Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kualitas Hidup Manusia versi Ilmu Ekonomi

4 Agustus 2024   00:57 Diperbarui: 4 Agustus 2024   00:57 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kualitas hidup menurut teori ilmu ekonomi adalah konsep yang mencakup berbagai dimensi kesejahteraan individu dan masyarakat. Definisi ini tidak hanya mencakup aspek ekonomi, tetapi juga mencakup aspek sosial dan lingkungan yang mempengaruhi kesejahteraan manusia secara keseluruhan.

Amartya Sen, seorang ekonom terkemuka, mengusulkan konsep "capability approach" yang menekankan bahwa kualitas hidup ditentukan oleh kemampuan individu untuk mencapai fungsi-fungsi yang mereka nilai penting dalam hidup mereka. Sen berargumen bahwa kebebasan substantif untuk memilih dan mengejar tujuan hidup adalah inti dari kualitas hidup (Sen, 1999). Pendekatan ini menunjukkan bahwa kebijakan ekonomi harus difokuskan pada peningkatan kemampuan individu bukan hanya pada peningkatan pendapatan.

Joseph Stiglitz, bersama Amartya Sen dan Jean-Paul Fitoussi mengembangkan kerangka kerja yang lebih komprehensif untuk mengukur kualitas hidup. Mereka berpendapat bahwa indikator tradisional seperti Produk Domestik Bruto (PDB) tidak cukup untuk menggambarkan kesejahteraan secara menyeluruh. Sebagai gantinya, mereka menyarankan penggunaan indikator yang mencakup kesehatan, pendidikan, lingkungan, kesejahteraan subjektif, dan keamanan ekonomi (Stiglitz, Sen, & Fitoussi, 2009).

Michael Todaro dan Stephen Smith dalam buku mereka "Economic Development" menekankan pentingnya pembangunan berkelanjutan dan pemerataan ekonomi sebagai komponen utama dari kualitas hidup. Mereka menggarisbawahi bahwa pembangunan ekonomi yang berkelanjutan harus mencakup peningkatan kualitas pendidikan, akses terhadap layanan kesehatan dan perlindungan lingkungan (Todaro & Smith, 2015). Distribusi pendapatan yang adil juga dianggap sebagai elemen penting dalam meningkatkan kualitas hidup karena kesenjangan ekonomi yang besar dapat mengurangi kesejahteraan sosial dan menyebabkan ketidakstabilan ekonomi.

Paul Streeten dan rekannya menekankan pendekatan kebutuhan dasar, yang berargumen bahwa kualitas hidup harus diukur berdasarkan sejauh mana kebutuhan dasar manusia terpenuhi. Kebutuhan dasar ini meliputi akses terhadap makanan, air bersih, perumahan yang layak, layanan kesehatan dan pendidikan (Streeten et al., 1981). Pemenuhan kebutuhan dasar dianggap sebagai langkah pertama menuju kesejahteraan yang lebih luas.

Dengan demikian, kualitas hidup menurut teori ilmu ekonomi adalah konsep yang kompleks dan multidimensional. Peningkatan kualitas hidup memerlukan pendekatan holistik yang mencakup aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, distribusi pendapatan yang adil, serta investasi dalam pendidikan dan kesehatan adalah kunci untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik (Sen, 1999; Stiglitz et al., 2009; Todaro & Smith, 2015).

Kualitas hidup adalah konsep yang mencerminkan tingkat kesejahteraan dan kepuasan individu dalam berbagai aspek kehidupan. Para ekonom memandang kualitas hidup sebagai hasil dari interaksi berbagai faktor ekonomi, sosial, dan lingkungan. Melalui analisis data, pengembangan model, dan teori ekonomi, para ekonom berusaha memahami dan meningkatkan kualitas hidup manusia. Bagaimana ilmu ekonomi mendefinisikan, mengukur, dan meningkatkan kualitas hidup manusia?

Definisi Kualitas Hidup dalam Ekonomi

Kualitas hidup dalam konteks ekonomi mencakup lebih dari sekadar pendapatan atau kekayaan. Ini melibatkan berbagai dimensi yang berkontribusi terhadap kesejahteraan individu, termasuk kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan hubungan sosial. Para ekonom menggunakan pendekatan multidimensional untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kualitas hidup.

Pendekatan Ekonomi untuk Mengukur Kualitas Hidup

  1. Indikator Ekonomi Tradisional

Pendapatan per kapita dan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita sering digunakan sebagai indikator kesejahteraan ekonomi. Pendapatan yang lebih tinggi biasanya memungkinkan individu untuk mengakses barang dan jasa yang meningkatkan kualitas hidup mereka. Namun, para ekonom menyadari bahwa pendapatan saja tidak cukup untuk menggambarkan kualitas hidup secara keseluruhan.

  1. Indeks Pembangunan Manusia (HDI)

HDI adalah salah satu alat utama yang digunakan oleh para ekonom untuk mengukur kualitas hidup. Dikembangkan oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP), HDI menggabungkan tiga dimensi utama:

  • Kesehatan: Diukur melalui harapan hidup.
  • Pendidikan: Diukur melalui rata-rata tahun sekolah yang ditempuh dan harapan tahun sekolah.
  • Standar Hidup: Diukur melalui Pendapatan Nasional Bruto (PNB) per kapita.

HDI memberikan gambaran yang lebih luas tentang kualitas hidup dibandingkan hanya mengandalkan indikator ekonomi tradisional.

  1. Indeks Kemiskinan Multidimensional (MPI)

MPI memperluas pemahaman tentang kemiskinan dengan mempertimbangkan berbagai dimensi yang mempengaruhi kualitas hidup. MPI mengidentifikasi deprivasi yang dialami oleh individu dalam tiga dimensi utama:

  • Kesehatan: Indikator seperti gizi dan mortalitas anak.
  • Pendidikan: Indikator seperti tahun sekolah dan kehadiran anak di sekolah.
  • Standar Hidup: Indikator seperti akses ke listrik, air bersih, sanitasi, bahan bakar masak, aset, dan perumahan.

MPI memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana kemiskinan mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan.

Teori Ekonomi tentang Kualitas Hidup

  1. Teori Kesejahteraan Ekonomi

Teori kesejahteraan ekonomi berfokus pada bagaimana alokasi sumber daya mempengaruhi kesejahteraan individu. Pendekatan utilitarian, misalnya, menilai kualitas hidup berdasarkan total kepuasan atau utilitas yang dihasilkan dalam masyarakat. Para ekonom menggunakan konsep ini untuk mengembangkan kebijakan yang memaksimalkan kesejahteraan total.

  1. Teori Kemampuan (Capability Approach)

Dikembangkan oleh Amartya Sen, teori kemampuan menekankan pentingnya kapasitas individu untuk mencapai hal-hal yang mereka anggap penting. Teori ini mengusulkan bahwa kualitas hidup tidak hanya diukur dari hasil akhir (seperti pendapatan), tetapi juga dari kemampuan individu untuk menjalani kehidupan yang mereka nilai. Pendekatan ini telah menginspirasi pengembangan indeks-indeks seperti HDI dan MPI yang lebih mencerminkan dimensi-dimensi penting dari kualitas hidup.

  1. Teori Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan

Teori pertumbuhan ekonomi menekankan bahwa pertumbuhan yang berkelanjutan dapat meningkatkan kualitas hidup melalui peningkatan pendapatan dan penciptaan lapangan kerja. Namun, para ekonom juga menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi harus dikelola dengan baik untuk memastikan bahwa manfaatnya tersebar secara merata dan tidak menyebabkan ketidaksetaraan atau kerusakan lingkungan.

Pendekatan Multidimensional dalam Ekonomi

Para ekonom semakin menyadari bahwa kualitas hidup adalah konsep yang multidimensional dan kompleks. Oleh karena itu, mereka menggunakan pendekatan yang menggabungkan berbagai indikator dari dimensi yang berbeda. Contohnya adalah Indeks Kualitas Hidup (Quality of Life Index) yang mencakup faktor-faktor seperti:

  • Kesehatan: Akses ke layanan kesehatan dan harapan hidup.
  • Pendidikan: Tingkat melek huruf dan pencapaian pendidikan.
  • Lingkungan: Kualitas udara, air, dan lingkungan tempat tinggal.
  • Keamanan: Tingkat kriminalitas dan stabilitas politik.
  • Pekerjaan dan Pendapatan: Tingkat pengangguran dan pendapatan rata-rata.

Pendekatan multidimensional ini memungkinkan para ekonom untuk mengembangkan model yang lebih holistik dan inklusif untuk mengukur dan meningkatkan kualitas hidup.

Kebijakan Publik dan Kualitas Hidup

Para ekonom juga berperan penting dalam merancang kebijakan publik yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup. Kebijakan ekonomi yang efektif harus mempertimbangkan berbagai dimensi kualitas hidup dan berfokus pada:

  • Redistribusi Pendapatan: Mengurangi ketimpangan melalui kebijakan pajak dan transfer.
  • Investasi dalam Pendidikan dan Kesehatan: Meningkatkan akses dan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan.
  • Pengembangan Infrastruktur: Memperbaiki akses ke layanan dasar seperti air bersih, sanitasi, dan listrik.
  • Perlindungan Lingkungan: Menjaga kualitas lingkungan untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan jangka panjang.

Para ekonom memahami kualitas hidup sebagai konsep yang kompleks dan multidimensional yang mencakup lebih dari sekadar pendapatan atau kekayaan. Dengan menggunakan berbagai pendekatan dan alat pengukuran seperti HDI, MPI, dan teori kemampuan, para ekonom berusaha memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kesejahteraan manusia. Pendekatan multidimensional ini memungkinkan para pembuat kebijakan untuk merancang intervensi yang lebih efektif dan inklusif dalam upaya meningkatkan kualitas hidup individu dan masyarakat secara keseluruhan. Dengan terus memperbarui dan memperluas pemahaman mereka tentang kualitas hidup, para ekonom dapat memainkan peran penting dalam mempromosikan pembangunan yang berkelanjutan dan kesejahteraan global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun