Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sistem Ekonomi Indonesia (146): Mempertimbangkan Sektor Pariwisata

11 September 2024   11:12 Diperbarui: 11 September 2024   11:16 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di banyak daerah, pariwisata menjadi salah satu sumber pendapatan utama bagi penduduk setempat, yang terlibat dalam berbagai kegiatan ekonomi seperti menjadi pemandu wisata, pengrajin, pemilik homestay, dan pelaku usaha kuliner. Dalam jangka panjang, ini dapat mengurangi ketimpangan ekonomi antarwilayah serta mengangkat kualitas hidup masyarakat di daerah.

Menurut teori ekonomi pembangunan, pariwisata dapat dianggap sebagai sektor yang inklusif, di mana semua lapisan masyarakat dapat terlibat secara aktif. Berbeda dengan sektor industri yang membutuhkan modal besar dan teknologi canggih, pariwisata lebih banyak bergantung pada kekayaan alam dan budaya yang dapat diakses oleh masyarakat umum. Dengan demikian, pariwisata berpotensi menjadi penggerak pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, karena dapat melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan tanpa memerlukan investasi yang sangat besar.

Pariwisata dan Transformasi Sistem Ekonomi Nasional

Dalam konteks yang lebih luas, pariwisata juga berperan dalam mempercepat transformasi sistem ekonomi nasional. Transformasi ini mencakup perubahan dari ekonomi yang berbasis pada eksploitasi sumber daya alam menuju ekonomi yang berbasis pada jasa, terutama sektor pariwisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Dalam banyak kasus, negara-negara yang terlalu bergantung pada sektor primer seperti pertanian, perikanan, atau pertambangan sering kali menghadapi tantangan besar terkait keberlanjutan ekonomi. Eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkendali dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah serta menimbulkan dampak sosial yang negatif, seperti ketimpangan pendapatan dan konflik sosial.

Pariwisata, di sisi lain, menawarkan alternatif yang lebih berkelanjutan. Melalui pengembangan pariwisata, negara-negara dapat mengurangi ketergantungan mereka pada sektor primer dan beralih ke sektor jasa yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, pariwisata juga mendorong inovasi dan investasi dalam teknologi hijau, seperti energi terbarukan dan transportasi berkelanjutan, yang semakin penting dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global.

Indonesia, dengan keanekaragaman alam dan budaya yang luar biasa, memiliki potensi besar untuk memanfaatkan pariwisata sebagai pilar utama dalam transformasi ekonomi nasional. Melalui program-program seperti "10 Bali Baru", pemerintah Indonesia telah berupaya untuk mengembangkan destinasi-destinasi wisata unggulan yang tidak hanya mendatangkan wisatawan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan prinsip-prinsip keberlanjutan.

Tantangan dan Peluang Pariwisata dalam Sistem Ekonomi

Meskipun pariwisata memiliki potensi besar dalam membentuk sistem ekonomi nasional yang lebih inklusif dan berkelanjutan, ada sejumlah tantangan yang perlu diatasi. Salah satu tantangan utama adalah ketergantungan terhadap faktor eksternal, seperti stabilitas politik, keamanan, serta kesehatan global. Pandemi COVID-19 adalah contoh nyata bagaimana sektor pariwisata sangat rentan terhadap guncangan global. Ketika pandemi melanda dunia pada tahun 2020, pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terpukul, dengan penurunan jumlah wisatawan internasional sebesar 74% menurut laporan UNWTO.

Selain itu, keberlanjutan lingkungan juga menjadi tantangan yang perlu diperhatikan. Pariwisata yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, seperti degradasi terumbu karang, polusi, serta kerusakan habitat satwa liar. Oleh karena itu, penting bagi negara-negara yang mengandalkan pariwisata untuk mengadopsi praktik-praktik wisata berkelanjutan yang tidak hanya menjaga kelestarian alam, tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan budaya.

Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat peluang besar bagi pariwisata untuk terus berkembang. Dengan meningkatnya kesadaran global akan pentingnya wisata berkelanjutan, ada potensi besar bagi negara-negara seperti Indonesia untuk menarik wisatawan yang peduli terhadap lingkungan dan budaya. Wisata ekologi, wisata budaya, serta pariwisata berbasis komunitas adalah beberapa segmen yang semakin diminati oleh wisatawan internasional dan domestik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun