Singapura adalah contoh negara yang secara strategis mengembangkan ekonomi kreatif sebagai bagian dari diversifikasi ekonomi nasional. Dengan dukungan pemerintah yang kuat, Singapura telah menjadi pusat regional untuk seni, desain, dan media digital. Pemerintah Singapura telah meluncurkan berbagai inisiatif, seperti "DesignSingapore Council" dan "Media Development Authority," yang memberikan pendanaan, pelatihan, dan dukungan infrastruktur bagi pelaku ekonomi kreatif. Singapura juga menyelenggarakan berbagai festival seni dan desain yang menarik talenta global.
7. Belanda
Belanda dikenal dengan ekosistem kreatif yang maju, terutama di bidang arsitektur, desain, dan seni rupa. Amsterdam, sebagai pusat kreatif Eropa, menawarkan lingkungan yang mendukung bagi para inovator dan kreator. Pemerintah Belanda memberikan dukungan melalui insentif pajak, pendanaan untuk startup kreatif, dan perlindungan hak kekayaan intelektual. Belanda juga memiliki jaringan pendidikan dan penelitian yang kuat yang mendukung pengembangan ekonomi kreatif.
Negara-negara ini menunjukkan bahwa sistem ekonomi yang kondusif untuk ekonomi kreatif adalah yang mendukung inovasi, melindungi hak kekayaan intelektual, dan menyediakan infrastruktur serta pendidikan yang memadai. Pemerintah memainkan peran penting dalam menciptakan kebijakan yang mendorong pertumbuhan sektor kreatif dan memastikan bahwa pelaku ekonomi kreatif memiliki akses ke sumber daya yang mereka butuhkan untuk sukses. Dengan demikian, ekonomi kreatif dapat menjadi pilar penting dalam pembangunan ekonomi nasional, meningkatkan daya saing global, dan menciptakan lapangan kerja baru di berbagai sektor.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H