Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Sistem Ekonomi Indonesia (150): Beda Populasi-Beda Sistem

12 September 2024   07:22 Diperbarui: 12 September 2024   07:25 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negara dengan populasi besar seperti Indonesia harus mengelola tantangan globalisasi dan adopsi teknologi dengan hati-hati. Pengembangan teknologi dan inovasi harus sejalan dengan kebutuhan dan kapasitas nasional. Indonesia, misalnya, telah mengembangkan Ekonomi Digital dan Program 4.0, tetapi masih menghadapi tantangan dalam hal infrastruktur digital dan adopsi teknologi di seluruh wilayah (Kominfo RI, 2023).

Negara kecil sering kali lebih fleksibel dalam mengadopsi teknologi baru karena ukuran pasar yang lebih kecil dan lebih mudah beradaptasi. Singapura misalnya, telah menjadi pusat inovasi teknologi dengan cepat beralih ke digitalisasi dan teknologi canggih sebagai bagian dari strateginya untuk tetap bersaing di pasar global (World Economic Forum, 2023).

2. Ketahanan Ekonomi dan Keberlanjutan

Ketahanan ekonomi menjadi perhatian penting bagi negara dengan populasi besar. Indonesia, dengan ketergantungan pada sektor-sektor seperti pertanian dan manufaktur, harus merencanakan kebijakan ekonomi yang dapat menanggulangi fluktuasi pasar global dan dampak perubahan iklim. Pendekatan terhadap keberlanjutan dan pengelolaan sumber daya alam juga menjadi kunci untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang stabil.

Negara kecil sering kali lebih mampu mengelola risiko ekonomi karena ukurannya yang lebih kecil dan ketergantungan pada sektor-sektor tertentu. Singapura, misalnya, telah mengembangkan strategi keberlanjutan yang komprehensif, termasuk pengelolaan sumber daya air dan energi yang efisien (IMF, 2023).

Perbedaan dalam ukuran populasi memiliki dampak yang signifikan terhadap kebijakan dan sistem ekonomi nasional. Negara dengan populasi besar seperti Indonesia harus menghadapi tantangan dalam hal infrastruktur, kebijakan sosial, dan pasar tenaga kerja, sambil memanfaatkan keuntungan dari skala ekonomi yang luas. Sementara itu, negara kecil memiliki keuntungan dalam hal pengelolaan infrastruktur dan kebijakan sosial yang terfokus, namun harus mengatasi tantangan terkait dengan skala pasar dan ketergantungan pada ekspor.

Dalam era globalisasi dan perubahan cepat, baik negara dengan populasi besar maupun kecil perlu beradaptasi dengan teknologi dan dinamika pasar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat. Studi kasus Indonesia menunjukkan bagaimana negara dengan populasi besar dapat memanfaatkan kekuatan pasar domestik dan strategi kebijakan inklusif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan mengatasi tantangan yang muncul.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun