2. Integrasi Pertimbangan Lingkungan dalam Pengambilan Keputusan Ekonomi
Dalam ekonomi hijau, pertimbangan lingkungan tidak hanya dilihat sebagai eksternalitas, tetapi sebagai komponen inti dari proses pengambilan keputusan ekonomi. Ini mencakup upaya untuk menghitung biaya lingkungan dari aktivitas ekonomi dan memasukkannya ke dalam harga barang dan jasa.
3. Partisipasi dan Inklusivitas
Ekonomi hijau mendorong partisipasi aktif dari semua pihak dalam masyarakat, termasuk komunitas lokal dan kelompok yang seringkali terpinggirkan. Inklusivitas ini penting untuk memastikan bahwa manfaat dari pertumbuhan ekonomi hijau dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.
4. Penggunaan Teknologi dan Inovasi untuk Efisiensi Sumber Daya
Ekonomi hijau mengandalkan inovasi dan teknologi untuk mencapai efisiensi sumber daya yang lebih tinggi. Ini termasuk penggunaan energi terbarukan, teknologi bersih, dan praktik produksi yang lebih efisien dalam penggunaan bahan baku dan energi.
5. Regulasi yang Mendukung Tujuan Lingkungan
Regulasi dan kebijakan pemerintah dalam ekonomi hijau dirancang untuk mendukung tujuan keberlanjutan. Ini bisa berupa insentif pajak untuk perusahaan yang mengadopsi praktik ramah lingkungan, peraturan emisi, atau kebijakan untuk melindungi keanekaragaman hayati.
Contoh Penerapan Ekonomi Hijau sebagai Sistem Ekonomi
Berbagai negara telah mulai menerapkan prinsip-prinsip ekonomi hijau dalam kebijakan mereka, yang menunjukkan bahwa konsep ini dapat diintegrasikan ke dalam sistem ekonomi nasional. Berikut adalah beberapa contoh penerapan ekonomi hijau sebagai sistem ekonomi:
1. Kebijakan Energi Terbarukan di Jerman