Pendekatan universal dan standar internasional menggunakan indikator yang dirancang untuk mengukur kualitas hidup secara global. Beberapa contoh termasuk Indeks Pembangunan Manusia (HDI) dan Sustainable Development Goals (SDGs). Pendekatan ini menawarkan beberapa kelebihan:
- Komparabilitas Global: Pendekatan universal memungkinkan perbandingan kualitas hidup antar negara, sehingga memudahkan penilaian di mana suatu negara berdiri dalam konteks global. Misalnya, HDI menggabungkan indikator seperti harapan hidup, pendidikan, dan pendapatan per kapita, yang digunakan untuk menilai kesejahteraan masyarakat.
- Kerangka Kerja yang Dikenal Secara Global: Standar internasional memberikan kerangka kerja yang diakui secara global dan sering digunakan dalam perencanaan kebijakan pembangunan. Ini bisa menjadi panduan bagi Indonesia dalam mencapai tujuan pembangunan yang diakui secara internasional.
Namun, pendekatan ini juga memiliki keterbatasan dalam konteks Indonesia:
- Kurangnya Relevansi Lokal: Standar internasional mungkin tidak selalu relevan dengan nilai-nilai budaya, kebutuhan spesifik, dan realitas sosial-ekonomi di Indonesia. Misalnya, indikator yang menekankan pendapatan mungkin tidak mencerminkan pentingnya solidaritas komunitas atau nilai-nilai tradisional yang dihargai di banyak daerah di Indonesia.
- Keseragaman yang Mengabaikan Keanekaragaman: Indonesia adalah negara dengan variasi yang sangat besar antara wilayah perkotaan dan pedesaan, serta antara pulau-pulau yang berbeda. Pendekatan universal cenderung memberikan angka rata-rata nasional yang bisa mengaburkan perbedaan ini, sehingga tidak selalu mencerminkan kualitas hidup di daerah-daerah tertentu.
Pendekatan Khas: Kualitas Hidup yang Kontekstual
Pendekatan khas menekankan pentingnya mempertimbangkan konteks lokal dalam mengukur kualitas hidup. Ini melibatkan penggunaan indikator-indikator yang relevan dengan budaya, nilai-nilai, dan kondisi sosial-ekonomi spesifik di Indonesia.
- Relevansi Budaya dan Lokal: Pendekatan khas mempertimbangkan elemen-elemen seperti solidaritas sosial, hubungan komunitas, dan nilai-nilai agama yang sangat penting di banyak komunitas di Indonesia. Ini bisa memberikan gambaran yang lebih akurat tentang apa yang dianggap penting oleh orang Indonesia dalam konteks kualitas hidup.
- Keanekaragaman Regional: Pendekatan ini juga lebih baik dalam menangkap variasi regional yang signifikan di Indonesia. Misalnya, indikator-indikator yang relevan untuk masyarakat adat di Papua mungkin berbeda dari yang relevan untuk penduduk perkotaan di Jakarta.
- Keterlibatan Masyarakat: Melibatkan masyarakat lokal dalam proses pengukuran kualitas hidup dapat membantu memastikan bahwa indikator yang digunakan benar-benar mencerminkan kebutuhan dan prioritas mereka. Ini juga dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan kebijakan publik.
Apakah Kualitas Hidup Orang Indonesia Universal atau Khas?
Jawaban atas pertanyaan ini mungkin terletak pada pendekatan yang menggabungkan kedua perspektif tersebut. Meskipun pendekatan universal memberikan alat yang berguna untuk perbandingan global dan kebijakan pembangunan, pendekatan khas sangat penting untuk memahami nuansa dan kebutuhan spesifik yang membentuk kualitas hidup di Indonesia.
Indonesia dapat memanfaatkan indikator global sebagai dasar, namun harus dilengkapi dengan indikator lokal yang lebih spesifik dan relevan. Ini mencakup faktor-faktor seperti keberlanjutan lingkungan, ketahanan sosial, akses terhadap sumber daya alam, serta kesehatan dan pendidikan yang disesuaikan dengan konteks lokal.
Kualitas hidup orang Indonesia tidak dapat sepenuhnya dipahami hanya melalui pendekatan universal dan standar internasional, karena pendekatan tersebut mungkin tidak mencakup semua aspek yang penting bagi masyarakat Indonesia. Sebaliknya, kualitas hidup di Indonesia memerlukan pendekatan yang khas, yang mengakui keunikan budaya, geografis, dan sosial-ekonomi negara ini. Menggabungkan kedua pendekatan ini dapat menghasilkan pemahaman yang lebih holistik dan akurat tentang kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H