Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Benarkah "Activist" Hidupnya Lebih Berkualitas?

8 Agustus 2024   09:12 Diperbarui: 8 Agustus 2024   09:34 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

a. Peningkatan Kesejahteraan Mental dan Emosional

Keterlibatan dalam kegiatan sosial dan komunitas dapat meningkatkan kesehatan mental dan emosional. Partisipasi aktif dalam organisasi sosial memberikan individu kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, membangun hubungan yang berarti, dan merasa terhubung dengan komunitas mereka. Studi menunjukkan bahwa individu yang terlibat dalam kegiatan sosial cenderung memiliki tingkat stres, depresi, dan kecemasan yang lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak terlibat (Thoits, 2011).

b. Pengembangan Keterampilan dan Kapasitas

Partisipasi dalam organisasi sosial memungkinkan individu untuk mengembangkan berbagai keterampilan, seperti kepemimpinan, komunikasi, manajemen proyek, dan kerja sama tim. Keterampilan ini tidak hanya bermanfaat dalam konteks sosial tetapi juga meningkatkan prospek kerja dan pengembangan karier. Pengembangan kapasitas individu ini secara langsung berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup mereka.

c. Peningkatan Solidaritas dan Kohesi Sosial

Partisipasi dalam organisasi sosial memperkuat ikatan antarindividu dan meningkatkan solidaritas di dalam komunitas. Kohesi sosial yang kuat menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung, di mana individu merasa dihargai dan dilindungi. Solidaritas ini juga mendorong kerjasama dalam menyelesaikan masalah sosial dan meningkatkan kesejahteraan bersama.

d. Peningkatan Partisipasi Demokratis

Keterlibatan dalam organisasi sosial meningkatkan partisipasi demokratis dengan mendorong individu untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka. Partisipasi ini memperkuat demokrasi dan akuntabilitas, serta memastikan bahwa kebijakan dan program yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

Contoh Nyata Pengaruh Partisipasi dalam Organisasi Sosial

Berikut adalah beberapa contoh bagaimana partisipasi dalam organisasi sosial mempengaruhi kualitas hidup:

  • Organisasi Kesehatan: Partisipasi dalam kegiatan organisasi kesehatan seperti kampanye donor darah atau penyuluhan kesehatan dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental masyarakat. Misalnya, Palang Merah mengorganisir program donor darah yang tidak hanya menyelamatkan nyawa tetapi juga meningkatkan rasa kepuasan dan kebanggaan diri bagi para donor.
  • Organisasi Pendidikan: Partisipasi dalam program pendidikan seperti mentoring atau mengajar di komunitas dapat meningkatkan akses pendidikan dan kualitas pendidikan bagi anak-anak kurang mampu. Gerakan Indonesia Mengajar, misalnya, melibatkan sukarelawan yang mengajar di daerah terpencil, meningkatkan kualitas pendidikan dan membuka peluang bagi anak-anak di daerah tersebut.
  • Organisasi Lingkungan: Keterlibatan dalam kegiatan pelestarian lingkungan, seperti pembersihan pantai atau penanaman pohon, meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat. Organisasi seperti Greenpeace mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam kampanye lingkungan yang berdampak positif pada kualitas hidup global.

Faktor-Faktor yang Mendukung Partisipasi dalam Organisasi Sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun