Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Struktur Pasar Industri (12) : Dampak Inovasi

17 September 2024   18:28 Diperbarui: 17 September 2024   18:30 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teknologi dan Transformasi Industri di Indonesia

Dalam konteks Indonesia, berbagai sektor industri sedang mengalami perubahan signifikan akibat penetrasi teknologi. Industri manufaktur, yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional, sedang beralih dari sistem produksi tradisional ke otomatisasi yang lebih efisien. Penerapan teknologi seperti robotika, Internet of Things (IoT), dan kecerdasan buatan dalam proses produksi telah memungkinkan produsen untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya, dan memperbaiki kualitas produk.

Namun, inovasi teknologi ini juga membawa perubahan pada struktur pasar. Perusahaan besar dengan sumber daya yang cukup mampu mengadopsi teknologi ini lebih cepat, sehingga memperoleh keunggulan kompetitif dibandingkan dengan perusahaan kecil dan menengah (UKM) yang mungkin mengalami kesulitan dalam hal modal dan akses teknologi. Hasilnya, kita menyaksikan peningkatan konsentrasi pasar di sektor-sektor tertentu, di mana pemain besar mendominasi karena kapasitas mereka dalam berinvestasi pada inovasi teknologi.

Misalnya, dalam industri otomotif di Indonesia, perusahaan-perusahaan besar seperti Astra International dan Toyota telah memanfaatkan teknologi otomatisasi untuk meningkatkan efisiensi produksi mereka. Di sisi lain, banyak UKM yang terlibat dalam sektor otomotif, seperti produsen komponen, tertinggal dalam adopsi teknologi, yang berpotensi memperbesar kesenjangan antara perusahaan besar dan kecil di pasar.

Inovasi Teknologi dan Dinamika Persaingan

Inovasi teknologi juga telah mengubah dinamika persaingan dalam pasar Indonesia, khususnya dengan munculnya model bisnis berbasis platform digital. Di sektor ritel, kehadiran e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak telah merombak struktur pasar tradisional. Teknologi memungkinkan perusahaan-perusahaan ini untuk menghilangkan batas geografis dan memperluas pasar dengan cepat, sekaligus mengurangi biaya transaksi bagi konsumen. Perubahan ini menantang para peritel konvensional yang sebelumnya mendominasi pasar ritel fisik di Indonesia.

Namun, di sisi lain, model bisnis berbasis teknologi ini juga menghadirkan tantangan baru. Walaupun inovasi teknologi membuka pasar bagi banyak pelaku baru, namun dalam jangka panjang, perusahaan-perusahaan teknologi yang besar memiliki potensi untuk menciptakan oligopoli baru. Sebagai contoh, dominasi perusahaan e-commerce besar dapat membatasi ruang gerak UKM yang mencoba bersaing di platform yang sama, karena mereka mungkin tidak memiliki skala ekonomi dan akses terhadap teknologi canggih yang sama.

Tidak hanya di sektor ritel, industri perbankan dan keuangan di Indonesia juga tengah mengalami transformasi besar akibat teknologi. Kehadiran fintech (financial technology) telah mendisrupsi layanan perbankan tradisional dengan menawarkan kemudahan akses dan layanan yang lebih cepat. Fintech seperti OVO, Gopay, dan DANA telah memudahkan transaksi keuangan, terutama di kalangan masyarakat yang sebelumnya tidak terjangkau oleh layanan perbankan konvensional. Ini mengubah peta persaingan di sektor keuangan, di mana bank-bank besar kini harus beradaptasi dengan cara mengembangkan layanan digital mereka sendiri atau bermitra dengan fintech.

Dampak pada UKM dan Inklusivitas Pasar

Meskipun inovasi teknologi menawarkan potensi besar untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, namun dampaknya terhadap inklusivitas pasar perlu diperhatikan. Dalam konteks Indonesia, UKM merupakan tulang punggung perekonomian, memberikan kontribusi besar terhadap lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, banyak UKM yang kesulitan untuk mengadopsi teknologi baru, baik karena keterbatasan sumber daya, pengetahuan, maupun infrastruktur.

Teknologi digital dan e-commerce sebenarnya dapat membuka peluang bagi UKM untuk bersaing di pasar yang lebih luas tanpa harus memiliki jaringan distribusi fisik yang besar. Namun, kenyataannya, banyak UKM masih kesulitan untuk beradaptasi dengan cepat. Perlu ada dukungan pemerintah dan sektor swasta dalam menyediakan pelatihan, akses ke teknologi, dan pembiayaan yang dapat membantu UKM untuk memanfaatkan potensi teknologi ini sepenuhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun