Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Sistem Ekonomi Indonesia (54), Green Economy

21 Agustus 2024   06:07 Diperbarui: 21 Agustus 2024   06:20 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Dalam beberapa dekade terakhir, dunia telah menghadapi tantangan lingkungan yang semakin mendesak, mulai dari perubahan iklim, penipisan sumber daya alam, hingga polusi yang merusak kualitas hidup manusia. Tantangan-tantangan ini tidak hanya mengancam ekosistem, tetapi juga berdampak langsung pada perekonomian global, termasuk Indonesia. Untuk mengatasi permasalahan ini, konsep ekonomi hijau atau green economy mulai mendapatkan perhatian serius sebagai jalan menuju pembangunan berkelanjutan.

Mengapa Ekonomi Hijau Penting?

Ekonomi hijau adalah pendekatan ekonomi yang menekankan pada keberlanjutan lingkungan tanpa mengorbankan pertumbuhan ekonomi. Tujuan utamanya adalah mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Konsep ini penting karena mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan ke dalam satu kerangka pembangunan.

Sebagai negara berkembang dengan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia berada di persimpangan jalan dalam memilih jalur pembangunan yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Ekonomi hijau menawarkan solusi di mana pertumbuhan tidak lagi bergantung pada eksploitasi besar-besaran sumber daya alam, tetapi lebih pada inovasi, efisiensi energi, dan praktik bisnis yang berkelanjutan.

Langkah-Langkah Menuju Ekonomi Hijau di Indonesia

Untuk mewujudkan ekonomi hijau di Indonesia, diperlukan langkah-langkah yang konkret dan terstruktur. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

  1. Transisi ke Energi Terbarukan Salah satu komponen utama dari ekonomi hijau adalah penggunaan energi yang bersih dan terbarukan. Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan energi terbarukan, seperti energi surya, angin, dan biomassa. Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi energi surya di Indonesia mencapai 207,8 gigawatt (GW), namun baru sekitar 0,1% yang dimanfaatkan. Investasi dalam sektor energi terbarukan ini tidak hanya dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru di sektor energi hijau.
  2. Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan Pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan menjadi langkah penting dalam ekonomi hijau. Hal ini mencakup pengelolaan hutan, lahan pertanian, dan perikanan yang memperhatikan kelestarian lingkungan. Misalnya, penerapan praktik pertanian organik dapat mengurangi penggunaan pestisida kimia dan meningkatkan kesejahteraan petani melalui nilai tambah produk yang lebih tinggi.
  3. Inovasi Teknologi Hijau Inovasi dalam teknologi hijau menjadi tulang punggung dari ekonomi hijau. Teknologi ini mencakup pengembangan sistem transportasi ramah lingkungan, manajemen limbah yang efisien, hingga penerapan teknologi industri rendah karbon. Salah satu contoh penerapan teknologi hijau di Indonesia adalah program biodiesel berbasis minyak kelapa sawit yang bertujuan mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan mendorong inovasi teknologi ini, Indonesia dapat mengurangi jejak karbonnya sekaligus meningkatkan daya saing ekonomi di pasar global.
  4. Penerapan Kebijakan Fiskal Hijau Kebijakan fiskal yang mendukung ekonomi hijau sangat diperlukan untuk menciptakan insentif bagi sektor swasta dalam berinvestasi di bidang keberlanjutan. Pemerintah dapat memberlakukan pajak karbon untuk industri yang menghasilkan emisi tinggi, serta memberikan insentif bagi perusahaan yang menerapkan praktik bisnis ramah lingkungan. Selain itu, anggaran negara juga perlu diarahkan untuk mendanai proyek-proyek hijau, seperti pembangunan infrastruktur energi terbarukan dan pelestarian lingkungan.
  5. Pendidikan dan Kesadaran Publik Transisi menuju ekonomi hijau tidak akan berhasil tanpa adanya partisipasi aktif dari masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan dan peningkatan kesadaran publik tentang pentingnya keberlanjutan lingkungan sangatlah penting. Kampanye nasional yang mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan, seperti pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, pemanfaatan energi bersih, dan pengelolaan sampah, dapat mendorong perubahan perilaku yang mendukung ekonomi hijau.

Tantangan dalam Mewujudkan Ekonomi Hijau

Meski manfaat ekonomi hijau sangat besar, implementasinya di Indonesia menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah minimnya infrastruktur dan teknologi yang mendukung transisi menuju ekonomi hijau. Banyak sektor industri masih bergantung pada energi fosil dan kurangnya dukungan terhadap inovasi hijau menjadi hambatan dalam mempercepat transformasi ini.

Selain itu, resistensi dari sektor-sektor yang terlanjur bergantung pada model ekonomi lama yang eksploitasi sumber daya alam juga menjadi kendala. Misalnya, industri batu bara yang selama ini menjadi tulang punggung energi nasional, mungkin akan menghadapi kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan transisi ke energi terbarukan.

Di sisi lain, keterbatasan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan khusus di bidang teknologi hijau juga menjadi penghalang. Dibutuhkan upaya serius dari pemerintah dan sektor pendidikan untuk meningkatkan kapasitas tenaga kerja dalam mendukung ekonomi hijau.

Dukungan Kebijakan Internasional dan Peran Sektor Swasta

Dalam era globalisasi, transformasi menuju ekonomi hijau tidak bisa hanya dilakukan oleh satu negara. Kerja sama internasional, baik dalam bentuk transfer teknologi, investasi, maupun bantuan teknis, sangat diperlukan untuk mendukung negara berkembang seperti Indonesia. Misalnya, melalui Kesepakatan Paris, negara-negara berkomitmen untuk menurunkan emisi karbon secara global. Indonesia sebagai salah satu penandatangan perjanjian ini memiliki kewajiban untuk turut serta dalam upaya global tersebut.

Peran sektor swasta juga tidak bisa diabaikan. Sebagai motor penggerak perekonomian, perusahaan memiliki tanggung jawab besar untuk menerapkan praktik bisnis yang berkelanjutan. Banyak perusahaan besar saat ini mulai mengadopsi strategi ESG (Environmental, Social, and Governance) yang menekankan pada kinerja lingkungan sebagai salah satu indikator kesuksesan perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa ekonomi hijau juga memberikan keuntungan jangka panjang bagi sektor swasta, terutama dalam menarik investor yang peduli terhadap keberlanjutan.

Ekonomi Hijau sebagai Masa Depan Pembangunan Indonesia

Membangun ekonomi hijau bukanlah tugas yang mudah, tetapi juga bukan sesuatu yang tidak mungkin. Dengan langkah-langkah yang tepat, Indonesia dapat menjadi negara yang memimpin dalam pembangunan berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara. 

Transisi menuju ekonomi hijau tidak hanya akan membantu menjaga lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan ini.

Pembangunan ekonomi hijau bukan hanya tentang melindungi lingkungan, tetapi juga tentang membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Ini adalah investasi jangka panjang yang akan memberikan manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan secara bersamaan. Jika Indonesia mampu mengambil langkah-langkah yang tepat, ekonomi hijau dapat menjadi fondasi bagi pembangunan berkelanjutan yang lebih kuat dan tangguh di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun