Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Money

Sistem Ekonomi Indonesia (118) : Pengaruh Teknologi.

8 September 2024   05:06 Diperbarui: 8 September 2024   05:09 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu dampak paling signifikan dari perbedaan teknologi antara negara maju dan negara berkembang adalah efisiensi ekonomi. Teknologi memungkinkan negara maju untuk memproduksi barang dan jasa dengan lebih cepat, lebih murah, dan lebih sedikit sumber daya. Sebagai contoh, penggunaan otomatisasi dalam sektor manufaktur di negara-negara seperti Jerman dan Jepang telah secara dramatis meningkatkan produktivitas mereka. Robotika dan mesin pintar mampu melakukan pekerjaan manusia dengan akurasi lebih tinggi dan dalam waktu yang lebih singkat. Hal ini tidak hanya mengurangi biaya produksi, tetapi juga meningkatkan kualitas produk.

Sebaliknya, di negara berkembang, penggunaan teknologi dalam proses produksi masih terbatas. Banyak sektor industri di negara-negara berkembang masih bergantung pada tenaga kerja manusia yang intensif, dengan produktivitas yang lebih rendah dan biaya produksi yang lebih tinggi. Selain itu, kurangnya akses ke teknologi canggih menghambat inovasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi. Misalnya, sektor pertanian di Indonesia masih didominasi oleh teknik tradisional, yang mengakibatkan rendahnya produktivitas dibandingkan dengan negara-negara maju yang menggunakan teknologi agrikultur modern.

Digitalisasi dan Transformasi Ekonomi

Salah satu fenomena yang menarik dalam konteks perbandingan ekonomi antara negara maju dan berkembang adalah digitalisasi. Negara-negara maju telah lama mengadopsi ekonomi digital, yang mencakup berbagai sektor mulai dari perdagangan elektronik hingga layanan keuangan digital. Keberadaan platform-platform teknologi seperti Amazon, Alibaba, dan PayPal menjadi bukti bagaimana digitalisasi telah mengubah cara masyarakat bertransaksi dan berbisnis. Menurut McKinsey Global Institute (2016), digitalisasi memiliki potensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi global sebesar 2-3% per tahun.

Namun, transformasi digital di negara berkembang berjalan lebih lambat. Di Indonesia, meskipun ada peningkatan signifikan dalam adopsi teknologi digital seperti e-commerce dan layanan keuangan digital, penetrasi internet dan penggunaan teknologi masih jauh dari optimal. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kurangnya infrastruktur jaringan, biaya internet yang relatif mahal, serta rendahnya literasi digital di kalangan masyarakat. Tanpa transformasi digital yang lebih cepat, negara berkembang akan semakin tertinggal dalam persaingan global.

Teknologi dan Daya Saing Global

Faktor teknologi juga memengaruhi daya saing global suatu negara. Negara-negara maju yang menguasai teknologi canggih memiliki keunggulan komparatif dalam berbagai sektor industri, mulai dari manufaktur hingga jasa keuangan. Menurut Michael Porter (1990) dalam teori keunggulan kompetitif, negara yang mampu memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas akan lebih unggul dalam persaingan global. Negara-negara maju tidak hanya mampu menghasilkan barang dan jasa dengan biaya lebih rendah, tetapi juga mampu menciptakan produk inovatif yang memiliki nilai tambah lebih tinggi.

Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya, di sisi lain, masih berada dalam tahap awal untuk membangun daya saing berbasis teknologi. Meskipun Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, ketergantungan pada ekspor komoditas mentah dan rendahnya diversifikasi produk membuat ekonomi rentan terhadap fluktuasi harga global. Selain itu, rendahnya tingkat adopsi teknologi canggih di sektor industri juga menghambat kemampuan Indonesia untuk bersaing di pasar global.

Menuju Ekonomi Berbasis Teknologi

Dalam era globalisasi dan revolusi digital, teknologi memainkan peran yang semakin sentral dalam membentuk sistem ekonomi suatu negara. Negara maju telah membuktikan bahwa investasi dalam teknologi, pendidikan, dan R&D dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, meningkatkan efisiensi, dan memperkuat daya saing global. Sebaliknya, negara berkembang masih harus berjuang untuk mengatasi berbagai kendala dalam adopsi teknologi, mulai dari infrastruktur yang terbatas hingga kurangnya investasi dalam pendidikan.

Indonesia, sebagai salah satu negara berkembang terbesar di dunia, perlu menyadari pentingnya teknologi dalam membangun sistem ekonomi yang lebih kompetitif dan berkelanjutan. Dengan memperkuat infrastruktur teknologi, meningkatkan investasi dalam R&D, serta memperluas akses pendidikan berkualitas, Indonesia dapat mengurangi kesenjangan teknologi dengan negara maju dan mempercepat transformasi ekonominya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun