Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Sistem Ekonomi Indonesia (71): Peran Pendidikan dalam Meningkatkan Daya Saing Ekonomi

25 Agustus 2024   17:18 Diperbarui: 25 Agustus 2024   17:34 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pendidikan merupakan salah satu pilar penting dalam membangun perekonomian yang kuat dan berdaya saing. Di tengah era globalisasi dan Revolusi Industri 4.0, kualitas sumber daya manusia menjadi faktor penentu bagi daya saing ekonomi suatu negara. Dalam konteks Indonesia, pendidikan memainkan peran krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan.

Pentingnya Pendidikan dalam Perekonomian

Dari sudut pandang ekonomi, pendidikan adalah investasi jangka panjang yang menghasilkan tenaga kerja yang terampil dan produktif. Para ekonom, seperti Theodore Schultz, telah mengemukakan bahwa pendidikan meningkatkan modal manusia (human capital), yang pada gilirannya meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. 

Ketika tenaga kerja memiliki keterampilan yang lebih tinggi, mereka dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi, menciptakan inovasi, dan meningkatkan efisiensi produksi. Oleh karena itu, pendidikan yang berkualitas tidak hanya memberikan manfaat individu tetapi juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Di Indonesia, peran pendidikan dalam meningkatkan daya saing ekonomi semakin relevan karena perekonomian sedang bertransisi dari ekonomi berbasis sumber daya alam menuju ekonomi berbasis pengetahuan. Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan ekonomi global, asalkan dapat memanfaatkan sumber daya manusianya secara optimal.

Tantangan Pendidikan di Indonesia

Meskipun pemerintah telah berupaya meningkatkan akses pendidikan melalui berbagai program seperti Program Indonesia Pintar (PIP) dan bantuan operasional sekolah, tantangan yang dihadapi sektor pendidikan di Indonesia masih besar. Salah satu masalah utama adalah kesenjangan kualitas pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan. 

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa di beberapa wilayah terpencil, angka partisipasi sekolah masih rendah, terutama di jenjang pendidikan menengah dan tinggi. Selain itu, kualitas guru dan fasilitas pendidikan di daerah-daerah tersebut sering kali tidak memadai.

Menurut laporan World Bank, pada tahun 2023, Indonesia menempati peringkat ke-62 dari 100 negara dalam hal Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index). 

Peringkat ini menunjukkan bahwa meskipun ada kemajuan dalam akses pendidikan, kualitas pendidikan yang disediakan masih perlu ditingkatkan untuk bersaing secara global. Salah satu indikator lainnya, Programme for International Student Assessment (PISA), menunjukkan bahwa skor rata-rata siswa Indonesia dalam bidang matematika, sains, dan literasi masih berada di bawah rata-rata negara-negara OECD.

Peran Pendidikan dalam Meningkatkan Daya Saing Ekonomi

Untuk meningkatkan daya saing ekonomi, Indonesia perlu berfokus pada tiga aspek utama dalam sistem pendidikannya: pengembangan keterampilan, peningkatan literasi digital, dan penguatan pendidikan vokasi.

  1. Pengembangan Keterampilan
    Pengembangan keterampilan kerja menjadi kunci dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Pendidikan yang berorientasi pada keterampilan kerja (skill-based education) akan membekali para pelajar dengan kemampuan yang relevan dengan kebutuhan industri. Misalnya, keterampilan dalam bidang teknologi informasi, manajemen, kewirausahaan, serta kemampuan berpikir kritis dan kreatif sangat penting untuk menciptakan tenaga kerja yang kompetitif di pasar global.
  2. Peningkatan Literasi Digital
    Di era digital ini, literasi digital menjadi komponen penting dalam sistem pendidikan. Revolusi Industri 4.0 menuntut tenaga kerja yang mampu mengoperasikan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI), internet of things (IoT), dan big data. Oleh karena itu, kurikulum pendidikan harus disesuaikan untuk mengakomodasi keterampilan teknologi ini. Pemerintah perlu bekerja sama dengan sektor swasta untuk menyediakan akses yang lebih luas terhadap infrastruktur teknologi, pelatihan, dan program literasi digital di seluruh Indonesia.
  3. Penguatan Pendidikan Vokasi
    Pendidikan vokasi memiliki potensi besar untuk mengisi kekosongan keterampilan di berbagai sektor industri. Negara-negara seperti Jerman dan Korea Selatan telah berhasil meningkatkan daya saing ekonominya dengan berinvestasi dalam pendidikan vokasi yang terintegrasi dengan dunia industri. Di Indonesia, pendidikan vokasi dapat menjadi solusi untuk menyiapkan tenaga kerja terampil yang siap kerja dan mengurangi pengangguran. Pemerintah telah mengambil langkah melalui program revitalisasi SMK, namun upaya ini perlu diperluas dan lebih terintegrasi dengan kebutuhan industri lokal.

Pendidikan sebagai Penggerak Inovasi dan Pertumbuhan Ekonomi

Pendidikan tidak hanya penting untuk menciptakan tenaga kerja terampil tetapi juga menjadi fondasi bagi inovasi. Inovasi adalah salah satu faktor utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Negara-negara yang memiliki sistem pendidikan berkualitas tinggi, seperti Finlandia, Singapura, dan Jepang, dikenal sebagai pusat inovasi global. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan berperan dalam mendorong penelitian, pengembangan teknologi, dan penciptaan produk atau layanan baru yang dapat meningkatkan daya saing ekonomi.

Di Indonesia, meskipun sudah ada beberapa universitas dan lembaga penelitian yang berkualitas, seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM), perlu ada dorongan lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas riset dan inovasi di tingkat nasional. Dukungan pemerintah dalam bentuk pendanaan riset dan kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah sangat penting untuk menciptakan ekosistem inovasi yang kuat.

Kebijakan Pemerintah dalam Memperkuat Peran Pendidikan

Pemerintah Indonesia telah mengakui pentingnya pendidikan dalam meningkatkan daya saing ekonomi melalui berbagai kebijakan. Program Merdeka Belajar, yang digagas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, bertujuan untuk memberikan fleksibilitas bagi sekolah dan universitas dalam mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan lokal dan global. Kebijakan ini juga menekankan pentingnya pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning), di mana setiap individu didorong untuk terus meningkatkan keterampilannya di berbagai tahap kehidupan.

Selain itu, pemerintah juga telah meningkatkan anggaran untuk pendidikan hingga 20% dari APBN, sebagai bentuk komitmen untuk memperbaiki kualitas dan akses pendidikan di seluruh negeri. Namun, anggaran yang besar ini harus diimbangi dengan pengawasan yang ketat dan implementasi yang tepat agar dapat mencapai sasaran yang diinginkan.

Peran pendidikan dalam meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia tidak bisa diremehkan. Pendidikan yang berkualitas adalah kunci untuk menciptakan tenaga kerja yang produktif, inovatif, dan mampu bersaing di pasar global. Namun, untuk mencapai tujuan ini, Indonesia perlu menghadapi tantangan dalam meningkatkan kualitas dan akses pendidikan, terutama di daerah terpencil.

Melalui pengembangan keterampilan, literasi digital, dan pendidikan vokasi yang terintegrasi dengan industri, Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan daya saing ekonominya. Dengan dukungan kebijakan yang tepat, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, serta komitmen untuk terus berinovasi, pendidikan dapat menjadi motor penggerak yang kuat bagi kemajuan ekonomi Indonesia di masa depan.

Pendidikan adalah investasi masa depan. Saat kita berinvestasi dalam pendidikan, kita tidak hanya membangun individu yang cerdas dan terampil, tetapi juga menciptakan perekonomian yang lebih kompetitif, inklusif, dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun