran

Indonesia adalah salah satu negara dengan kekayaan alam yang luar biasa, mulai dari hutan hujan tropis yang luas hingga sumber daya laut yang melimpah. Namun, negara ini juga menghadapi tantangan lingkungan yang signifikan. Deforestasi, degradasi lahan, polusi air, dan emisi gas rumah kaca adalah beberapa masalah utama yang telah merusak ekosistem Indonesia selama bertahun-tahun. Masalah ini diperparah oleh tekanan global yang menuntut peningkatan produksi dari sektor-sektor yang berdampak besar terhadap lingkungan, seperti pertanian, pertambangan, dan industri energi.

Dalam konteks ini, penting bagi pemerintahan Prabowo untuk merumuskan kebijakan yang tidak hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan. Indonesia memiliki komitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29% hingga 2030 sesuai dengan Perjanjian Paris, dan ini memerlukan tindakan nyata yang mengintegrasikan kebijakan ekonomi dengan kebijakan lingkungan.

Ekonomi Hijau: Pilar Kebijakan Lingkungan di Era Prabowo

Konsep ekonomi hijau telah muncul sebagai solusi untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan di tengah ancaman degradasi lingkungan. Ekonomi hijau mengedepankan penggunaan sumber daya alam secara efisien, mengurangi limbah, dan memastikan bahwa aktivitas ekonomi tidak merusak lingkungan. Pada era Prabowo, ekonomi hijau diharapkan menjadi salah satu pilar utama kebijakan ekonomi nasional, dengan fokus pada transisi menuju penggunaan energi terbarukan dan pengelolaan sumber daya alam yang lebih bertanggung jawab.

Penggunaan energi fosil seperti batu bara telah lama menjadi salah satu penyebab utama emisi karbon di Indonesia. Untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi yang mencemari ini, pemerintahan Prabowo diprediksi akan mendorong pengembangan energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan biomassa. Kebijakan ini sejalan dengan tren global yang beralih ke energi bersih dalam rangka menghadapi krisis iklim. Dalam jangka panjang, investasi dalam energi terbarukan tidak hanya akan mengurangi emisi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan daya saing Indonesia di sektor energi global.

Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Bertanggung Jawab

Indonesia adalah salah satu negara dengan hutan tropis terbesar di dunia, yang berperan penting dalam menyerap karbon dan menjaga keseimbangan iklim global. Namun, laju deforestasi di Indonesia, sebagian besar karena pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit dan pertanian, telah menjadi salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca. Pemerintahan Prabowo diharapkan akan mengambil langkah-langkah strategis untuk mengurangi deforestasi, termasuk penegakan hukum yang lebih ketat terhadap pembalakan liar dan kebijakan pemulihan hutan yang lebih ambisius.

Selain itu, pengelolaan perikanan dan sumber daya laut juga akan menjadi fokus utama. Laut Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati, namun ancaman terhadap ekosistem laut seperti penangkapan ikan yang berlebihan dan pencemaran laut terus meningkat. Kebijakan yang mendukung perikanan berkelanjutan dan perlindungan terumbu karang akan memainkan peran penting dalam menjaga kelangsungan sumber daya laut Indonesia. Melalui penguatan kerjasama dengan komunitas lokal dan lembaga internasional, Indonesia dapat menjadi pemimpin global dalam konservasi laut, sembari tetap memanfaatkan sumber daya tersebut secara ekonomis.

Sinergi Antara Kebijakan Ekonomi dan Lingkungan

Menyelaraskan kebijakan ekonomi dengan perlindungan lingkungan memerlukan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan. Salah satu strategi yang mungkin diterapkan oleh Prabowo adalah penguatan insentif ekonomi untuk perusahaan yang menerapkan praktik bisnis berkelanjutan. Misalnya, dengan memberikan insentif fiskal bagi perusahaan yang menggunakan energi terbarukan, menerapkan sistem daur ulang, atau berinvestasi dalam teknologi yang ramah lingkungan. Langkah ini tidak hanya akan mendorong perusahaan untuk beralih ke model bisnis yang lebih hijau, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih kompetitif di tingkat global.

Selain itu, pemerintahan Prabowo dapat mendorong pengembangan sektor pertanian yang lebih ramah lingkungan. Pertanian organik dan praktik agroforestri dapat menjadi solusi untuk meningkatkan produksi pangan sambil menjaga kualitas tanah dan mengurangi penggunaan pestisida serta pupuk kimia yang merusak ekosistem. Program pelatihan dan dukungan bagi petani dalam menerapkan teknik pertanian berkelanjutan juga akan memainkan peran penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan.

Kebijakan Lingkungan yang Partisipatif dan Inklusif

Salah satu tantangan terbesar dalam mengimplementasikan kebijakan lingkungan adalah memastikan bahwa kebijakan tersebut inklusif dan partisipatif. Komunitas lokal sering kali menjadi pihak yang paling terdampak oleh degradasi lingkungan, namun suara mereka sering kali terpinggirkan dalam proses pengambilan kebijakan. Pemerintahan Prabowo harus memastikan bahwa kebijakan lingkungan dan ekonomi melibatkan semua pemangku kepentingan, mulai dari masyarakat adat, petani kecil, nelayan, hingga sektor swasta.

Pendekatan partisipatif ini dapat diwujudkan melalui dialog terbuka antara pemerintah, masyarakat sipil, dan komunitas lokal dalam perumusan kebijakan. Selain itu, pemerintah dapat mendukung inisiatif lokal yang berkontribusi pada pelestarian lingkungan, seperti program konservasi berbasis masyarakat, eco-tourism, dan pengembangan produk ramah lingkungan yang dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat lokal.

Tantangan dalam Implementasi Kebijakan Lingkungan

Meskipun kebijakan lingkungan yang ambisius sangat penting, implementasinya sering kali menghadapi tantangan yang tidak sedikit. Salah satu hambatan utama adalah keterbatasan dana dan sumber daya untuk mendukung proyek-proyek lingkungan yang berkelanjutan. Pemerintahan Prabowo perlu mencari solusi kreatif untuk mengatasi masalah ini, termasuk dengan memperkuat kemitraan publik-swasta dan menarik lebih banyak investasi asing yang berfokus pada proyek-proyek ramah lingkungan.

Selain itu, penegakan hukum yang lemah sering kali menjadi penghalang dalam mengatasi masalah lingkungan. Dalam banyak kasus, perusahaan besar yang terlibat dalam deforestasi atau pencemaran lingkungan dapat lolos dari sanksi yang layak karena lemahnya pengawasan dan korupsi di tingkat lokal. Pemerintahan Prabowo perlu memperkuat kapasitas institusi penegak hukum dan memastikan bahwa undang-undang lingkungan yang ada dijalankan secara konsisten dan adil.

Sinergi untuk Masa Depan Berkelanjutan

Era pemerintahan Presiden Prabowo menawarkan peluang besar untuk menggabungkan kebijakan ekonomi dengan kebijakan lingkungan yang berkelanjutan. Dengan mendorong transisi menuju ekonomi hijau, memperkuat pengelolaan sumber daya alam yang bertanggung jawab, serta melibatkan masyarakat secara inklusif dalam proses pengambilan kebijakan, Indonesia dapat mencapai keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan. Tantangan tentu akan ada, namun dengan komitmen yang kuat dan strategi yang tepat, sinergi antara kebijakan ekonomi dan lingkungan dapat menjadi landasan bagi masa depan Indonesia yang lebih berkelanjutan.

===

sekedar urung rembug outsider economist

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun