Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Sistem Ekonomi Indonesia (56), Navigasi Bank Sentral

22 Agustus 2024   07:13 Diperbarui: 22 Agustus 2024   07:44 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Inflasi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia

Inflasi merupakan salah satu indikator utama yang selalu diawasi oleh Bank Indonesia dalam menetapkan kebijakan moneternya. Indonesia, sebagai negara berkembang, rentan terhadap fluktuasi inflasi terutama yang disebabkan oleh harga komoditas dan energi. Oleh karena itu, BI sering kali menggunakan suku bunga acuan sebagai alat untuk mengendalikan inflasi.

Misalnya, pada tahun 2022, Indonesia mengalami tekanan inflasi yang cukup tinggi akibat kenaikan harga minyak dunia dan terganggunya rantai pasok global akibat pandemi COVID-19. Dalam merespons situasi ini, Bank Indonesia secara bertahap menaikkan suku bunga acuan (BI7DRR) untuk menekan ekspektasi inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Langkah ini menunjukkan bahwa BI mampu menavigasi tantangan inflasi global dengan langkah-langkah kebijakan moneter yang tepat.

Namun, kebijakan menaikkan suku bunga acuan tidak selalu mudah diterapkan. Hal ini karena kenaikan suku bunga dapat memperlambat laju pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan biaya pinjaman bagi rumah tangga dan pelaku usaha. Oleh karena itu, Bank Indonesia harus selalu mempertimbangkan keseimbangan antara menekan inflasi dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.

Kebijakan Nilai Tukar dan Stabilitas Rupiah

Selain inflasi, nilai tukar rupiah juga menjadi perhatian utama Bank Indonesia dalam menetapkan kebijakan moneter. Fluktuasi nilai tukar yang tajam dapat mengganggu stabilitas ekonomi, terutama di negara seperti Indonesia yang memiliki ketergantungan cukup besar pada impor barang dan jasa. Ketika nilai tukar rupiah melemah, harga impor akan naik, yang pada gilirannya dapat meningkatkan tekanan inflasi.

Bank Indonesia telah menerapkan kebijakan stabilisasi nilai tukar yang fleksibel namun terarah. Hal ini berarti BI tidak menetapkan target tertentu untuk nilai tukar rupiah, tetapi akan melakukan intervensi di pasar valuta asing jika terjadi volatilitas yang berlebihan. Misalnya, ketika terjadi pelemahan rupiah yang tajam akibat keluarnya modal asing dari pasar obligasi Indonesia, BI akan melakukan intervensi dengan menjual cadangan devisa untuk menstabilkan nilai tukar.

Pada saat yang sama, BI juga terus memperkuat kerja sama dengan pemerintah dan otoritas keuangan lainnya untuk menjaga kepercayaan pasar terhadap kebijakan ekonomi makro Indonesia. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan memperkuat koordinasi antara kebijakan moneter dan fiskal untuk mencapai stabilitas makroekonomi yang lebih baik.

Peran Forward Guidance dalam Kebijakan Moneter

Salah satu inovasi dalam kebijakan moneter Bank Indonesia adalah penggunaan forward guidance, yaitu memberikan panduan kepada pasar mengenai arah kebijakan moneter di masa depan. Forward guidance bertujuan untuk mengurangi ketidakpastian di pasar keuangan dengan memberikan sinyal yang jelas tentang langkah-langkah kebijakan yang akan diambil oleh bank sentral. Hal ini dapat membantu menstabilkan ekspektasi pelaku pasar dan mencegah volatilitas yang berlebihan.

Sebagai contoh, pada saat pandemi COVID-19, Bank Indonesia memberikan sinyal kepada pasar bahwa kebijakan moneter akan tetap akomodatif dalam jangka waktu yang lebih panjang untuk mendukung pemulihan ekonomi. Dengan memberikan panduan ini, Bank Indonesia berhasil menenangkan pasar dan memastikan bahwa likuiditas tetap terjaga, sehingga mendukung stabilitas sektor keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun