Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Sistem Ekonomi Indonesia (55), Terdampak Ekonomi Global

21 Agustus 2024   07:12 Diperbarui: 21 Agustus 2024   07:19 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perekonomian global adalah ekosistem yang kompleks dan saling berhubungan, di mana setiap negara terhubung melalui perdagangan, investasi, kebijakan moneter, dan berbagai interaksi ekonomi lainnya. Bagi negara-negara seperti Indonesia, yang merupakan bagian dari pasar global, pergerakan ekonomi di tingkat internasional dapat memiliki dampak signifikan terhadap dinamika ekonomi domestik. Dampak ini dapat bersifat positif maupun negatif, tergantung pada bagaimana Indonesia memanfaatkan peluang atau menanggapi tantangan yang muncul dari perubahan ekonomi global.

Pengaruh Globalisasi Ekonomi

Seiring dengan berkembangnya globalisasi, ekonomi dunia semakin terintegrasi. Globalisasi telah membuka pintu bagi arus perdagangan bebas, aliran modal internasional, dan penyebaran teknologi yang cepat. Di satu sisi, integrasi ekonomi global telah memungkinkan Indonesia untuk mendapatkan akses yang lebih luas ke pasar internasional, memperluas peluang ekspor, serta menarik investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI). Namun, di sisi lain, ketergantungan pada ekonomi global juga membuat Indonesia rentan terhadap fluktuasi ekonomi global, seperti krisis keuangan, perang dagang, atau perubahan kebijakan ekonomi negara-negara besar.

Dampak Krisis Ekonomi Global terhadap Indonesia

Salah satu contoh paling nyata dari dampak ekonomi global terhadap Indonesia adalah ketika krisis keuangan global tahun 2008 melanda. Krisis yang berawal dari runtuhnya pasar properti di Amerika Serikat ini dengan cepat menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Ekspor Indonesia menurun drastis akibat menurunnya permintaan global, sementara aliran investasi asing juga melambat. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2009 melambat menjadi 4,6%, turun dari 6,1% pada tahun sebelumnya. Krisis ini menunjukkan betapa rentannya perekonomian Indonesia terhadap guncangan eksternal.

Demikian pula, pandemi COVID-19 yang dimulai pada akhir 2019 menjadi contoh terbaru bagaimana peristiwa global dapat berdampak besar pada perekonomian Indonesia. Ketika berbagai negara memberlakukan lockdown dan pembatasan perjalanan, rantai pasok global terganggu, yang berdampak pada ekspor dan impor Indonesia. Sektor-sektor yang bergantung pada ekspor, seperti manufaktur dan pertanian, mengalami penurunan permintaan. Di sisi lain, sektor pariwisata yang bergantung pada kedatangan wisatawan internasional mengalami penurunan yang tajam, mengakibatkan penurunan pendapatan bagi banyak daerah wisata di Indonesia.

Dampak Perdagangan Global

Sebagai negara dengan ekonomi terbuka, Indonesia sangat bergantung pada perdagangan internasional. Ekspor dan impor memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada tahun 2022, ekspor Indonesia mencapai sekitar USD 292 miliar, sebagian besar didorong oleh ekspor komoditas seperti minyak kelapa sawit, batu bara, dan nikel. Namun, perubahan dalam kebijakan perdagangan global, seperti tarif atau hambatan perdagangan lainnya, dapat langsung mempengaruhi kinerja perdagangan Indonesia.

Salah satu contoh dampak kebijakan global terhadap perdagangan Indonesia adalah perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Ketika kedua negara terbesar di dunia ini memberlakukan tarif yang tinggi satu sama lain, banyak negara lain, termasuk Indonesia, merasakan dampaknya. Meski di satu sisi Indonesia bisa memanfaatkan peluang dari perubahan aliran perdagangan global, ketidakpastian yang disebabkan oleh perang dagang ini menekan permintaan global dan menyebabkan volatilitas harga komoditas.

Dampak Perubahan Harga Komoditas

Sebagai negara pengekspor komoditas utama seperti minyak kelapa sawit, batu bara, dan gas alam, Indonesia sangat terpengaruh oleh fluktuasi harga komoditas global. Ketika harga komoditas naik, pendapatan ekspor Indonesia juga meningkat, yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, ketika harga komoditas turun, seperti yang terjadi pada tahun 2014 saat harga minyak dunia merosot, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam menjaga stabilitas ekonominya.

Fluktuasi harga komoditas ini tidak hanya berdampak pada pendapatan pemerintah melalui penerimaan pajak dan royalti, tetapi juga memengaruhi daya beli masyarakat yang bekerja di sektor-sektor terkait. Misalnya, saat harga kelapa sawit menurun, pendapatan petani sawit di Indonesia juga turun, yang pada gilirannya menekan konsumsi domestik dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Dampak Kebijakan Moneter Global

Selain perdagangan dan harga komoditas, kebijakan moneter yang diambil oleh negara-negara besar, seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa, juga berdampak signifikan pada perekonomian Indonesia. Kebijakan suku bunga yang ditetapkan oleh Federal Reserve (The Fed) di Amerika Serikat, misalnya, dapat mempengaruhi arus modal masuk dan keluar dari Indonesia. Ketika The Fed menaikkan suku bunga, investor cenderung menarik modal dari pasar negara berkembang seperti Indonesia dan mengalihkannya ke pasar yang dianggap lebih aman dan menguntungkan, seperti Amerika Serikat. Hal ini dapat menyebabkan tekanan pada nilai tukar rupiah dan mengganggu stabilitas ekonomi Indonesia.

Pada tahun 2013, Indonesia mengalami "Taper Tantrum", di mana The Fed mengumumkan rencana untuk mengurangi pembelian asetnya (quantitative easing). Pengumuman ini menyebabkan arus keluar modal dari Indonesia, yang menyebabkan nilai tukar rupiah melemah tajam dan meningkatkan tekanan inflasi. Pemerintah dan Bank Indonesia saat itu harus merespons dengan menaikkan suku bunga untuk menstabilkan nilai tukar dan menarik kembali modal asing, namun langkah ini juga memperlambat pertumbuhan ekonomi domestik.

Tantangan dan Peluang

Meskipun dampak ekonomi global sering kali menghadirkan tantangan, ada juga peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia. Salah satu peluang terbesar adalah melalui diversifikasi ekonomi. Dengan mengurangi ketergantungan pada ekspor komoditas mentah dan memperkuat sektor manufaktur serta jasa, Indonesia dapat menjadi lebih tahan terhadap guncangan global. Sektor teknologi dan digital, misalnya, telah menunjukkan potensi besar untuk berkembang di tengah perubahan ekonomi global. Dalam beberapa tahun terakhir, sektor e-commerce, fintech, dan startup di Indonesia telah tumbuh pesat, menarik investasi asing dan menciptakan lapangan kerja baru.

Selain itu, peran Indonesia dalam organisasi internasional, seperti ASEAN dan G20, juga memberikan peluang untuk memperkuat posisinya di kancah global. Dengan berpartisipasi aktif dalam forum-forum internasional, Indonesia dapat memperjuangkan kepentingannya dalam perdagangan global, negosiasi iklim, dan kebijakan ekonomi lainnya.

Ekonomi global adalah kekuatan yang tak terelakkan dalam membentuk perekonomian Indonesia. Dari fluktuasi harga komoditas, perubahan kebijakan perdagangan, hingga kebijakan moneter internasional, semuanya memiliki dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Meskipun terdapat banyak tantangan yang harus dihadapi, Indonesia juga memiliki peluang untuk memperkuat ekonominya dengan cara beradaptasi dan berinovasi. Kunci keberhasilan terletak pada kemampuan Indonesia untuk memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh ekonomi global sambil mengelola risiko yang muncul dari ketergantungan pada dinamika internasional.

Pembangunan ekonomi yang lebih mandiri dan diversifikasi sektor ekonomi adalah langkah yang dapat membantu Indonesia menjadi lebih tangguh dalam menghadapi perubahan ekonomi global. Dengan pendekatan yang tepat, Indonesia tidak hanya bisa bertahan dari guncangan global, tetapi juga berkembang dan menjadi pemain yang lebih kuat di panggung internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun