Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Nature

Monetisasi Dekarbonisasi (34) : Energi Surya.

12 Juli 2024   19:55 Diperbarui: 12 Juli 2024   19:58 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Selain itu, diperlukan kerangka kebijakan yang mendukung pengembangan energi surya. Insentif fiskal, subsidi, dan regulasi yang mendukung investasi dalam energi terbarukan dapat mendorong adopsi energi surya secara lebih luas. Pemerintah juga perlu bekerja sama dengan sektor swasta dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi tentang manfaat energi surya.

Energi surya merupakan bagian integral dari upaya dekarbonisasi energi global. Dengan potensi ekonomi yang signifikan dan kontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan, energi surya menawarkan solusi yang efektif untuk mengatasi tantangan perubahan iklim dan mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui investasi yang tepat, kerangka kebijakan yang mendukung, dan inovasi teknologi, energi surya dapat menjadi pilar utama dalam upaya dekarbonisasi energi dan monetisasi pengurangan emisi karbon.

Sukses Story Energi Surya dalam Rangka Monetisasi dari Dekarbonisasi

Dalam upaya global untuk mengurangi emisi karbon dan memitigasi perubahan iklim, energi surya telah muncul sebagai salah satu solusi paling menjanjikan. Melalui adopsi teknologi panel surya dan inovasi dalam kebijakan energi, beberapa negara telah menunjukkan keberhasilan yang signifikan dalam menggunakan energi surya sebagai bagian integral dari strategi dekarbonisasi mereka. Beberapa negara yang telah berhasil memonetisasi dekarbonisasi melalui energi surya, serta dampak ekonomi dan lingkungan yang telah dicapai.

Kisah Sukses Jerman

Jerman merupakan salah satu negara pionir dalam penggunaan energi surya. Melalui program Energiewende yang diluncurkan pada awal 2000-an, Jerman berkomitmen untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan. Salah satu inisiatif utama dalam program ini adalah Feed-in Tariff (FiT), yang memberikan insentif finansial bagi individu dan perusahaan yang menghasilkan listrik dari sumber energi terbarukan, termasuk energi surya.

Hasilnya, kapasitas energi surya Jerman meningkat pesat. Pada tahun 2020, Jerman memiliki kapasitas energi surya terpasang lebih dari 53 gigawatt (GW), menjadikannya salah satu pemimpin dunia dalam energi surya (Fraunhofer ISE, 2020). Program FiT tidak hanya mendorong investasi dalam teknologi surya, tetapi juga menciptakan ribuan lapangan kerja baru di sektor energi terbarukan. Selain itu, Jerman berhasil mengurangi emisi karbon secara signifikan, membantu negara ini mencapai target dekarbonisasinya lebih cepat.

Kisah Sukses Tiongkok

Tiongkok, sebagai salah satu penghasil emisi karbon terbesar di dunia, telah mengambil langkah besar dalam transisi ke energi terbarukan, khususnya energi surya. Melalui kebijakan subsidi dan insentif pajak, pemerintah Tiongkok mendorong investasi besar-besaran dalam produksi dan instalasi panel surya. Hasilnya, Tiongkok kini menjadi produsen panel surya terbesar di dunia dan memiliki kapasitas energi surya terpasang lebih dari 250 GW pada tahun 2020 (IRENA, 2020).

Investasi besar dalam energi surya telah membawa manfaat ekonomi yang signifikan bagi Tiongkok. Selain menciptakan jutaan lapangan kerja di sektor manufaktur dan instalasi panel surya, Tiongkok juga berhasil mengurangi biaya energi secara keseluruhan dan meningkatkan ketahanan energi nasional. Dengan mengurangi ketergantungan pada impor energi fosil, Tiongkok dapat menjaga stabilitas ekonomi dan politiknya dalam menghadapi fluktuasi harga energi global.

Kisah Sukses India

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun