Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sistem Ekonomi Indonesia (48): Blue Economics

18 Agustus 2024   15:51 Diperbarui: 18 Agustus 2024   16:12 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki potensi laut yang sangat besar dan belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dengan garis pantai sepanjang 95.181 kilometer dan lebih dari 17.000 pulau, lautan Indonesia menyimpan kekayaan sumber daya alam yang berlimpah. Potensi ini, jika dioptimalkan dengan baik, dapat menjadi kunci penting dalam mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan melalui konsep ekonomi biru.

Apa itu Ekonomi Biru? Sistem Ekonomi Berbasis Ekonomi Biru: Potensi Laut Indonesia untuk Pertumbuhan Ekonomi

Ekonomi biru merupakan konsep ekonomi yang berfokus pada pemanfaatan sumber daya kelautan secara berkelanjutan. Ini mencakup berbagai sektor, termasuk perikanan, energi terbarukan laut, pariwisata bahari, dan konservasi lingkungan laut. Prinsip utama ekonomi biru adalah memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan dari pemanfaatan laut tidak merusak ekosistem dan keberlanjutan lingkungan laut. Dengan demikian, ekonomi biru dapat menjadi alat penting dalam menghadapi tantangan ekonomi global sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem laut.

Konsep ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama tujuan ke-14, yang berfokus pada konservasi dan pemanfaatan laut, samudra, dan sumber daya maritim secara berkelanjutan. Dalam konteks Indonesia, ekonomi biru menjadi semakin relevan mengingat pentingnya sektor kelautan bagi ekonomi nasional dan kehidupan masyarakat pesisir.

Potensi Laut Indonesia

Lautan Indonesia memiliki beragam potensi ekonomi, mulai dari perikanan, pariwisata bahari, hingga energi terbarukan. Sektor perikanan, misalnya, menyumbang sekitar 7,2% terhadap PDB Indonesia pada tahun 2022, dengan potensi yang masih bisa terus dikembangkan. Tidak hanya itu, Indonesia juga merupakan salah satu produsen ikan terbesar di dunia, dengan potensi lestari mencapai 12,54 juta ton per tahun.

Selain perikanan, pariwisata bahari juga menawarkan peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi. Destinasi wisata seperti Raja Ampat, Labuan Bajo, dan Bunaken telah dikenal secara global dan menarik wisatawan dari berbagai negara. Pada tahun 2019, sebelum pandemi COVID-19 melanda, sektor pariwisata menyumbang 5,8% dari PDB nasional, dengan sebagian besar berasal dari pariwisata bahari.

Potensi lainnya adalah energi terbarukan laut, seperti energi gelombang dan arus laut. Indonesia memiliki peluang besar dalam mengembangkan energi terbarukan ini, yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Menurut laporan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, potensi energi laut Indonesia mencapai sekitar 60 GW, yang jika dimanfaatkan dengan baik, dapat menjadi solusi bagi kebutuhan energi nasional.

Tantangan dalam Mengembangkan Ekonomi Biru

Meskipun potensi laut Indonesia sangat besar, terdapat sejumlah tantangan yang harus diatasi untuk mengembangkan ekonomi biru secara efektif. Salah satu tantangan terbesar adalah praktik perikanan ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur (Illegal, Unreported, and Unregulated Fishing atau IUU Fishing). Aktivitas ini tidak hanya merugikan ekonomi negara, tetapi juga mengancam keberlanjutan sumber daya ikan dan ekosistem laut.

Selain itu, pencemaran laut juga menjadi ancaman serius bagi pengembangan ekonomi biru. Plastik, limbah industri, dan polusi lainnya mencemari lautan Indonesia, merusak ekosistem laut, dan mengurangi daya tarik wisata bahari. Pencemaran ini juga berdampak pada kesehatan ikan dan biota laut lainnya, yang pada akhirnya merugikan sektor perikanan.

Tantangan lainnya adalah infrastruktur yang masih terbatas di beberapa wilayah pesisir dan pulau-pulau terpencil. Aksesibilitas yang rendah dan kurangnya investasi dalam infrastruktur kelautan menghambat pertumbuhan sektor-sektor ekonomi berbasis laut, seperti perikanan dan pariwisata. Oleh karena itu, diperlukan investasi besar dalam pembangunan infrastruktur kelautan, termasuk pelabuhan, sarana transportasi, dan fasilitas pengolahan ikan.

Strategi Pengembangan Ekonomi Biru di Indonesia

Untuk memanfaatkan potensi ekonomi biru secara optimal, diperlukan strategi yang komprehensif dan berkelanjutan. Salah satu langkah penting adalah memperkuat regulasi dan penegakan hukum terkait perikanan dan perlindungan laut. Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah signifikan dalam memberantas praktik IUU Fishing, termasuk melalui penenggelaman kapal-kapal asing yang melakukan aktivitas ilegal di perairan Indonesia. Namun, upaya ini harus terus ditingkatkan dengan melibatkan kerja sama internasional, terutama dengan negara-negara tetangga.

Pemerintah juga perlu meningkatkan investasi dalam infrastruktur kelautan, terutama di wilayah-wilayah yang memiliki potensi besar namun belum berkembang. Pembangunan pelabuhan, sarana transportasi laut, dan fasilitas pengolahan ikan harus menjadi prioritas untuk mendukung pertumbuhan sektor perikanan dan pariwisata bahari.

Selain itu, pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat pesisir juga penting untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam mengelola sumber daya laut secara berkelanjutan. Peningkatan kapasitas masyarakat pesisir dapat membantu mengurangi tekanan terhadap sumber daya laut dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Pengembangan teknologi juga menjadi kunci dalam mengoptimalkan potensi ekonomi biru. Teknologi pengolahan ikan, pemantauan laut, dan energi terbarukan dapat membantu meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan sektor-sektor ekonomi berbasis laut. Pemerintah perlu mendorong inovasi dan investasi dalam teknologi ini untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi biru di Indonesia.

Peran Sektor Swasta dan Kerja Sama Internasional

Sektor swasta juga memiliki peran penting dalam pengembangan ekonomi biru di Indonesia. Investasi swasta dalam sektor-sektor seperti perikanan, pariwisata bahari, dan energi terbarukan dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru. Pemerintah perlu menciptakan iklim investasi yang kondusif, termasuk dengan memberikan insentif bagi perusahaan yang berinvestasi dalam sektor-sektor ini.

Kerja sama internasional juga penting dalam mendukung pengembangan ekonomi biru. Indonesia dapat belajar dari negara-negara lain yang telah berhasil mengembangkan ekonomi biru secara berkelanjutan, seperti Norwegia dan Seychelles. Selain itu, kerja sama internasional dapat membantu Indonesia dalam hal transfer teknologi, pengelolaan sumber daya, dan perlindungan lingkungan laut.

Ekonomi biru menawarkan peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan. Dengan memanfaatkan potensi laut yang melimpah, Indonesia dapat memperkuat sektor perikanan, pariwisata bahari, dan energi terbarukan, sambil menjaga keberlanjutan ekosistem laut. Namun, untuk mewujudkan potensi ini, diperlukan strategi yang komprehensif, termasuk penegakan hukum yang kuat, investasi dalam infrastruktur dan teknologi, serta kerja sama internasional.

Dengan langkah-langkah yang tepat, ekonomi biru dapat menjadi mesin pertumbuhan baru bagi Indonesia, yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, tetapi juga menjaga keberlanjutan lingkungan laut bagi generasi mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun