Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Nature

Robohisasi dalam Perspektif Ekonomi Ekologi: Biaya dan Solusi

28 September 2024   09:01 Diperbarui: 28 September 2024   09:03 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengrusakan hutan merupakan masalah global yang mempengaruhi ekonomi dan ekologi secara signifikan. Fenomena ini tidak hanya mengancam keberlanjutan lingkungan hidup, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang merugikan dalam jangka panjang.

Dampak Ekonomi Pengrusakan Hutan

Pertama-tama, pengrusakan hutan menyebabkan hilangnya berbagai layanan ekosistem yang bernilai ekonomi. Hutan-hutan yang sehat menyediakan layanan seperti penyediaan air bersih, regulasi iklim, dan perlindungan dari bencana alam. Hilangnya layanan ini dapat mengakibatkan biaya tambahan untuk infrastruktur pengganti, misalnya biaya pembangunan instalasi pengolahan air bersih yang lebih kompleks.

Selain itu, hutan-hutan tropis yang hancur juga berkontribusi pada pemanasan global melalui pelepasan karbon yang disimpan dalam biomasa. Akibatnya, negara-negara yang mengalami deforestasi besar-besaran mungkin menghadapi biaya tambahan dalam mematuhi peraturan internasional terkait emisi karbon atau menghadapi sanksi perdagangan.

Dampak Ekologi Pengrusakan Hutan

Secara ekologis, pengrusakan hutan mengancam keberagaman hayati dan keseimbangan ekosistem. Hutan-hutan adalah habitat bagi jutaan spesies tumbuhan dan hewan, yang memiliki nilai intrinsik dan juga dapat dimanfaatkan dalam pengembangan obat-obatan baru dan inovasi bioteknologi. Hilangnya spesies dapat memicu gelombang kepunahan yang lebih luas, dengan dampak jangka panjang yang sulit untuk diprediksi.

Selain itu, hutan-hutan yang utuh berfungsi sebagai penyerap karbon yang signifikan, membantu menyeimbangkan kadar karbon di atmosfer. Pengurangan area hutan secara drastis dapat mengganggu siklus karbon global, mempercepat perubahan iklim, dan menghadirkan tantangan baru bagi pertanian dan keberlanjutan sumber daya alam.

Dalam perspektif ekonomi ekologi, pengrusakan hutan tidak hanya merupakan kerugian lingkungan, tetapi juga menghasilkan biaya ekonomi yang substansial dalam jangka panjang. Upaya untuk mengevaluasi dan menginternalisasi biaya nyata dari pengrusakan hutan perlu ditingkatkan dalam kebijakan pembangunan berkelanjutan. Hanya dengan memahami dan mengakui nilai ekonomi dan ekologis dari hutan yang utuh, kita dapat melangkah menuju solusi yang lebih baik untuk melestarikan sumber daya alam yang krusial ini bagi generasi masa depan.

Artikel ini menggarisbawahi perlunya pendekatan holistik yang mengintegrasikan perspektif ekonomi dan ekologi dalam upaya melestarikan hutan dan memitigasi dampak pengrusakan lingkungan secara keseluruhan. Dengan demikian, hanya dengan menjaga keanekaragaman hayati dan fungsi ekosistem yang seimbang, kita dapat mengamankan masa depan bumi yang berkelanjutan untuk seluruh makhluk hidup.

Solusi untuk Robohisasi dalam Perspektif Ekonomi Ekologi dan Mengatasi Biaya Nyata dari Pengrusakan Hutan

Pengrusakan hutan atau "robohisasi" memiliki dampak ekonomi dan ekologis yang merugikan. Biaya jangka panjang dari hilangnya keanekaragaman hayati, perubahan iklim, dan kerusakan ekosistem sangatlah besar, sehingga dibutuhkan solusi komprehensif untuk mengatasinya. Dalam perspektif ekonomi ekologi, solusi ini harus mempertimbangkan pendekatan berkelanjutan yang menyeimbangkan antara kebutuhan manusia dan kelestarian lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun