Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sistem Ekonomi Indonesia (25): (Mengukur) Pengaruh Sistem Ekonomi Terhadap Ketahanan Pangan

15 Agustus 2024   08:36 Diperbarui: 15 Agustus 2024   13:04 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem ekonomi suatu negara memainkan peran sentral dalam menentukan sejauh mana ketahanan pangan nasional dapat dicapai. Di Indonesia, sebagai negara dengan populasi yang besar dan pertanian yang signifikan, ketahanan pangan merupakan salah satu prioritas utama pemerintah. Namun, tantangan global seperti perubahan iklim, volatilitas harga pangan, serta dinamika pasar internasional, membuat ketahanan pangan semakin kompleks. Dalam konteks ini, sistem ekonomi Indonesia, yang merupakan campuran antara mekanisme pasar dan intervensi pemerintah, menjadi faktor kunci dalam menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Definisi Ketahanan Pangan dan Pentingnya bagi Indonesia

Ketahanan pangan tidak hanya berarti ketersediaan pangan yang cukup untuk seluruh masyarakat, tetapi juga aksesibilitas, kualitas, dan stabilitas pasokan pangan dari waktu ke waktu. FAO mendefinisikan ketahanan pangan sebagai situasi di mana "semua orang, pada setiap saat, memiliki akses fisik, sosial, dan ekonomi terhadap pangan yang cukup, aman, dan bergizi untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka agar dapat menjalani hidup yang aktif dan sehat."

Di Indonesia, dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, tantangan ketahanan pangan menjadi lebih krusial. Sektor pertanian masih menjadi tulang punggung perekonomian nasional, menyerap tenaga kerja dan menyediakan sumber pangan bagi sebagian besar masyarakat. Namun, ketergantungan yang tinggi pada sektor pertanian tradisional menghadapi risiko besar akibat perubahan iklim dan kerentanan terhadap harga pangan global.

Peran Sistem Ekonomi Campuran dalam Ketahanan Pangan

Sistem ekonomi campuran Indonesia memungkinkan pemerintah untuk berperan aktif dalam mendukung sektor pertanian melalui berbagai kebijakan dan program. Salah satu contoh nyata adalah pemberian subsidi kepada petani, baik dalam bentuk subsidi pupuk maupun bantuan langsung untuk meningkatkan produksi pangan. Subsidi ini dirancang untuk mengurangi biaya produksi, meningkatkan hasil pertanian, dan memastikan harga pangan yang stabil di pasar domestik. Sebagai contoh, subsidi pupuk telah membantu petani padi di berbagai daerah untuk meningkatkan produksi beras, yang merupakan komoditas pangan pokok bagi masyarakat Indonesia.

Namun, sistem ekonomi campuran juga memberikan ruang bagi pasar untuk beroperasi secara bebas, terutama dalam distribusi dan penentuan harga pangan. Hal ini terlihat dari peran sektor swasta dalam mendistribusikan dan mengimpor pangan, terutama komoditas yang tidak dapat diproduksi secara lokal dalam jumlah yang mencukupi, seperti kedelai dan gula. Di satu sisi, hal ini memungkinkan adanya fleksibilitas dalam pasokan pangan dan menekan kekurangan pangan. Di sisi lain, ketergantungan pada impor pangan dapat meningkatkan kerentanan terhadap fluktuasi harga global, yang dapat berdampak pada inflasi pangan di dalam negeri.

Tantangan Ketahanan Pangan dalam Sistem Ekonomi Global

Pengaruh sistem ekonomi global terhadap ketahanan pangan di Indonesia semakin nyata dalam beberapa tahun terakhir. Globalisasi perdagangan pangan telah menciptakan ketergantungan antarnegara dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Ketika harga pangan global melonjak, seperti yang terjadi pada krisis pangan 2008 dan 2022, dampaknya dirasakan langsung oleh negara-negara pengimpor pangan seperti Indonesia.

Sebagai contoh, pada tahun 2022, terjadi lonjakan harga gandum akibat konflik di Ukraina, salah satu eksportir gandum terbesar di dunia. Dampaknya, harga produk berbasis gandum di Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan, sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat. Ketergantungan pada pasar global ini menunjukkan bahwa meskipun Indonesia memiliki kapasitas produksi pangan yang cukup besar, ketahanan pangan nasional masih sangat rentan terhadap guncangan eksternal.

Dalam konteks ini, pemerintah Indonesia perlu terus mengevaluasi kebijakan perdagangan dan ketahanan pangan agar tidak terlalu bergantung pada impor. Diversifikasi sumber pangan domestik, penguatan infrastruktur logistik, serta peningkatan teknologi pertanian menjadi langkah penting untuk memperkuat ketahanan pangan di tengah tantangan global.

Kebijakan Pemerintah dan Ketahanan Pangan

Berbagai kebijakan pemerintah di Indonesia telah diimplementasikan untuk mendukung ketahanan pangan. Salah satu kebijakan yang paling signifikan adalah program food estate, yang bertujuan untuk memperluas lahan pertanian di luar Pulau Jawa, seperti di Sumatera dan Kalimantan. Program ini dirancang untuk meningkatkan produksi pangan nasional dan mengurangi ketergantungan pada satu wilayah tertentu untuk pasokan pangan nasional.

Selain itu, pemerintah juga mendorong program intensifikasi pertanian, seperti penggunaan benih unggul, teknologi irigasi modern, dan sistem pertanian presisi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian tanpa harus membuka lahan baru, yang sering kali berdampak negatif terhadap lingkungan.

Namun, efektivitas kebijakan ini masih perlu dievaluasi lebih lanjut. Meskipun food estate diharapkan dapat meningkatkan produksi pangan, implementasinya menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan infrastruktur hingga masalah sosial terkait dengan pengelolaan lahan. Di sisi lain, intensifikasi pertanian yang bergantung pada input teknologi tinggi dapat menyebabkan ketergantungan pada teknologi luar negeri, yang pada gilirannya bisa menjadi beban ekonomi.

Ketahanan Pangan dan Dampaknya terhadap Stabilitas Ekonomi

Ketahanan pangan tidak hanya penting dari perspektif sosial dan kesehatan, tetapi juga berperan besar dalam menjaga stabilitas ekonomi. Ketika ketahanan pangan terancam, salah satu dampaknya adalah kenaikan harga pangan yang dapat memicu inflasi. Di Indonesia, inflasi pangan merupakan salah satu komponen terbesar dalam inflasi umum, terutama karena pangan menyumbang bagian signifikan dari pengeluaran rumah tangga, terutama di kalangan masyarakat berpendapatan rendah.

Menurut data BPS (2023), pada periode-periode krisis pangan, seperti yang terjadi selama pandemi COVID-19, inflasi pangan mengalami lonjakan tajam, yang berdampak langsung pada daya beli masyarakat. Ini menegaskan pentingnya ketahanan pangan dalam menjaga stabilitas ekonomi makro, terutama di negara berkembang seperti Indonesia.

Selain itu, ketahanan pangan yang terjaga dengan baik juga dapat meningkatkan ketahanan sosial. Ketika masyarakat memiliki akses yang cukup terhadap pangan yang terjangkau dan bergizi, risiko kerusuhan sosial akibat kelangkaan atau mahalnya pangan dapat diminimalisir. Dengan demikian, ketahanan pangan menjadi salah satu pilar penting dalam menjaga ketahanan nasional secara keseluruhan.

Sistem ekonomi campuran yang diterapkan di Indonesia memiliki peran yang signifikan dalam mempengaruhi ketahanan pangan nasional. Intervensi pemerintah melalui berbagai kebijakan subsidi, program food estate, dan intensifikasi pertanian telah memberikan dampak positif terhadap peningkatan produksi pangan domestik. Namun, ketergantungan pada pasar global dan berbagai tantangan internal, seperti infrastruktur dan efisiensi kebijakan, masih menjadi hambatan dalam mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Oleh karena itu, penting bagi pemerintah Indonesia untuk terus memperkuat sistem ekonomi yang mendukung ketahanan pangan, baik melalui kebijakan domestik yang lebih efisien maupun dengan mengurangi ketergantungan pada impor pangan. Hanya dengan pendekatan yang holistik dan terintegrasi, ketahanan pangan nasional dapat dicapai, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun