Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Reboisasi dan Robohisasi: Dualitas Pengembangan Alam dan Jiwa Era Modern

22 September 2024   20:30 Diperbarui: 22 September 2024   20:36 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Reboisasi dan rohohisasi tampak seperti dua pendekatan yang berbeda, namun mereka sebetulnya membentuk satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Reboisasi berfungsi sebagai tindakan nyata untuk memulihkan kerusakan fisik, sementara rohohisasi bertindak sebagai fondasi spiritual yang mendasari sikap kita terhadap lingkungan. Kedua konsep ini saling melengkapi, dan hanya melalui kombinasi keduanya kita dapat mencapai keberlanjutan yang sejati.

Dalam konteks Indonesia, di mana hutan dan sumber daya alam merupakan jantung dari kehidupan ekonomi dan sosial, integrasi antara reboisasi dan rohohisasi menjadi sangat relevan. Kebijakan yang hanya berfokus pada aspek fisik dan teknis semata tidak akan cukup untuk mengatasi masalah lingkungan yang kompleks dan multifaset. Tanpa adanya perubahan paradigma dan kesadaran spiritual dalam masyarakat, upaya reboisasi akan terus berjuang melawan arus eksploitasi yang tak terhindarkan.

Pendekatan holistik yang menggabungkan keduanya dapat diimplementasikan melalui beberapa cara. Pertama, pendidikan lingkungan harus mencakup nilai-nilai spiritual yang menghargai alam. Kurikulum sekolah, kampanye publik, hingga kegiatan berbasis komunitas dapat diarahkan untuk menanamkan kesadaran bahwa menjaga alam bukan hanya tentang kelestarian fisik, tetapi juga tentang memperbaiki hubungan kita dengan ekosistem. Kedua, kebijakan lingkungan harus dirancang dengan melibatkan masyarakat adat dan lokal, yang sering kali memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai spiritual alam. Dalam hal ini, pelestarian hutan tidak hanya dilihat sebagai kewajiban ekologis, tetapi juga sebagai kewajiban moral dan budaya.

Tantangan di Era Modern

Tantangan terbesar dalam menerapkan reboisasi dan rohohisasi di era modern adalah mendamaikan kepentingan ekonomi dengan pelestarian lingkungan. Ekspansi industri, urbanisasi, dan tuntutan pasar global sering kali bertentangan dengan upaya konservasi. Namun, era modern juga membawa peluang baru, seperti teknologi hijau dan ekonomi berbasis keberlanjutan. Inovasi dalam bidang energi terbarukan, pertanian berkelanjutan, serta kebijakan pajak karbon dapat membantu mengurangi tekanan terhadap alam.

Selain itu, penting untuk menyadari bahwa reboisasi dan rohohisasi bukanlah sekadar tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab kolektif. Sektor swasta, masyarakat sipil, dan individu memiliki peran penting dalam membentuk masa depan yang lebih hijau dan lebih berkelanjutan. Program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang berfokus pada pelestarian alam, serta gerakan akar rumput yang mendorong gaya hidup ramah lingkungan, semuanya merupakan bagian dari solusi yang lebih besar.

Jalan Menuju Keselarasan

Di tengah gempuran perubahan zaman, Indonesia harus memilih jalur yang bijaksana. Reboisasi dan rohohisasi bukanlah pilihan yang saling bertentangan, melainkan dua sisi dari satu koin yang sama. Upaya untuk memulihkan alam harus diiringi dengan pemulihan jiwa manusia. Ketika kita menanam pohon, kita juga harus menanam kesadaran dalam diri kita sendiri tentang pentingnya menghormati dan menjaga alam sebagai bagian integral dari keberadaan kita.

Dengan menyelaraskan tindakan fisik melalui reboisasi dan perubahan spiritual melalui rohohisasi, Indonesia dapat menciptakan masa depan di mana manusia dan alam hidup berdampingan dalam harmoni. Era modern mungkin membawa banyak tantangan, tetapi juga membawa peluang besar untuk meraih keberlanjutan yang sesungguhnya. Kini saatnya bagi kita untuk merangkul dualitas ini dan bersama-sama membangun masa depan yang lebih hijau, lebih berkelanjutan, dan lebih selaras dengan alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun