Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Nature

Robohisasi dan Krisis Air : Perspektif Ilmu Ekonomi dan Organisasi Industri.

29 September 2024   03:14 Diperbarui: 29 September 2024   06:19 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pemerintah berperan penting dalam menetapkan kerangka regulasi yang mendukung keberlanjutan sumber daya alam. Kebijakan penggunaan lahan yang lebih ketat, serta penegakan hukum yang lebih baik terhadap kegiatan penebangan liar, harus menjadi prioritas utama untuk mencegah deforestasi yang tak terkendali. Selain itu, integrasi kebijakan lingkungan ke dalam strategi ekonomi nasional dapat memperkuat upaya perlindungan hutan dan pengelolaan air.

Dalam konteks global, kolaborasi internasional juga sangat penting. Deforestasi merupakan isu yang lintas batas, sehingga kerja sama antara negara-negara yang memiliki kawasan hutan yang signifikan, seperti Brazil, Indonesia, dan Republik Demokratik Kongo, dapat memperkuat upaya global dalam menjaga hutan dan air. Perjanjian multilateral tentang perubahan iklim dan perlindungan hutan, seperti Kesepakatan Paris, dapat menjadi landasan bagi negara-negara untuk berkomitmen dalam mengurangi laju deforestasi dan dampaknya terhadap sumber daya air.

Dari perspektif ekonomi dan organisasi industri, robohisasi dan krisis air yang diakibatkannya menuntut solusi yang komprehensif dan berkelanjutan. Deforestasi tidak hanya merusak lingkungan alam, tetapi juga menghadirkan ancaman nyata terhadap ketersediaan dan kualitas air, yang pada akhirnya memengaruhi masyarakat dan industri secara luas. Melalui kombinasi kebijakan ekonomi yang tepat, keterlibatan industri, serta inovasi teknologi, dampak deforestasi terhadap air dapat dikendalikan dan diminimalisir. Peran penting dari kerangka regulasi dan kolaborasi global juga menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ini secara berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun