Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Ekonomi Era Presidensial Prabowo: Ekonomi Hijau

8 Oktober 2024   21:15 Diperbarui: 8 Oktober 2024   21:20 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sektor industri, konsep ekonomi sirkular dapat diterapkan melalui pengembangan teknologi yang memungkinkan daur ulang limbah industri menjadi bahan baku baru. Selain itu, pemerintah juga perlu memperkuat regulasi terkait pengelolaan limbah domestik, termasuk dengan mendorong masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya daur ulang dan pengurangan sampah.

  1. Inovasi dan Teknologi Hijau Pemerintahan Prabowo juga memiliki peluang untuk mendorong inovasi teknologi hijau sebagai salah satu pilar ekonomi hijau. Dukungan terhadap penelitian dan pengembangan (R&D) teknologi ramah lingkungan harus ditingkatkan, baik melalui insentif fiskal maupun kemudahan akses terhadap pendanaan. Teknologi seperti kendaraan listrik, pertanian berbasis teknologi, dan bangunan hemat energi adalah contoh-contoh inovasi yang dapat berkontribusi dalam menciptakan ekonomi hijau di masa depan.

Dalam hal ini, kemitraan antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga penelitian menjadi sangat penting. Pemerintahan Prabowo dapat memfasilitasi kolaborasi antara sektor-sektor tersebut untuk mempercepat adopsi teknologi hijau di berbagai sektor ekonomi.

Tantangan dalam Implementasi Ekonomi Hijau

Meskipun konsep ekonomi hijau menawarkan banyak manfaat, implementasinya di Indonesia tidak lepas dari tantangan. Salah satu tantangan utama adalah resistensi dari sektor-sektor yang selama ini diuntungkan oleh model ekonomi berbasis energi fosil. Selain itu, infrastruktur untuk mendukung transisi menuju ekonomi hijau masih sangat terbatas, terutama di daerah-daerah terpencil.

Kendala lainnya adalah minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keberlanjutan lingkungan. Meskipun banyak kampanye yang telah dilakukan untuk meningkatkan kesadaran tentang perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, masih banyak masyarakat yang belum sepenuhnya memahami dampak negatif dari perilaku yang tidak ramah lingkungan.

Dalam menghadapi tantangan ini, pemerintahan Prabowo perlu melibatkan semua pemangku kepentingan, mulai dari masyarakat sipil, dunia usaha, hingga akademisi, untuk bekerja sama dalam mewujudkan ekonomi hijau. Pendidikan dan kampanye kesadaran lingkungan juga harus diperluas agar masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga kelestarian alam.

Era pemerintahan Presiden Prabowo menawarkan peluang besar bagi Indonesia untuk memulai transformasi menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan. Dengan potensi besar di bidang energi terbarukan, inovasi teknologi, serta pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, Indonesia dapat menjadi salah satu pelopor ekonomi hijau di Asia Tenggara.

Namun, tantangan dalam implementasi kebijakan hijau juga tidak bisa diabaikan. Diperlukan komitmen politik yang kuat, dukungan dari berbagai sektor, serta kesadaran masyarakat yang lebih tinggi untuk mencapai tujuan keberlanjutan yang diharapkan. Jika berhasil, ekonomi hijau dapat menjadi fondasi yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan demi generasi mendatang.

===

sekedar urung rembug outsider economist

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun