Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Robohisasi Energi Fosil

26 September 2024   14:47 Diperbarui: 26 September 2024   14:52 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebagai contoh, hutan tropis Indonesia yang menjadi rumah bagi ribuan spesies unik akan tetap terlindungi jika ekspansi industri energi fosil dihentikan. Dengan tetap menjaga hutan ini, Indonesia juga bisa memperkuat posisinya dalam mitigasi perubahan iklim global. Hutan Indonesia, terutama di wilayah Kalimantan, Sumatra, dan Papua, merupakan salah satu penyerapan karbon terbesar di dunia. Dengan beralih ke energi terbarukan, kita dapat menjaga peran penting hutan ini dalam menyerap karbon dari atmosfer dan mengurangi dampak pemanasan global.

Di sisi lain, investasi pada energi terbarukan juga harus dibarengi dengan kebijakan yang mendukung reboisasi dan pemulihan lahan hutan yang sudah rusak. Dengan mengintegrasikan program reboisasi ke dalam transisi energi bersih, kita dapat memulihkan area hutan yang sebelumnya hilang akibat penambangan dan konversi lahan. Program reboisasi dapat dirancang dengan melibatkan masyarakat lokal, menciptakan sinergi antara pelestarian lingkungan dan pembangunan ekonomi berbasis komunitas.

Tantangan dan Kesempatan dalam Transisi Energi

Meskipun transisi ke energi terbarukan membawa banyak manfaat, tantangannya juga tidak sedikit. Salah satu kendala utama adalah biaya awal yang diperlukan untuk membangun infrastruktur energi terbarukan. Meskipun dalam jangka panjang energi terbarukan lebih murah, investasi awal untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya atau angin masih relatif tinggi. Pemerintah dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk memberikan insentif dan dukungan finansial yang memadai bagi proyek-proyek energi bersih ini.

Selain itu, ada tantangan dalam perubahan pola pikir. Masyarakat, khususnya di daerah pedesaan, masih sangat bergantung pada pekerjaan di sektor energi fosil, seperti penambangan batu bara. Oleh karena itu, diperlukan edukasi dan program pelatihan yang mengarahkan tenaga kerja ke sektor-sektor yang lebih ramah lingkungan. Dengan demikian, transisi ini tidak hanya akan berhasil secara teknis, tetapi juga akan berdampak sosial yang positif.

Energi Terbarukan untuk Masa Depan Indonesia yang Berkelanjutan

Indonesia berada di persimpangan penting dalam menentukan masa depan energinya. Terus bertahan dengan ketergantungan pada energi fosil akan mempercepat kerusakan hutan, memperburuk perubahan iklim, dan membahayakan kelestarian ekosistem yang menjadi tumpuan kehidupan. Sebaliknya, transisi ke energi terbarukan membuka peluang untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan, di mana hutan tetap terjaga, lingkungan hidup terlindungi, dan ekonomi tumbuh tanpa merusak alam.

Dengan berinvestasi pada energi terbarukan, Indonesia tidak hanya melindungi hutan, tetapi juga memperkuat ketahanan energi dan kemakmuran ekonomi di masa depan. Inilah saatnya untuk melepaskan diri dari ketergantungan pada energi fosil dan beralih ke masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun