Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Ekonomi Era Presidensial Prabowo: Ekonomi Hijau

8 Oktober 2024   21:15 Diperbarui: 8 Oktober 2024   21:20 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dalam era globalisasi yang semakin modern, isu keberlanjutan menjadi salah satu prioritas utama dalam berbagai kebijakan ekonomi di banyak negara. Indonesia, dengan sumber daya alamnya yang melimpah dan populasinya yang besar, memegang peran penting dalam memastikan bahwa pembangunan ekonomi tidak mengorbankan keseimbangan ekologi. Pemerintahan Presiden Prabowo dihadapkan pada tantangan besar untuk menciptakan kebijakan ekonomi yang tidak hanya mampu mendorong pertumbuhan, tetapi juga memperhatikan keberlanjutan dan kelestarian lingkungan. Dalam konteks ini, gagasan ekonomi hijau muncul sebagai solusi potensial untuk menghadapi tantangan tersebut.

Definisi Ekonomi Hijau

Ekonomi hijau adalah konsep pembangunan ekonomi yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan manusia dan kesetaraan sosial, sekaligus mengurangi risiko lingkungan dan kelangkaan sumber daya alam. Pada intinya, ekonomi hijau bertujuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan tanpa merusak ekosistem. Prinsip utama dari ekonomi hijau meliputi penggunaan energi terbarukan, efisiensi sumber daya, pengurangan emisi karbon, serta perlindungan terhadap biodiversitas.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak negara mulai mengadopsi kebijakan berbasis ekonomi hijau sebagai bagian dari agenda nasional mereka. PBB bahkan telah memasukkan aspek-aspek keberlanjutan sebagai salah satu pilar dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yang menjadi acuan bagi banyak negara dalam menyusun kebijakan ekonominya.

Tantangan Lingkungan dan Ekonomi di Indonesia

Indonesia menghadapi berbagai tantangan terkait keberlanjutan. Dengan luas hutan tropis terbesar ketiga di dunia dan keanekaragaman hayati yang tinggi, Indonesia memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kelestarian lingkungan global. Namun, laju deforestasi, degradasi lahan, serta polusi yang dihasilkan dari sektor industri dan transportasi masih menjadi isu utama yang perlu ditangani.

Selain itu, ketergantungan Indonesia pada energi fosil, terutama batubara, menjadikannya salah satu penghasil emisi karbon terbesar di dunia. Dalam jangka panjang, model ekonomi berbasis energi fosil ini tidak hanya merugikan lingkungan, tetapi juga mengancam stabilitas ekonomi, mengingat potensi kelangkaan sumber daya energi di masa depan.

Ekonomi Hijau dalam Kebijakan Prabowo

Di tengah tantangan tersebut, pemerintahan Presiden Prabowo memiliki kesempatan emas untuk mendorong transformasi ekonomi Indonesia menuju model yang lebih hijau dan berkelanjutan. Salah satu langkah penting yang bisa dilakukan adalah dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip ekonomi hijau ke dalam kebijakan nasional, terutama di sektor-sektor yang memiliki dampak besar terhadap lingkungan seperti energi, pertanian, dan infrastruktur.

  1. Transisi Energi Terbarukan Salah satu fokus utama dari ekonomi hijau adalah pengurangan ketergantungan pada energi fosil dan transisi menuju penggunaan energi terbarukan. Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan, terutama dari sumber daya seperti tenaga surya, angin, air, dan panas bumi. Di era Prabowo, kebijakan yang mendukung investasi di sektor energi terbarukan dapat menjadi langkah awal yang penting untuk mengurangi emisi karbon sekaligus menciptakan lapangan kerja baru di sektor hijau.

Pemerintah Prabowo diprediksi akan mendorong percepatan pembangunan infrastruktur energi terbarukan, seperti pembangkit listrik tenaga surya dan angin, serta memperluas jaringan distribusi listrik yang efisien dan ramah lingkungan. Selain itu, insentif bagi industri yang menggunakan energi hijau dapat mempercepat adopsi teknologi ramah lingkungan di kalangan pelaku bisnis.

  1. Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan Sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, Indonesia harus memastikan bahwa eksploitasi sumber daya tersebut dilakukan secara berkelanjutan. Dalam ekonomi hijau, pengelolaan hutan, pertanian, dan perikanan harus mengikuti prinsip-prinsip keberlanjutan yang menjaga keseimbangan ekosistem. Di bawah pemerintahan Prabowo, diharapkan akan ada peningkatan pengawasan terhadap praktik-praktik ilegal seperti penebangan liar dan penangkapan ikan berlebihan, yang selama ini telah merusak lingkungan dan mengancam keanekaragaman hayati.

Kebijakan yang mendorong pelestarian hutan serta rehabilitasi lahan yang rusak juga perlu diperkuat. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan mempromosikan sistem agroforestri, di mana masyarakat dapat mengelola lahan dengan memadukan tanaman pangan dengan pohon-pohon hutan yang bernilai ekonomis, sehingga keseimbangan alam tetap terjaga.

  1. Ekonomi Sirkular: Pengurangan Limbah dan Daur Ulang Ekonomi hijau juga menekankan pentingnya ekonomi sirkular, yaitu model ekonomi yang berfokus pada pengurangan limbah dan daur ulang produk. Di era Prabowo, pemerintah dapat merancang kebijakan yang mendorong perusahaan untuk mengadopsi praktik produksi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Misalnya, perusahaan dapat didorong untuk menggunakan bahan baku yang dapat didaur ulang atau mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun