Namun, pendekatan kapabilitas juga memiliki keterbatasan, terutama dalam hal operasionalisasi dan pengukuran. Tidak mudah untuk mengukur kapabilitas secara kuantitatif, karena banyak dari dimensi-dimensi tersebut bersifat kualitatif dan subjektif. Selain itu, penerapan teori ini membutuhkan data yang mendalam dan terperinci, yang mungkin sulit didapatkan di beberapa konteks.
Pendekatan kapabilitas dari Amartya Sen menawarkan perspektif yang lebih luas dan lebih mendalam dalam mengukur kualitas hidup manusia, dengan menekankan pada kebebasan dan kemampuan individu untuk mencapai kehidupan yang mereka hargai. Dalam konteks Indonesia, teori ini sangat relevan, terutama dalam upaya mengatasi tantangan-tantangan pembangunan yang kompleks dan multidimensional. Meskipun menghadapi beberapa tantangan dalam hal pengukuran, penerapan teori kapabilitas dapat membantu dalam merumuskan kebijakan yang lebih efektif dan berkeadilan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H