Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Sistem Ekonomi Indonesia (38): SE Berbasis Teknologi untuk R.I-4.0

17 Agustus 2024   01:35 Diperbarui: 17 Agustus 2024   01:36 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Revolusi Industri 4.0 tidak hanya sekadar fenomena teknologi, tetapi juga menjadi motor penggerak transformasi ekonomi di seluruh dunia. Di era ini, teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), robotika, dan big data tidak hanya menjadi alat bantu dalam kegiatan ekonomi, tetapi juga membentuk ulang cara kita menjalankan bisnis, produksi, dan konsumsi. Di Indonesia, adaptasi terhadap Revolusi Industri 4.0 menjadi sangat penting agar perekonomian nasional dapat bersaing di panggung global.

Teknologi sebagai Pondasi Ekonomi Baru

Perkembangan teknologi telah membawa perubahan signifikan dalam sistem ekonomi, mulai dari perubahan pola produksi hingga cara bisnis berinteraksi dengan konsumen. Teknologi informasi, misalnya, telah memungkinkan terjadinya otomatisasi dalam sektor manufaktur dan jasa. Di sisi lain, AI dan analitik data telah membuka peluang baru dalam pengambilan keputusan bisnis yang lebih cepat dan akurat.

Sistem ekonomi berbasis teknologi tidak hanya menuntut keterampilan baru dari tenaga kerja, tetapi juga memicu pertumbuhan sektor-sektor baru yang berbasis digital. E-commerce, fintech, dan platform daring adalah contoh nyata bagaimana teknologi mendorong ekonomi bergerak lebih dinamis. Di Indonesia, sektor ekonomi digital tumbuh pesat, terutama dengan meningkatnya akses internet dan penetrasi smartphone yang tinggi.

Menurut data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), ekonomi digital Indonesia pada tahun 2021 diperkirakan mencapai USD 70 miliar, dengan proyeksi mencapai USD 146 miliar pada tahun 2025. Angka ini mencerminkan potensi besar yang dapat digarap dalam ekonomi berbasis teknologi. Namun, untuk mengoptimalkan potensi ini, Indonesia perlu memastikan bahwa infrastruktur digital tersedia secara merata di seluruh wilayah.

Menyiapkan Sumber Daya Manusia untuk Revolusi Industri 4.0

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Indonesia dalam menyongsong Revolusi Industri 4.0 adalah kesiapan sumber daya manusia (SDM). Ekonomi berbasis teknologi membutuhkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan dalam teknologi informasi, data analitik, pemrograman, dan kecerdasan buatan. Namun, banyak tenaga kerja di Indonesia yang masih terkonsentrasi pada sektor-sektor tradisional seperti pertanian dan industri manufaktur yang membutuhkan keterampilan manual.

Untuk menghadapi tantangan ini, pendidikan dan pelatihan vokasional menjadi prioritas utama. Pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai program pelatihan dan pendidikan yang fokus pada pengembangan keterampilan digital. Program-program ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas tenaga kerja Indonesia sehingga mereka siap bersaing di era digital.

Selain itu, kolaborasi antara sektor pendidikan dan industri juga sangat diperlukan. Perguruan tinggi dan lembaga pendidikan harus menyesuaikan kurikulum mereka dengan kebutuhan industri yang terus berkembang, termasuk memperkenalkan mata pelajaran yang berfokus pada teknologi terbaru seperti AI, IoT, dan blockchain.

Mengintegrasikan Teknologi dalam Semua Sektor Ekonomi

Penerapan teknologi tidak hanya terbatas pada sektor digital saja. Semua sektor ekonomi, termasuk pertanian, industri, dan jasa, dapat mengambil manfaat dari teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Di sektor pertanian, misalnya, penggunaan teknologi IoT memungkinkan petani untuk memantau kondisi tanah dan cuaca secara real-time, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang lebih tepat dalam mengelola lahan mereka.

Di sektor manufaktur, otomatisasi melalui penggunaan robotika telah meningkatkan produktivitas dan menurunkan biaya produksi. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memproduksi barang dalam jumlah yang lebih besar dengan biaya yang lebih rendah, sekaligus meningkatkan daya saing produk di pasar global.

Sektor jasa juga tidak ketinggalan dalam adopsi teknologi. Layanan keuangan, misalnya, telah mengalami perubahan besar dengan munculnya fintech yang menawarkan berbagai solusi pembayaran, pinjaman, dan investasi berbasis digital. Teknologi ini tidak hanya mempermudah akses ke layanan keuangan bagi masyarakat yang tidak terjangkau oleh perbankan tradisional, tetapi juga membantu mempercepat inklusi keuangan di Indonesia.

Potensi dan Risiko dari Sistem Ekonomi Berbasis Teknologi

Sistem ekonomi berbasis teknologi menawarkan banyak potensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Otomatisasi dan penggunaan teknologi canggih dapat meningkatkan efisiensi produksi, menurunkan biaya, dan mendorong inovasi. Selain itu, dengan teknologi, bisnis dapat menjangkau pasar yang lebih luas, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, melalui platform digital.

Namun, sistem ekonomi berbasis teknologi juga membawa risiko. Salah satu risiko terbesar adalah meningkatnya ketimpangan antara mereka yang memiliki akses dan keterampilan teknologi dengan mereka yang tidak. Jika tidak diatasi, hal ini dapat menyebabkan ketimpangan pendapatan yang lebih besar dan memperlebar jurang antara daerah perkotaan dan pedesaan.

Selain itu, otomatisasi juga berpotensi mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja manusia di beberapa sektor, terutama di bidang-bidang yang bersifat repetitif. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan pelaku industri untuk bekerja sama dalam menciptakan lapangan kerja baru yang sesuai dengan kebutuhan era digital. Ini juga termasuk dalam mengembangkan kebijakan sosial yang dapat melindungi tenaga kerja yang terdampak oleh otomatisasi.

Kebijakan dan Strategi Pemerintah

Untuk menyongsong Revolusi Industri 4.0, pemerintah Indonesia telah meluncurkan inisiatif Making Indonesia 4.0, sebuah peta jalan yang bertujuan untuk mentransformasi sektor manufaktur Indonesia dengan mengadopsi teknologi digital. Salah satu fokus dari inisiatif ini adalah meningkatkan daya saing industri melalui otomatisasi dan digitalisasi.

Selain itu, pemerintah juga mendorong pengembangan infrastruktur digital yang merata di seluruh Indonesia. Investasi dalam jaringan internet, pusat data, dan infrastruktur teknologi lainnya menjadi prioritas untuk memastikan bahwa semua daerah, termasuk daerah terpencil, dapat menikmati manfaat dari ekonomi berbasis teknologi.

Di sisi regulasi, pemerintah juga berupaya untuk menciptakan iklim bisnis yang mendukung inovasi teknologi. Ini termasuk penyederhanaan perizinan untuk perusahaan teknologi, memberikan insentif pajak bagi perusahaan yang berinvestasi dalam riset dan pengembangan, serta mendorong kerja sama antara perusahaan teknologi dengan UMKM.

Revolusi Industri 4.0 menawarkan peluang besar bagi Indonesia untuk memperkuat sistem ekonominya melalui teknologi. Namun, untuk memanfaatkan peluang ini, Indonesia perlu memastikan bahwa infrastruktur digital, regulasi, dan kesiapan sumber daya manusia sejalan dengan kebutuhan era digital. Pendidikan dan pelatihan menjadi kunci untuk mengatasi tantangan yang ada, sementara investasi dalam teknologi akan mendorong produktivitas dan daya saing di pasar global.

Dengan strategi yang tepat, sistem ekonomi berbasis teknologi dapat membawa Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi dalam persaingan global, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Indonesia sedang menyongsong era baru, di mana teknologi menjadi fondasi utama bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun