Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Pengangguran Gen-Z ASEAN: Fenomena dan Solusi

21 Juli 2024   08:41 Diperbarui: 21 Juli 2024   08:46 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Generasi Gen-Z (kelahiran setelah tahun 1995) dan Milenial (kelahiran antara tahun 1981-1996) di negara-negara ASEAN menghadapi tantangan serius terkait pengangguran, yang merupakan masalah kompleks yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan stabilitas sosial. Bagaimana fenomena pengangguran di kalangan generasi muda ASEAN? faktor-faktor yang menyebabkannya? serta upaya-upaya pa yang dilakukan untuk mengatasi masalah ini?

Konteks Ekonomi dan Sosial ASEAN

ASEAN sebagai kawasan dengan populasi lebih dari 600 juta orang memiliki demografi yang didominasi oleh generasi muda yang merupakan aset penting untuk pertumbuhan ekonomi di masa depan. Namun, sejumlah negara di kawasan ini menghadapi tantangan besar dalam menciptakan lapangan kerja yang cukup untuk memenuhi kebutuhan penduduk muda mereka.

Faktor Penyebab Pengangguran Gen-Z dan Milenial

1. Pertumbuhan Ekonomi yang Tidak Merata

Meskipun beberapa negara ASEAN mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat pertumbuhan tersebut tidak selalu diikuti dengan penciptaan lapangan kerja yang memadai terutama dalam sektor-sektor yang relevan bagi generasi muda yang terampil.

2. Ketimpangan Kualifikasi dan Keterampilan

Ketimpangan antara kualifikasi yang dimiliki oleh lulusan baru dengan tuntutan pasar kerja merupakan salah satu faktor utama pengangguran. Banyak lulusan tidak memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri modern seperti keterampilan digital, manajerial atau kreatif.

3. Transisi Ekonomi ke Era Digital

Pergeseran menuju ekonomi digital memerlukan adaptasi yang cepat dari generasi muda. Namun, infrastruktur digital yang belum merata di seluruh ASEAN dan kurangnya aksesibilitas terhadap pelatihan digital menjadi hambatan utama dalam mempersiapkan tenaga kerja untuk pasar kerja yang semakin terhubung.

4. Tantangan Kewirausahaan dan Usaha Kecil Menengah (UKM)

Meskipun kewirausahaan dianggap sebagai solusi untuk pengangguran, tantangan dalam memulai dan mengelola usaha, seperti akses modal, regulasi yang kompleks dan kurangnya pendampingan bisnis, sering kali menghalangi generasi muda untuk berwirausaha.

Upaya Penanggulangan Pengangguran

1. Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan

Negara-negara ASEAN meningkatkan investasi dalam pendidikan STEM dan keterampilan digital untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tuntutan pasar kerja yang modern.

2. Pembangunan Ekonomi Berbasis Teknologi

Inisiatif untuk membangun ekonomi berbasis teknologi dan inovasi, seperti inkubator start-up dan zona industri digital telah dilakukan untuk menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan daya saing ekonomi.

3. Reformasi Kebijakan Ketenagakerjaan

Reformasi kebijakan ketenagakerjaan dilakukan untuk meningkatkan perlindungan sosial, meningkatkan fleksibilitas pasar tenaga kerja dan mendorong inklusivitas dalam lingkungan kerja.

4. Dukungan untuk Kewirausahaan

Pemerintah ASEAN memberikan dukungan berupa akses terhadap modal, pelatihan manajerial, dan infrastruktur pendukung untuk memfasilitasi pertumbuhan UKM dan kewirausahaan di kalangan generasi muda.

Tantangan Mendatang dan Kesimpulan

Pengangguran Gen-Z dan Milenial di ASEAN tidak hanya merupakan tantangan ekonomi, tetapi juga merupakan ancaman terhadap stabilitas sosial dan politik. Untuk mengatasi masalah ini, perlu kerjasama yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil dalam mengembangkan solusi yang berkelanjutan dan inklusif. Dengan terus memperkuat pendidikan, teknologi, kewirausahaan, dan kebijakan ketenagakerjaan yang progresif, ASEAN dapat menciptakan masa depan yang lebih cerah dan berkesinambungan bagi generasi muda mereka.

Membangun Masa Depan Cerah: Upaya Negara-negara ASEAN dalam Mengatasi Pengangguran Generasi Gen-Z dan Milenial

Generasi Gen-Z dan Milenial yang merupakan pilar masa depan negara-negara ASEAN menghadapi tantangan signifikan dalam memasuki pasar kerja yang semakin kompleks dan berubah dengan cepat di era globalisasi ini. Pengangguran di kalangan generasi muda menjadi fokus utama bagi negara-negara ASEAN yang berupaya keras untuk mengantisipasi dan mengatasi masalah ini melalui berbagai strategi inovatif.

Konteks Global dan Lokal

Globalisasi telah mengubah dinamika ekonomi secara fundamental, memperkenalkan teknologi digital sebagai kekuatan utama yang membentuk cara kerja dan interaksi sosial. Di ASEAN integrasi ekonomi dan perkembangan teknologi menjadi landasan utama dalam menciptakan peluang dan tantangan bagi generasi muda yang siap bersaing.

Pendekatan dan Strategi

1. Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan

Negara-negara ASEAN meningkatkan investasi dalam pendidikan yang relevan dengan tuntutan pasar kerja modern. Program-program pendidikan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) diperluas untuk mempersiapkan generasi muda dengan keterampilan yang diperlukan dalam ekonomi digital. Selain itu, penekanan pada soft skills seperti kreativitas, komunikasi dan kepemimpinan juga ditingkatkan untuk memastikan lulusan muda siap terjun ke dunia kerja yang kompetitif.

2. Ekonomi Berbasis Teknologi dan Inovasi

Negara-negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia dan Indonesia aktif dalam mengembangkan ekonomi berbasis teknologi dan inovasi. Inisiatif ini mencakup pembangunan infrastruktur digital, dukungan untuk start-up dan kebijakan insentif untuk industri kreatif. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja baru dalam sektor-sektor yang berkembang pesat, seperti teknologi informasi, e-commerce, dan industri digital lainnya.

3. Kewirausahaan dan Dukungan untuk Usaha Kecil Menengah (UKM)

Pemerintah ASEAN mendorong kewirausahaan di kalangan generasi muda sebagai alternatif untuk menciptakan lapangan kerja sendiri dan mendorong inovasi. Program dukungan untuk UKM, termasuk akses terhadap modal, pelatihan manajemen dan infrastruktur pendukung menjadi kunci dalam membangun ekosistem yang kondusif bagi para pengusaha muda.

4. Kebijakan Ketenagakerjaan yang Inklusif

Reformasi kebijakan ketenagakerjaan dilakukan untuk memperkuat perlindungan sosial, termasuk jaminan sosial, kesehatan dan keselamatan kerja. Negara-negara ASEAN berupaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan berkelanjutan bagi generasi muda melindungi hak-hak mereka sambil mendorong produktivitas dan inovasi.

Tantangan dan Kendala

Meskipun upaya-upaya ini telah dilakukan negara-negara ASEAN masih dihadapkan pada tantangan seperti kesenjangan kualitas pendidikan antar wilayah, kurangnya integrasi pasar tenaga kerja regional dan adaptasi yang lambat terhadap perubahan teknologi. Selain itu, pandemi COVID-19 juga telah memberikan dampak yang signifikan terhadap lapangan kerja mengharuskan negara-negara ASEAN untuk lebih fleksibel dan adaptif dalam strategi mereka.

Pengangguran di kalangan generasi Gen-Z dan Milenial bukan hanya menjadi masalah ekonomi tetapi juga masalah sosial dan politik yang perlu segera diatasi. Negara-negara ASEAN, dengan potensi dan keragaman mereka memiliki kesempatan untuk menjadi pemimpin dalam menghadapi tantangan ini dengan cara yang inovatif dan inklusif. 

Dengan terus meningkatkan investasi dalam pendidikan, teknologi, kewirausahaan dan kebijakan ketenagakerjaan yang progresif ASEAN dapat membangun masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan bagi generasi muda mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun